part 18 ^1^

47.5K 1.7K 26
                                    

Gak ada kata-kata lain yang cukup disampaikan buat kalian cukup dua kata





















HAPPY READING

Yap hari ini Aya telah kembali kesekolah seperti biasanya jika kemarin dia bolos mungkin itu karena ketidak sengajaannya itu sih pikirnya kalaupun dia kembali bolos hari ini maka sebenarnya itu tidak masalah namun bagaimana dengan identitisasnya sebagai cupu masa cupu tukang bolos kan gak banget.

Ok comeback. Entah dapat wangsit dari siapa tidak biasanya sepagi ini Aya telah menyusuri koridor sekolahnya dengan santai hingga dia tidak sadar seseorang melempar sesuatu padanya.

Dugh

"Auh siapa nih yang ngelempar." Gumah Aya sambil mengusap kepalanya.

"Ups gak sengaja." Ucap seseorang disamping Aya. Aya yang mendengar itu lalu menghadap kesumber suara dan yang dia dapat adalah seorang Kanaya yang berdiri disampingnya menatap dirinya.

"Kanaya." Yang dibalas senyum manis.

"Sorry gue gak sengaja." Ucapnya lalu mengambil benda yang tadi dilemparnya.

"Sepagi ini, lo main bola basket."

Yang dibalas senyum miring lalu berkata "kita udah lama gak main ginian iya gak." Ucapnya sambil mendrible bola itu lalu menatap Aya lagi. Sedangkan Aya hanya mengangkat sebelah alisnya dan memilih mengabaikan Kanaya yang ada disana. Lalu kembali melangkahkan kakinya dikoridor sekolah namun langkahnya berhenti ketika suara Kanaya berhasil masuk kegendang telinga Aya.

"Ya gue harap lo mau main sama gue kayak dulu lagi." Ucap Kanaya yang membuat Aya berbalik namun Aya lebih memilih diam saja dan kembali melangkahkan kakinya meninggalkan Kanaya yang asik mendrible bola basket tadi lalu melemparnya asal ketengah lapangan basket.

"Gue bakal buat lo inget sama perbuatan lo AYANA EVELYN." Gumahnya lalu pergi dari sana.

"Eh si Aya tumben lo jam segini udah ada dikelas." Ucap Maudy yang duduk didepannya. Yang dibalas senyuman tipis.

"Oh ya Prisil mana nih."

"Tuh." Tunjuk Maudy pada Prisil yang muncul dari pintu.

"Sil makasih ya kemarin udah bawain tas gue." Yang dibalas anggukan Prisil lalu duduk disamping Aya.

"Oya Ya sebenernya lo kemana kemarin?" Tanya Prisil yang kemudian Maudy ikut menimpali "oya lo kemana?" Aya yang ditanya hanya menggaruk tengkuknya yang diyakini tidak gatal itu, Aya jadi bingun harus menjawab apa yang ditanyakan dua sahabatnya ini masak dia harus bilang 'gue lagi bolos' kan gak banget.

"Emmm gue..." belum sempat Aya melanjutkan ucapanya bel masuk berdering dengan kencangnya bersamaan dengan itu Kanaya barusaja masuk kekelas dengan tidak sengaja Kanaya menatap Aya sekilas lalu duduk dibangku paling belakang dan tak lama guru yang akan mengajar datang.

****

Teng teng teng

Suara bel istirahat berhasil memecah penat semua siswa yang ada disana bahkan ada yang bersorak gembira karena akan terbebas dari yang namanya guru apalagi mata pelajarannya. Sungguh bagai surga dunia yang tak boleh dilewatkan siswa siswi itu.

"kekantin yuk." Ajak Maudy yang dibalas anggukan kedua sahabatnya. Sedangkan dibelakang Kanaya masih duduk melihat punggung Aya yang telah keluar dari pintu lalu berdiri dan pergi entah kemana.

"Kalian mau pesan apa biar gue pesenin." Ucap Aya lalu kedua sahabatnya menyebutkan apa yang mereka inginkan.

Saat Aya akan menuju tempat memesan apa yang diinginkan tiba-tiba tatapan matanya tidak sengaja bertemu dengan mata Atarik yang membuat Aya sedikit berdesir aneh. Bayangan kembali dimana dia hanya berdua dengan salah satu most wanted itu. Namun dia segera menghilangkan pikirannya itu lalu kembali pada tujuannya awalnya.

"Huft."

"Udah Ya." Yang dibalas anggukan Aya lalu mereka menunggu pesanan mereka sambil mengobrol.

Sedangkan di sisi kantin seseorang juga tengah asik mengobrol siapa lagi kalau bukan Atarik dan kawan-kawan plus Kanaya yang tiba-tiba ada disana tentu atas permintaan Rio.

"Kanaya." Panggil Rio yang membuat Kanaya menoleh kepadanya lalu berkata "kamu suka gak sama boneka yang aku kasih waktu itu." Basa-basinya.

"Suka kok kak bagus." Ucap Kanaya lalu kembali menyeruput minumannya.

"Itu doang." Timpal Rio yang membuat Kanaya mengangkat sebelah alisnya. Sedangkan Atarik dan Vino yang ada didepannya sudah menebak pasti Rio sedang mencari sesuatu seperti menerima cintanya yang sempat ditolak oleh Kanaya waktu itu.

Rio yang sadar akan ucapannya barusan lalu kembali berkata "eh maksud gue.." belum selesai ucapanya tiba-tiba dipotong oleh Atarik.

"Noh lo dicari dedek emes Yo." Ucapnya yang membuat orang yang duduk dimeja mereka menoleh kebelakang lebih tepatnya pintu masuk yang sekarang sudah ada Cindy dan teman-temanya yang salah satu dari mereka pengagum Rio yang membuat Rio bergidik sendiri membayangkan salah satu teman Cindy pernah bergelayun dilengan kekarnya dengan mulut sedikit dimajukan.

"Iww pergi yok." Ucap Rio membuat orang yang duduk dimejanya terkikik geli. Yang kemudian dibalas anggukan kedua temanya.

****

Dilapangan

"Uh kenyangnya." Ucap Maudy setelah dia dan dua sahabatnya keluar dari kantin dan menuju lapangan basket hanya untuk sekedar duduk-duduk dipinggirnya.

"Kita disini aja ya." Ucap Prisil duduk dikursi yang ada dipinggir lapangan yang disusul keduanya, namun keheningan menyelimuti ketiganya. Tidak ada yang saling membuka mulut masing-masing.

"Eh eh eh." Ucap Maudy yang berhasil mengundang perhatian dua sahabatnya itu menoleh kearahnya yang ada diujung kursi.

"Kita kok kayak berantem aja ya. Diem dari tadi." Lanjutnya. Yang mengundang senyum dua sahabatnya lalu tertawa.

"Iya juga ya dari tadi diem muluk." Seru Aya. Namun sesaat kemudian suara guru berhasil mengintruksi para siswanya.

"Perhatian untuk anak-anak tolong segera berkumpul dilapangan sekarang." Intruksi guru dengan microfoan (bener gak sih tulisannya) yang ada didepannya itu lalu semua siswa yang ada dikelas maupun dikantin keluar menuju lapangan. Dan disinilah sekarang dari kelas XII sampai kelas X berkumpul dilapangan padahal tidak ada hari penting untuk upacara yang membuat para siswa lain sedikit bingung, hingga timbul berbagai perkataan.

"Ada apaan ni?"

"Mau upacara ya?"

"Hari ini emang hari apa sih?"

"Ngapain sih kita dikumpulin?"

"Mau bagi-bagi duwit nih."

Dan begitulah kata-kata yang keluar dari bibir para manusia yang menyandang status sebagai siswa itu.

"Ngapain yak kita dikumpulin."

"Mana gue tau Dy." Ucap Aya disamping nya yang diangguki Prisil dan Maudy lalu kembali menatap kearah depan.

Jangan lupa ramein notifikasi author dengan vote and comment kalian readers😄😆😅 bye bye

Ok.see you😉

The Nerd Badgirl ✔Where stories live. Discover now