Lead To You | 9

5.5K 419 9
                                    

#333 IN GENERAL FICTION (1/2/2018)

Edited 10/3/18 #125

Repost 14/3/19

*****

Follow, Read, VOTE and COMMENT  kalau suka boleh share juga ke temen kamu..

Thanks ya sudah jadi inspirasi aku☺

*****

  Jika dia penting bagimu, janganlah malu untuk mencemburuinya, karena itu merupakan tanda bahwa ia penting bagimu.

  Jika dia penting bagimu, janganlah malu untuk mencemburuinya, karena itu merupakan tanda bahwa ia penting bagimu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

LEAD TO YOU – PART 9

*****

Aku menarik napas lega, karena ini adalah hari terakhirku ujian. Harapanku agar aku bisa lulus dengan nilai bagus, semoga saja terwujud. Aku merasa sudah berusaha semaksimal mungkin untuk itu. Farrel dan beberapa teman menghampiriku.

"Gadis, kita mau ke restoran milik ibunya Farrel. Ikut yuk" salah satu temanku mengajakku.

Tapi tentu saja aku tidak bisa langsung menjawab 'ya' padanya. Aku harus izin dulu pada Alghaz. Karena yang lalu-lalu ia tidak pernah mengizinkanku untuk bergabung dengan teman-temanku kecuali ia ikut hadir bersamaku. Kan aneh kalau Alghaz harus ikut? Entahlah, perhatian Alghaz belakangan ini memang sedikit menggangguku. Aku hampir saja tidak bisa konsentrasi mengerjakan ujianku karena wajahnya yang berlesung ituselalu muncul di kertas-kertas soalku. Ia sering bertanya tentang teman-teman laki-laki di kelasku, bagaimana mereka memperlakukanku, pendapatku mengenai mereka, sikapnya agak aneh menurutku. Alghaz hampir seperti pria yang cemburu.

Cemburu? Tidak mungkin, kan?

"Gadis?" temanku menegurku lagi.

"Ah ya, sepertinya aku harus izin dulu ya..."

Teman-teman yang lain memberikan senyuman aneh padaku, "Cieeee...izin sama calon suami ya? Si Al itu kan? Dia beneran calon suami kamu Dis?"

"Hussh! Kamu nga---"

"Iya saya calon suaminya..." suara berat Alghaz ada di belakangku.

Tubuhku berjingkat kaget dan tertegun sesaat mendengar pernyataannya. "Alghaz?"

"Duuuh...senangnya dijemput tiap hari sama calon suami..." seloroh mereka.

Alghaz tersenyum melihat ke arahku, "Kita pulang?"

Aku mengangguk dan memohon maaf pada teman-temanku karena tidak bisa ikut bergabung makan bersama mereka.

..

Mobil Alghaz melaju dengan kecepatan sedang, tapi arahnya bukan menuju ke jalan pulang. "Kita mau kemana?"

Ia malah menoleh dengan senyum aneh. "Nanti kamu juga tahu" ujarnya penuh misteri.

LEAD TO YOU (Sudah Terbit-Repost-Completed)😍Where stories live. Discover now