Spesial Ramadhan

36.8K 1.1K 34
                                    

Ting Tong Ting Tong

Dari dalam seseorang dengan serbet dipundaknya tengah berlari tergopong-gopong untuk menuju pintu utama yang menimbulkan suara seperti diatas. Lalu

Ceklek

"Eh non sama aden udah pulang." Ucap orang itu lalu dibalas anggukan dari orang yang dipanggil non tadi.

"Iya bik." Ucap orang yang dipanggil aden lalu mereka masuk melewati pintu itu. Sedangkan orang yang dipanggil non berhenti dan berbalik tepat didepan ART itu.

"Ya Allah non Aya, ngagetin bibi aja." Ucap spontan ART itu setelah berbalik dari menutup pintu sedangkan Aya sudah cengengesen sendiri.

"Hihi maaf bi Inem. Yaudah Aya kekamar dulu ya."

"Iya non."

Namun entah mengapa bukannya menaiki tangga untuk menuju kamarnya langkah Aya justru kearah dapur yang pintunya tengah terbuka lebar dan detik berikutnya tanpa sengaja inti matanya menangkap sesosok gelas lengkap dengan cairan orange yang Aya yakini ini pasti jus jeruk dengan susah payah Aya  meneguk salivanya sendiri melihat sesosok jus jeruk dihadapannya yang menempel dimeja dapur.

"Ya Allah siang-siang siapa yang buat jus." Gumah Aya masih dengan menelan salivanya sendiri merasa melihat godaan yang Allah berikan untuknya.

"Segelas jus jeruk. Cuy. Siapa yang gak kegoda coba." Pikir Aya.

Tak lama sadar akan bikirannya Aya langsung merapalkan istigfar berulang kali sambil mengelus dadanya menahan godaan yang Allah berikan padanya.

"Puasa Aya puasa ingat janjimu sahur dengan niatnya pula." Gumahnya lalu berbalik meninggalkan segelas jus jeruk yang menggiurkan untuk siapa saja. Namun sisi lain diri Aya meminta berbalik dan lebih mendekat kearah jus itu dan memegangnya seperti saat ini. Dan belum sempat mengangkatnya suara menggelegar milik suara yang diyakini seorang wanita itu menghentikan Aya untuk mengangkat dan kembali menaruh jus itu ditempatnya.

"YA ALLAH AYA KAMU GAK PUASA." Seketika Aya yang mendengar itu langsung berbalik dengan wajah tegangnya dan mendapati omanya sudah berdiri berkacak pinggang sambil menatap garang kearahnya.

"Gak kok oma Aya puasa full lagi." Aya lalu mendekat dan berlayun dilengan Yanti. Sedang Yanti hanya geleng-geleng kepala.

"Sudah kamu pergi sana." Usir Yanti membuat Aya mengangguk dan meninggalkan tempat itu.

Jika Aya pergi maka lain denga Yanti yang saat ini berbalik melihat Aya keluar dari sana dan menampilkan cekikikannya lalu mendekat kearah jus yang masih rapi ditempatnya lalu mengelus gelasnya sebentar.

"Huff, untung kamu gak diminum cucu saya." Ucap Yanti pada gelas digenggamannya lalu tersenyum-senyum sendiri sambil melihat segelas jus itu.

***

"Yeee buka." Ucap Aya histeris seperti belum pernah mendapat sesuatu sambil mengusap-usap perutnya sambil kepala bergoyang kekanan-kiri sedangkan yang lain hanya geleng-geleng kepala.

Namun detik berikutnya Aya akan mencomot sebuah ayam goreng namun dicubit oleh Yanti membuat Aya mengaduh.

"Itss oma." Yang mendapat pelototan Yanti.

"Masih lima menit Aya." Ucap Yanti lalu melirik tajam Aya dan membenarkan tempat duduknya dan kembali berbincang dengan lainnya.

"Persiapan oma." Seru Aya yang tak digubris yang lain. Hingga bunyi sesuatu menghentikan obrolan mereka.







Ting tong

"Bik. Ada belnya bunyi tuh." Panggil Marcus.

"Iya tuan." Balasnya lalu segera menuju kedepan pintu utama.

"Itss gak sopan banget sih." Gerutu Aya yang mendapat cubitan kecil dari Yanti yang sejak tadi duduk disambing Aya.

"Tuan ini ada den Atarik." Saat Art itu membawa seseorang dibelakangnya dengan entah membawa apa ditangannya.

"Eh nak Atarik silakan duduk." Iren mempersilakan yang dibalas anggukan Atarik.

"Ya tan."

"Sini duduk disamping Aya." Ucap Yanti tiba-tiba dan diangguki kikuk Atarik membuat Aya menoleh kearah Yanti lalu menoleh menatap horor Atarik duduk disebelahnya dengan canggung.

Jika ditanya bagaimana Atarik bisa sampai disana jawabannya adalah Diana bagaiman bisa Diana yang dengan tiba-tiba menggebrak-gebrak pintu kamarnya hingga siempunya terganggu tidurnya hingga terpaksa Atarik membuka pintu itu sebelum engsel pintu itu lepas dari pintunya karena tingkah heroik sang mommy-nya. Dan belum satu menit Diana kembali menyuruh Atarik masuk kekamarnya lebih tepat kamar mandi dan belum lagi menyuruh mengantar itu kekediaman teman omanya atau lebih tepatnya ke rumah om Markus.

---

Hingga tak terasa lima menit sudah berlalu terdengarlah azan mag'rib berkumandang menandakan waktu berbuka.

"Alhamdulillah udah azan. Ayo pimpim Al." Ucap Marco. Dan Al memimpin niat berbuka. Dan mereka makan dengan kitmat termasuk Atarik yang ikut gabung dengan keluarga Marco.

"Ya Tuhan maaf tante semua saya lupa." Ucap Atarik lalu mengambil paperbag yang tadi diletakkan disebelahnya. "Ini tan ada titipan dari mommy." Atarik menyerahkan paperbag itu.

"Makasih ya Rik." Ucap Iren menerimanya yang diangguki. "Tapi bilangin kemommy kamu." Yang kemudian membuat Atarik diam sejenak lalu menganguk lagi.

"Apaan mom isinya." Ucap Aya tiba-tiba diseberangnya yang lagi-lagi mendapat cubitan Yanti.

"Aya gak sopan." Iren comat-camit memberi pengertian Aya namun emang dasarnya Aya gak ngerti.

"Ah ma jaman sekarang ya kalo dikasih apa-apa sama orang itu kudu ati-ati. Entar kaya berita-berita Surabaya itu apa ya beritanya Aya lupa." Ucap Aya polos sambil mengetukkan jarinya pada dagu seperti orang berpikir. Sedangkan orang-orang yang masih disana hanya geleng kepala bahkan ada yang menahan tawanya bahkan ada juga yang sudah menatap kesal ya dia Yanti yang sedari tadi sudah menatap kesal cucu perempuaannya dan Atarik bahkan sudah menggerutu karena pemberian Diana dikritik seperti itu.

"Yaudah oma opa tante om kak Al saya pulang ya terima kasih akan jamuannya. Permisi." Pamit Atarik lalu menyalimi Marco, Yanti, Iren, Markus dan salam brother dengan Al.

"Huh dasar digaringin gue." Gerutu Aya dalam hati.

"Yaudah hari-hari ya Rik." Ucap Iren namun berikutnya suara yang terdengar.

"Nak Atarik tunggu." Seru Yanti membuat Aya menyernyit bingung disampingnya membuat Atarik yang pergi berbalik.

"Lah oma ngapain cegah dia." Batin Aya.

"Iya oma."

"Oya bilang ya sama orang tua kamu kami disini mau ngelamar kamu." Spontan Aya yang tadi memainkan ponselnya menoleh ke Yanti dan melotot. Yanti yang sadar itu lalu cengengesan sendiri.

"Eh maksud oma?" Ucap Atarik lalu menggaruk tengkuknya yang diyakini tidak gatal itu. Yanti yang menyadari itu langsung mengencangkan cengengesannya.

"Hihihi oma bercanda Rik. Ih kamu lucu ya." ucap Yanti akhirnya membuat semua orang geleng-geleng dan Aya yang memberenggut kesal.

"Hehehe Atarik pamit. Assalammualaikum."

Hehehe edisi Ramadhan spesial
gak tau kenapa tiba-tiba muncul ide gini....

Semoga menikmati bulan Ramadhan-nya ya
See you...

The Nerd Badgirl ✔Où les histoires vivent. Découvrez maintenant