Chapter 13

102K 5K 116
                                    

Hayy, daku update lagi saianggg *ciah sayang. Happy reading yee.

"Terkadang kita harus mengorbankan kebahagiaan diri sendiri, untuk kebahagiaan orang yang kita sayangi"

Azzahra pov.

Aku sedang fokus nonton film The Maze Runner episode terbaru di laptopku. Aku senang bisa menontonnya setelah susah payah aku membobol salah satu website :v Dari arah pintu depan nampak adikku membawa kresek putih.

"Nih kak, aku tadi ke indomei beliin susu beruang" sodor Nita dengan susu kaleng bergambar beruang. Aku mengernyit, sejak kapan adikku ini perhatian?

"Ada mau apa nih? Gak biasanya" Jawabku sambil menerima susu itu.

"Adiknya lagi baik dibilang tumben. Ini rasa terima kasih karena tadi sore kakak hotspotin aku" Jawabnya. Aku hanya ber oh ria saja. Rezeki anak sholihah ye kan?

Aku membuka susu kaleng itu lalu meneguknya. Rasanya hambar, seperti hidupku :v

"Lho! Kamu kok belum ganti baju?" Omel umi yang melihatku masih santai.

"Emangnya kita mau kemana mi?" Tanyaku.

"Ih kamu ya! Kita kan mau makan diluar" Ucap umi bernada kesal.

"Gak ikut ya mi" Ucapku memelas. Aku sudah pw dengan beberapa cemilan, kue juga susu kaleng.

"Ini makan sekeluarga Azzahra! Sana ganti baju, nanti kemaleman" Omel umi galak.

"Yaudah sih mi, ini aku tinggal pakai jaket dan kerudung doang" Jawabku. Memangnya kalau mau makan diluar harus cantik ya?

"Umi udah pilihin gamis paling bagus di butik. Lihat di kamarmu dan ganti baju sekarang! Buruan!" Ucap umi sambil mendorongku. Aku menshutdown laptopku lalu pergi ke kamar.

Dengan langkah malas aku masuk ke kamar. Nampaklah gamis cantik yang tergantung di dinding kamarku. Gamis ballotely warna perpaduan warna merah dan abu-abu disertai kerudung merah panjang. Tak butuh waktu lama aku memakainya dan bercermin di kaca almari besarku. Nampak cocok sekali denganku.

Aku keluar kamar dan nampak keluargaku menungguiku di ruang tamu.

"Waah~ ini putri ayah ya?"

"Subhanallah. Cantik sekali kamu nak"

"Halaah. Masih cantikan aku"

Ucapan terakhir dari adikku membuatku mendengus.

"Yaudah ayo, kita berangkat sekarang!" Ucap abiku. Tak butuh waktu lama, kami semua masuk ke mobil dan abi yang menyetir menuju tempat makan.

***

Kita sudah sampai di tempat makan yang dimaksud umi. Aku sedikit bingung karena ini bukan tempat makan biasa seperti kedai, tetapi ini lebih seperti Starbuck ataupun Restaurant yang mahal.

"Mi, ini gak salah tempat kan?" Tanyaku yang tak direwes umi karena ia sedang menelfon seseorang.

"Yaudah yuk masuk" ucap umi pada akhirnya. Aku tak ingin bertanya lagi, kami langsung memasuki Restoran berwarna dasar putih bersih ini.

Nampak disana ada seorang wanita paruh baya seperti umiku yang melambaikan tangan. Umi membalasnya dengan senyum dan mempercepat langkahnya.

"Hai Nadiin" sapa riang wanita itu.

"Assalamualaikum Arum!" Peringat umi.

Jodoh Terbaik [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang