part 5

64.6K 2.7K 18
                                    

Hai....👋
Reader gimana ceritanya sampai sini..
Seru gak absurd pasti ya gak nyambung tau dah..😆 ngebosenin gak sih..😮

Author dah bingung nih..😥 tpi author disini mau up part selanjutnya ya..

Pagi hari tanpa tanggal merah adalah waktu yang membuat Aya harus kembali kesekolah dan melakukan sesuatu terhadap benda itu yang didapatkan kemarin dan benda itu terlihat seperti pakaian.

Dengan berjalan malas Aya menyusuri setiap koridor sekolahnya untuk menemui sipemilik pakaian yang Aya dapat kemarin.

"Uh, kemana yah tu orang." Gumah Aya sambil celingak celinguk mencari sosok Atarik untuk menegembalikan pakaian yang dicucinya kemarin.

Disisi lain...

"Eh, Rik lo gak pakek seragam." Ucap Rio dengan tampang konyol.

"Menurut lo."

"Ck mata lo kemana sih yo." Vino mulai angkat bicara.

"Mata gue disinilah emang kemana." Jawab Rio.

"Kabur." Balas Atarik sambil dibarengi gelak tawanya dan Vino.
Sedang yang dijadikan bahannya malah cencebikan bibirnya.😅

"Eh Rik emang lo gak punya seragam ganti apa kok lo cumak pake ginian doang." Ucap Vino.

Rio yang mendengar pernyataan itu langsung menyambar "stoknya kosong kali." Sambar Rio.

Vino mendengus "eh bego yang ditanya siapa yang jawab siapa."

"Ye suka suka ati hahahaha." Balas Rio tak jelas.

Sedangkan sahabatnya hanya memutar matanya malas dengan tingkah sahabatnya ini.

"Males." Sekarang beralih kesuara berat Atarik.

Dan mereka melanjutkan kembali jalan mereka.

Aya yang sedari tadi hampir mengelilingi seisi sekolahan untuk mencari Atarik tak menyadari ada 3 orang yang berjalan dikoridor dibelakang Aya secara bersamaan siapa lagi kalau bukan Atarik dan dua sahabat sohibnya Vino dan Rio yang berada disebelah Atarik.

"Eh no no.." ucap Rio yang menepuk pundak Vino yang berada disebelahnya dan yang empunya menoleh dan Atarik yang berada disebelah Vino juga ikut menoleh.

"Eh nama gue Vino kali, bukan no no lo kira nano nano apa." Kesal Vino.

"Hehehe enakan gitu soalnya."

Sedangkan Atarik hanya diam tak merespon kelakuan sahabatnya yang rada gesrek.

"Vin." Panggil Rio sedang yang dipanggil tak merespon sama sekali.

"Vin kok dicuekin sih gue nya ini."

"Napa." Balas Vino sambil memutar matanya jengah karena Rio terus memanggilnya.

"Itu ada kecoa."

"gak penting." Ucap Atarik.

"Yah tul tuh." Timpal Vino.

"Ealah biar gak garing napa."

"Tapi sayang garing pake banget."

"Okelah terserah. Eh ngomong-ngomong tu bukannya sicupu kemarin ya." Ucap Rio pada kedua sahabatnya yang lalu mengikuti arah pandang Rio.

"Eh bener lo yo." Timpal Vino dengan jeda.
"Kayaknya tu bocah mau kembaliin seragam lo deh Rik."

Jika dibayangin kira-kira Atarik pake apa ya padahalkan dia lagi disekolah. Yap kini Atarik disekolah hanya menggunakan kaos saja tapi bukan berarti si Atarik gak punya baju ganti ya dirumah secara kan dia tajir masa gak punya gantinya. Tapi gak tau kenapa ya si Atarik maunya pake baju yang kemarin dan dia harus mendapatkanya dan jika tidak maka dia tidak akan segan-segan memberi pelajaran pada mereka yang tidak memberikan apa yang dimaunya.

"Kata siapa sok tau lo Vin." Ucao Rio.

"Siapa tau aja kali." Balas Vino agak kesal pada sahabatnya yang satu ini.

"Lo bener Vin." Sekarang berganti suara Atarik.

"Lo mau kemana." Tanya Vino. Yang melihat Atarik sedang berjalan seperti akan menghampiri Aya yang masih celingak celinguk.

"Sampetin tu bocah." Balas Atarik sambil berjalan namun dengan santai walau waktu masuk kurang 10 menit lagi akan ada bunyi bel.

Vino dan Rio juga ikut berjalan untuk mensejajarkan diri dengan Atarik yang lebih dulu dari mereka.

"Rik kalo tu bocah gak bawa seragam lo gimana." Tanya Rio

"Ya kayak biasanya lah."

"Bolos." Tanya Rio lagi yang dibalas anggukan oleh yang ditanya.

"Uih ikut ya." Lanjut Rio

Vino yang mendengar ucapan Rio barusan langsung saja "eh yo emang lo udah pinter mau ikut bolos." Rio yang mendengar pernyataan sahabatnya langsung menoleh ke arah Vino "kalo Atarik mah bolos juga tetep pinter kalo lo mah tau." Canda Vino. Rio yang mendengar itu hanya mendengus kesal karena ucapan Vino ya memang kalo Atarik bolos mah otak tetep encer kayak air.

"Terus lo." Balas Rio.

"Ya gue mah ikut aja atuh." Ucap Vino sambil tersenyum lebar.

"Sama aja kali. Padahal otak lo lebih kecil dari otak udang juga mau maunya mau ikut segala." Ujar Rio melotot sambil menoyor kepala Vino.

Atarik yang melihat tingkah kedua sahabatnya itu hanya cuek dan langsung meninggalkan mereka berdua yang masih saling sangkal menyangkal.

"Cupu." Teriak Atarikyang menghentikan langkah Aya yang masih belum menemukan keberadaan Atarik dan Aya langsung menoleh ke arah sumber suara.

"Akhirnya ketemu juga ni orang emang dasar ya ni bocah." Batin Aya

"Eh, kak in..." ucap Aya yang terpotong oleh Atarik.

"Mana seragam gue."

Aya yang mendengar itu hanya bisa mengumpat kesal dalam hati. "Dasar ni bocah main potong aja."

"In..." Aya yang mengeluarkan seragam dari tasnya dan langsung diambil oleh Atarik dan pergi begitu saja.

Aya yang melihat itu benar-benar mengumpat kesal karena Atarik pergi begitu saja tanpa berkata apa-apa.

"Dasar kakel rese."

Sesampainya didalam kelas Aya masih mengumpat tak jelas dengan mulut komat kamit dan ke 2 sahabatnya yang melihat tampak bingung sendiri.

"Lo kenapa ya." Tanya Prisil yang duduk disamping Aya sambil membetulkan kacamatanya.

"Eh ternyata cupu juga bisa gitu ya." Canda Maudi

"Aya juga manusia jadi juga bisa gitu tau." Balas Prisil yang membela Aya dari ucapan Maudi yang mengatai dengan kata cupu tapi dari segi penampilan emang cupu.

"Lo kenapa ya."

"Gak papa, lagi sebel aja."

"Eh cupu bisa sebel juga." Canda Maudi lagi yang mendapat tatapan dari Prisil.

Author udah up buat part ini ya...
Jadi selamat membaca buat reader sekalian😊

Jangan lupa vote dan comment..👍

The Nerd Badgirl ✔Where stories live. Discover now