Chapter 32

90.9K 4.3K 272
                                    

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, lama tak bersua ya.

Baca dulu ya, zheyenk 😘

Sebelumnya. Jika kalian mempunyai quotes atau video dari cerita ini. Bolehlah dikirim ke Author. Hihii.

Aku akan sangat menghargai kiriman kalian, karena tandanya klian ikut antusias. Ngetag di IG juga boleeh, nanti aku post it.

Engga maksa juga sih, ehee :)) Happy reading 😊

"Kullu Nafsin Dzaa-Iqotul Maut.
Setiap makhluk yang bernyawa, pasti akan merasakan mati."

Seorang wanita tengah berada di ruang rawat inap. Dengan selang infus di tangannya, kesadarannya perlahan mulai kembali. Kelopak matanya membuka perlahan dan cahaya langsung masuk di retinanya.

"Aku dimana?" Tanya wanita itu dalam hatinya.

Dia menilik tiap sudut ruangan dan ia langsung mengetahui bahwa dirinya sedang berada di rumah sakit.

Tenggorokannya rasanya kering, dan sakit yang luar biasa sakit menyerangnya di perut bagian bawah. Ia ingin bangkit namun tak sanggup, tak ada yang membantunya, semuanya terasa kosong.

"Sshhh." Dia meringis kecil. Tubuhnya rasanya lemah, dan sakit itu kembali lagi.

Bukan hanya sakit fisiknya, namun juga hatinya. Kenapa dia dibiarkan sendiri disini? Sebegitu burukkah sampai tak ada yang menemaninya berjuang melawan sakit yang menderanya?

Tak lama ia sibuk dengan pemikirannya, sakit itu kembali di perut bagian bawah, seperti ada sesuatu yang menekan keras. Wanita itu mengelus perutnya.

"Kamu baik-baik saja kan, nak? Jangan buat Bunda khawatir!" Ia mengelus perutnya dengan tulus. Setidaknya ada yang menemaninya disini, bersamanya. Putra ataupun putri kecil, dia merasa bahagia.

Wanita itu tidak tahu saja, atau belum tahu lebih tepatnya. Ada kenyataan pahit yang siap menghadangnya disana. Takdir yang tidak memihaknya kali ini, benar-benar akan membuatnya kecewa.

"Sesungguhnya Allah tidak akan menguji hambanya, sampai diluar batas kemampuannya."

***

Azzahra terbangun dari mimpi buruknya, pelipisnya bahkan sampai mengeluarkan keringat sebiji jagung. Ia ketiduran karena sibuk meredakan rasa nyerinya, dengan ia tertidur semua sakit yang ia derita tidak terasa.

Azzahra masih sibuk mengatur nafasnya yang terengah-engah karena mendapat mimpi buruk tentang Abinya. Kilasan kecelakaan sang Abi yang entah kenapa bisa masuk di mimpinya, kecelakaan maut itu sangat mengerikan, tubuh sang Abi berada di ban truk besar dan menghimpitnya, darah dan tulangnya berceceran. Ah, ia tidak sanggup untuk mengingat mimpi itu.

Mimpi dan memori itu seperti apa yang terjadi dengan lelaki di masa lalunya. Lelaki itu berakhir karena kecelakaan yang sama seperti dalam mimpinya tadi, namun itu semua nyata terjadi.

Benar-benar mimpi buruk yang nyata.

"Allāhumma inni au’dzubika min ‘amalis syaithoni wa sayyi-atil ahlam." Doanya sambil memejamkan mata.

Ckleek

Suara pintu terbuka dan menampakkan seorang lelaki tengah membawa kantong putih plastik. Lelaki itu mendekat, siapa lagi jika bukan suaminya?

Jodoh Terbaik [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang