Update : Thu, #175 IN GENERAL FICTION (15/2/18) - 11.26 PM
Edited 13/3/18 #49😍
Repost 22/3/19
******
SELALU MENGINGATKAN UNTUK FOLLOW DULU YAA...BIAR GAK LONCAT BACANYA, KARENA RANDOM PART😛
FOLLOW VOTE COMMENT AND SHARE.....UHUUUY....😆😆😆
CINTA MA KAMUH SEMUAH!!
THANKS!
LEAD TO YOU – PART 28
*****
Aku masih terpaku diam terduduk di tepi tempat tidur, karena masih juga belum menemukan bagaimana caraku untuk keluar dari tempat ini. Jantungku berdetak cepat ketika kulihat gagang pintu bergerak dan pintunya terbuka. Sosok besar Max berdiri di sana, menatapku dengan menyeringai.
"Kita harus pergi sekarang, Gadis. Ada perubahan rencana" katanya sambil berjalan mendekatiku. Aku mundur menjauh dan menepis tangannya yang berusaha meraih tanganku. Tapi gerakan berikutnya terlalu cepat dan ia berhasil mencekal tanganku dengan tangannya yang besar dan kuat. Perlawananku tidak ada apa-apanya karena tenagaku hanya sepersekian saja dari tenaganya.
"Aku tidak mau pergi!"
"Jangan membantah, sialan! Kita tidak ada waktu untuk berdebat" ujarnya kembali menguatkan cekalannya pada pergelangan tanganku dan berusaha menarikku. Aku menarik tangannya ke mulutku dan menggigitnya sekuat tenaga, benar-benar sekuat tenaga karena sampai merobek kulitnya dan mengeluarkan darah.
Max marah dengan tindakanku dan menepiskan tangannya sampai mengenai wajahku, kemudian ia memukulku dengan keras, sehingga aku terhuyung dan kepalaku terbentur dinding. Rasa pusing mendera kepalaku yang terbentur tadi. Max menarik jilbabku sampai terbuka, tapi pandanganku buram dan tubuhku terasa tidak berdaya. Max baru akan menarik rambutku ketika aku mendengar suara tembakan senjata di luar sana dan tiba-tiba ada seseorang yang menyeruak masuk ke dalam kamar dan menodongkan senjatanya di kepala Max. Dengan gerakan lambat tangan Max melepaskan pegangannya pada rambutku.
Kemudian samar-samar aku mendengar suara yang sangat familier dan sangat aku harapkan, "Gadis...apa kau bisa bangun? Gadis!" aku tidak sanggup menjawabnya.
"Ayah! Apa yang sudah ayah lakukan??" suara ini juga sangat familier, tapi pandanganku sudah menggelap dan mataku sudah menutup, kemudian terdengar suara tembakan satu kali lagi dibarengi suara jeritan, setelah itu aku tidak mendengar apa-apa lagi. Aku pingsan.
.
.
.
Mataku terbuka dengan perlahan, dari bau antiseptik yang tercium, aku tahu kalau aku berada di sebuah kamar rawat di rumah sakit. Perlahan mataku berusaha beradaptasi dengan sinar lampu yang menerangi ruangan, aku mengedarkan pandangan mencari seseorang, tapi tidak menemukan Alghaz di ruangan ini. Aku melihat ke bawah dan mendapati Bu Ami yang sedang menyandarkan kepalanya di tepi tempat tidur. Aku mengusap tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
LEAD TO YOU (Sudah Terbit-Repost-Completed)😍
RomanceREPOST YA... Cerita ini pernah diterbitkan cetak oleh Penerbit Indie, Novelindo. Cerita ini sudah direvisi dan POV-nya berubah ya... YUK IKUTIN LAGI AJA... Al Ghazali Devran adalah seorang pengusaha tampan yang tidak mengira hidupnya akan berubah s...