part 32

36.1K 1.3K 27
                                    

🌻Happy Reading🌻

Dan disinilah Aya sekarang disebuah cave langganan kalangan remaja seusianya setelah tadi sempat kena introgasi sedikit dari opa-nya yang tiba-tiba keluar rumah dan melihat Raka dan Aya yang siap menumpang pada mobil Raka harus berhenti ditempat karena pertanyaan-pertanyaan dari opa-nya.

"Makasi mbak." Seru Raka setelah makanan mereka sampai dimeja-nya yang ditempati oleh mereka berdua Raka dan Aya. Dan keheningan terjadi pada siang itu tepat diantara mereka berdua.

"Hmm." Gumah Aya lalu mengelapkan tisu pada mulutnya guna membersihkan.

"Oya ka kalo lo udah inget kenapa lo gak balik keorang tua asli lo." Tanya Aya mengawali pembicaraan yang sambut senyum tipis.

"Kalo gue balik kayaknya gak akan ngaruh juga, tapi bukan maksud gue apa apa bilang aja sekarang gue udah dapet hidup yang lebih baik dari yang dulu, orang tua gue kayaknya gak peduli beda sama sekarang." Ucapnya lalu menunduk sedangkan Aya hanya menatap prihatin orang didepannya ini.

Jika ditelisik mengenai kehidupan Raka dulu dimana dia tinggal dengan orang tua kandungnya hidup Raka cukup dibilang agak gimana gitu tapi itu cukup lumrah bagi mereka yang berasal dari kalangan orang kaya apalagi orang tuanya sama-sama gila kerja hingga tak ada waktu untuk sianak. Dan itu sungguh membekas dihati Raka saat itu dimana dia akan melakukan pelepasan siswa kelas IX dengan asiknya orang tuanya mengatakan, "maaf ya Raka sayang mama sama papa ada keperluan penting yang tidak bisa ditinggalkan."

Sungguh perlakuan kurang enak dihati anak. Ok keperluan bisa dipenuhi dengan gampang tapi kasih sayangnya itu loh.

Bahkan Aya merasa kasihan dengan orang didepannya itu dan sempat berpikir, "Aya masih beruntuh ternyata mengenai kasih sayang walau mama tak jarang tidak ada dirumah."

Keheningan sesaat meliputi keduanya saat ini.

Hingga salah satu kulit tangan bersentuhan dengan silawan.

"Eh. Raka." Ucap Aya spontan menyadari salah satu tangan Raka mendarat ditangannya namun akan ditarik, Raka manahannya.

"Gue mau bilang sesuatu...guee..guee.." belum sempat melanjutkan ucapannya ponsel Aya berhasil mengalihkan semuanya. Notifikasi pesan berhasil masuk keponsel Aya.

"Eh gue liat dulu ya."

From : gakenalcuy

Ngapain lo disana

eh, detik berikutnya Aya celingak celinguk mencari orang yang sama memegang hp sepertinya. Namun entah Aya yang kurang jeli atau dipengirim pesan yang terlalu pintar hingga lagi dan lagi tidak Aya temukan.

"Ada apa ya? Siapa?"

"Eh gak kok." Lalu Aya kembali meletakkan ponselnya lagi. "Tadi lo mau bilang apa?" Lanjutnya.

"Gue.." belum sempat berucap lagi. Lagi lagi ponsel Aya menerima pesan singkat.

"Eh bunyi ponsel gue." Ucap Aya lalu melihat layar ponselnya yang diikuti Raka dan langsung disambar Aya.

From : gakenalcuy
Woi BALIK

To : gakenalcuy
Heh lo siapa berani yuruh gue hah kenal aja gak😠

From : gakenalcuy
Gue, gue TUNANGAN lo😘😘

"Tunangan dari Hongkong." Gerutu Aya tanpa sadar

To: gakenalcuy
Heh gue gak tau siapa lo ya jangan ngaku-ngaku apalagi tunangan. Kurang belaiyan lo dasar tai💩💩

Send

"Lo ngomong apaan ya." Tanya Raka mendengar gerutuan tidak jelas Aya.

"Eh gak kok." Balasnya lalu meletakkan ponsel.

"Lo tadi ngomong apa."

"Yang mana."

"Its yang tadi. Gue gue itu lo." Membuat Raka manggut-manggut.

"Gue mau bilang kalo gue ci...." ucapnya yang untuk kesekian kalinya terputus oleh seseorang.

"Raka. Raka ini lo." Ucap seorang perempuan itu membuat Raka maupun Aya menengok kesumber suara. Dan tanpa disangkan perempuan itu langsung saja memeluk Raka yang masih duduk lalu Raka melihat kearah Aya lalu berdiri dan segera melepaskan pelukan gadis itu.

"Kanaya lepas."

"Ka kok dilepas sih. Kamu gak kangen aku." Seru Kanaya lalu menoleh kearah Aya.

"Lah lo ngapain disini." Ucapnya dengan nada sedikit tidak enak.

"Aku yang ngajak Na."

"Kok kamu ngajak dia. Gak ngajak aku sih." Ucapnya melirik Aya yang masih diam ditempat.

"Kanaya." Panggil seseorang membuat tiga orang itu menoleh kearahnya.

"Kak Rio." Seru Kanaya.

"Siapa dia?" Tunjuk Rio pada Raka.

"Emmm dia Raka pacarku." Ucap Kanaya dengan mengecilkan kata terakhir.

Raka yang mendengar langsung angkat bicara, "sorry ka kita gak ada hubungan apa-apa." Ucap Raka lalu menggandeng Aya pergi dari sana. Sedang Kanaya menatap mereka kesal sementara Rio menatap Kanaya dengan senyum kecutnya sebelum seseorang menghampirinya.

"Rio."

"At udah lama." Ucap Rio membuat Atarik menggeleng pelan dan menggiring Rio kemeja yang sudah dari tadi dia dan Vino tempati tanpa menghiraukan Kanaya yang masih berdiri disana.

"Lo gak papa yo." Ucap Vino setelah dua sahabatnya duduk dikursi cave itu.

"Heh lo kira gue kenapa." Seru Rio dengan senyum miringnya. Jika didalami keadaan Rio sekarang sedang tidak baik karena Kanaya yang dengan santai menyebuat seseorang dengan pacar didepannya.

"Udah-udah nih gue udah pesenin minum plus sianida rasa jeruk didalemnya." Seru Atarik.

"Sialan lo At." Membuat dua sahabatnya tertawa renyah.


TBC...

The Nerd Badgirl ✔Onde histórias criam vida. Descubra agora