Chunhua mendengkus. Dadanya masih naik turun karena rasa lelah dan amarah yang berbaur menjadi satu. Ia menatap Niu dari ujung kaki hingga ujung kepala. "Mau apa kau ke sini?"

Sikap Chunhua membuat Niu tertawa dalam hati. Ditatapnya lurus gadis remaja itu. "Aku mencari Yulan," terang Niu singkat. Ia menahan senyum saat gadis remaja yang diajaknya bicara mengangkat dagunya tinggi. Sikap tidak bersahabatnya pasti karena cemburu, tebak Niu tepat sasaran.

"Yulan tidak ada di sini," jawab Chunhua setelah terdiam beberapa saat. Nada bicaranya masih terdengar sinis. Ia bahkan melipat kedua tangannya di depan dada sementara beberapa pelayan wanita berkumpul, berdiri di belakangnya, penasaran.

Bisik-bisik pun menjalar cepat. Sikap sinis Chunhua sepertinya menular pada pelayan wanitanya yang sekarang mulai menunjukkan sikap tidak ramah pada Niu setelah mendengar jika kedatangannya untuk mencari Yulan.

Niu tersenyum lembut. Sebuah reaksi yang berhasil membuat Chunhua semakin kesal karenanya. "Boleh aku tahu kemana Yulan pergi?"

Chunhua mengangkat dagunya semakin tinggi. "Kenapa kau ingin tahu?" Ia balas bertanya dengan nada tinggi. Ucapannya disambut senyum puas dari para pelayan wanita yang berkumpul di belakangnya. Mereka menatap sinis Niu.

"Kenapa sikapmu seperti itu?" Nyonya Fang yang akhirnya berhasil menyusul langkah kaki putrinya bertanya dengan nada menegur. Dia melotot saat putrinya menghentakkan kaki, kesal. "Aku Nyonya rumah di sini," terangnya. Ia melirik Chunhua singkat, "Kau mencari Yulan?"

Niu pun kembali mengenalkan dirinya dengan sopan, "Saya Niu, kerabat Yulan. Saya memang datang untuk mencarinya, Nyonya."

"Kerabat apa?" Chunhua membusungkan dada, kesal. Dia tidak mundur walau ibunya melayangkan tatapan teguran padanya. "Bu, dia pasti salah satu wanita yang mengejar-ngejar Yulan," sambungnya dengan ekspresi menuduh.

Sudah menjadi rahasia umum jika Yulan banyak disukai para gadis. Belakangan ini bahkan banyak gadis dari keluarga lain yang melintas di depan pintu gerbang kediaman Jenderal Fang dan berharap bisa melihat sosok tukang kuda sang jenderal yang menurut desas-desus sangat tampan. Dan kedatangan Niu siang ini membuat Chunhua merasa semakin tidak aman.

"Chunhua, jaga bicaramu!"

Chunhua langsung mundur saat menangkap nada bicara ibunya yang mengancam. Dia akan mendapat masalah besar jika menentang ibunya saat ini. Dengan perasaan tidak puas dia memilih untuk mengalah.

Niu memasang ekspresi berpikir. Nadanya terdengar biasa tapi penuh penekanan saat bertanya, "Jadi banyak wanita yang mengejar Yulan?"

Nyonya Fang dan Chunhua saling melempar tatapan. Keduanya tidak menjawab hingga Niu melepas napas keras. Ia memijat tengkuknya dan bergumam pelan, "Aku pasti akan menghajarnya."

"Apa hubunganmu dengan Yulan?" Nyonya Fang memberanikan diri untuk bertanya setelah mendengar kalimat yang dilontarkan oleh Niu.

Niu mengerjap. Dipasangnya sebuah senyum ramah, "Saya tunangannya."

"Pembohong!" bentak Chunhua. Emosinya kembali tersulut. Ia menatap tajam Niu yang balas menatapnya dengan satu alis diangkat tinggi. "Yulan tidak pernah mengatakan jika dia memiliki tunangan."

Chunhua melirik lewat bahunya. "Kalian tidak pernah mendengar Yulan mengatakan jika dia memiliki tunangan, kan?" tanyanya pada para pelayan wanita yang langsung menggelengkan kepala. "Ibu lihat," ujarnya sembari menujuk pada pelayan-pelayan itu.

Ia menjeda, menyipitkan mata, "Tidak ada satu orang pun di sini yang tahu jika Yulan memiliki tunangan."

"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
TAMAT - Magnolia SecretsWhere stories live. Discover now