Lead To You | 12

5.5K 402 13
                                    

#539 In General Fiction (2/2/18)

Edited 10/3/18 #125

Repost 15/3/19

*****

Ngarepin apa ayo di part ini?😄 abis nikah....jangan lupa follow yah biar bacanya endes😊

VOTE COMMENT AND SHARE!

THANKS😚

LEAD TO YOU – PART 12

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

LEAD TO YOU – PART 12

*****

Jantungku berdebar tidak karuan, aku sudah menarik napas dalam berkali-kali dan terus mengucap istigfar dalam hati. Ini pertama kalinya aku akan naik pesawat, dan aku merasa tubuhku semakin dingin. Mungkin karena AC dalam mobil Alghaz juga terlalu dingin, atau bisa juga karena tubuhku mengeluarkan keringat dingin.

Tangan Alghaz masih menggenggam erat tanganku sambil berjalan menuju pesawat. Pesawatnya sangat mewah, dan sepertinya ini bukanlah pesawat umum yang biasa kulihat.

"Apa ini pesawatmu?" tanyaku.

Alghaz menoleh dan tersenyum, "Ini pesawat kita..." katanya.

Aku kembali menghela napas panjang dan bersiap-siap menaiki tangga pesawatnya. Omar berdiri di ambang pintu pesawat menyambutku dan Alghaz. "Selamat datang Mr. and Mrs. Devran" ujarnya. Aku tersenyum melihat senyum jahil Omar. Namun tetap saja rasa berdebar di jantungku belum mau hilang.

Di dalam pesawat ternyata sudah ada beberapa pegawai Alghaz yang hadir, terus terang membuatku sedikit lega. Ada Lidya, sekretaris Alghaz dan tiga orang lainnya yang belum kukenal baik sebelumnya. Alghaz mengajakku duduk di kursi yang berdempetan dan ada mejanya. Dan ia duduk di sebelahku, setelah membiarkanku duduk lebih dulu di samping jendela pesawat.

Alghaz mengaitkan tali pengaman pada kursiku dan memastikan bahwa talinya terikat dengan kencang dan baik. Ia menatapku dengan mata coklatnya, bibirnya menyunggingkan senyum kecil dan lesungnya sangat jelas terlihat, "Kamu tidak perlu tegang begitu, aku akan menjagamu. Kamu tenang saja..." katanya. Aku mengangguk dan bergumam kecil, Terima kasih.

Kemudian aku merasakan badan pesawat mulai bergerak, awalnya pelan, kemudian suara bising terdengar dan pesawatnya melaju dengan sangat cepat, makin lama semakin cepat dan akhirnya aku merasa jantungku ikut melayang bersama badan pesawat yang mulai menjauh dari tanah, maksudku landasan. Kenapa Alghaz malah memintaku duduk dekat jendela? Aku malah jadi takut melihat betapa tingginya aku sekarang.

Ada suara bunyi bell dan tangan Alghaz kembali membuka pengait tali pengamanku, tapi aku malah melotot padanya, "Kenapa di buka, Al? Kita kan belum mau turun?" tanyaku.

LEAD TO YOU (Sudah Terbit-Repost-Completed)😍Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang