Chapter 9

98.8K 5.4K 91
                                    

Selamat menunaikan ibadah puasa. Kalau berbuka puasa milih menu yang pasti ya, jangan manis-manis kaya janji manisnya, ntar diabet baru tau rasa. Baperr :)

"Jangan suka ngakuin kalau saya ini istri bapak ya! Kalau saya baper, bapak mau tanggung jawab?"
-Azz-

Author Pov.

Hari yang ditunggu telah datang, Azzahra bersiap dikamarnya memasukkan barang-barang yang mungkin ia butuhkan nanti. Dengan bermodalkan tas tangan yang lumayan besar ia memasukkan beberapa potong hijab dan pakaian.

Sekarang sudah pukul setengah enam. Dia sudah siap dan tinggal memoleskan sedikit riasan agar tak terlihat pucat, bermodalkan bedak tabur dan juga lipgloss, wajahnya menjadi lebih baik dari sebelumnya.

Tok-tok-tok.

Zahra menoleh ke arah pintu dan mememukan uminya tengah menghampirinya.

"Jadi pergi nak?" Tanya sang umi dengan sorot teduh.

"Jadi kok mi, ini si boss udah spam chat aku dari jam 8 malam" ucapan Zahra membuat sang umi tersenyum. Meskipun ia kurang tau pasal keberangkatan putrinya tentang pekerjaan disana. Uminya tetap berusaha memahami Zahra.

"Yaudah, kamu sudah siap semua kan? Antimo, minyak angin, handsaplash?" Peringat sang umi. Zahra adalah tipe pemabuk, meski tidak berat-berat amat tetapi tetap saja Nadin khawatir mengingat ini adalah kali pertama putrinya naik pesawat.

"Sudah lengkap kok mi" ucap Zahra puas.

"Perbanyak baca istighfar dan sholawat ya nak" Nasihat dari malaikat tanpa sayap membuat Zahra tersenyum dan memeluk uminya.

"Pasti umi, semoga Allah melindungi perjalanan kami" ucap Zahra.

"Aamiin" Balas sang umi.

Setelah percakapan dengan sang ibunda berakhir, Zahra mulai mengecek ulang apa yang ia bawa nanti. Ia membuka handphonenya karena takut ada hal yang penting.

Boss que (01.21 p.m)

"Zahra, besok gak usah bawa banyak barang!"

"Tak perlu membawa hal yang tidak penting, kita disana untuk
ketemu client bukan piknik!"

Dilengkapi tanda seru di akhir tulisan chat wa-nya membuat Zahra berdecak. Bossnya mengirim pesan tengah malam dikira dia ini 24 jam yang alwaysOn.

Jarum pendek jam berada di angka 6 pagi, ia berjalan menuju teras depan dan duduk di kursi. Sekarang ia hanya perlu menunggu si boss kemari, jujur ia merasa tak sopan membuat bossnya menghampiri dirinya. Bawahan macam apa dia yang membuat bossnya datang kemari.

Sebuah mobil hitam keluaran terbaru muncul di depan rumah Azzahra. Gadis itu berdiri dari duduknya dan melihat si boss berjalan santai ke arahnya.

"Udah siap semua?" Tanya Refan. Azzahra mengangguk mantap.

"Bentar pak, pamitan sama umi abi dulu!" Selepas berbicara dengan sang boss, lalu ia masuk rumah dan mencari kedua orang tuanya.

Umi Nadin dan sang abi pun keluar rumah setelah Azzahra berkata akan berangkat sekarang.

"Kamu disana berapa hari nak?" Tanya sang umi dengan tangan yang masih menyalimi putrinya.

"Dua hari satu malam mi, kita disana cuma sebentar kok" ujar Azzahra.

Jodoh Terbaik [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang