Lead To You | 27

4.9K 334 14
                                    

Update : Wed, #186 IN GENERAL FICTION  (14/2/18) - 7.13 PM

Edited 13/3/18 #49

Repost 22/3/19

******

Bantu aku dengan VOTE DAN KOMEN kamu yaa....komen kritik atau saran atau apapun, komenlah sebanyak-banyaknya😀

THANKS ALL!!

LEAD TO YOU – PART 27

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

LEAD TO YOU – PART 27

*****

Aku menggunakan lagi hijabku setelah mengikat dan merapikan rambutku yang berantakan. Mataku mengedar melihat dan mengamati sekeliling. Aku tidak boleh putus asa dan harus segera keluar dari sini. Mataku melihat ke arah jendela kecil di atas tempat tidur. Tanpa ragu aku melepas sepatuku dan naik ke atas tempat tidur. Jendela itu berada di atas kepalaku, jadi aku harus berjinjit untuk melihat keadaan di luar kamar. Hanya terlihat seperti sebuah kebun pisang atau semacamnya.

Ukuran jendelanya sangat kecil, kira-kira selebar tubuhku saja. Sepertinya ini bukan jalan keluar yang memungkinkan untukku. Apa lagi letaknya yang tinggi, bagaimana caraku menggapainya tanpa bantuan kursi atau tangga? Ditambah jendela kaca ini harus dipecahkan lebih dulu kalau mau dilewati. Kacanya bertumpuk dan ada rongga di tengahnya, rongga itulah tempat keluar masuknya udara ke dalam kamar. Sangat minim sirkulasi sebenarnya.

Aku menghela napas dan terduduk di tepi tempat tidur dengan lunglai. Tidak mungkin juga melewati pintu itu, karena anak buah Max pasti banyak menunggu di luar sana.

.

.

.

Alghaz POV

"Aku yakin sekali ini perbuatan Max, Omar!"

"Tenanglah, kita harus pecaya pada Baldi yang sedang mengusahakan surat panggilan untuk Max. Dari sana nanti kita bisa mengorek keterangan tentang keberadaan Gadis" ujar Omar.

Aku menggaruk kepalaku yang tidak gatal merasa frustrasi. Aku sangat gelisah membayangkan apa yang dilakukan Max pada Gadisku. Tanganku mengepal kuat, menahan amarah yang memuncak membayangkan hal buruk menimpa Gadis. Omar menghampiriku dan meremas bahuku, ia berusaha menenangkanku.

Ponselku berbunyi, Detektif Baldi, aku menjawabnya pada dering kedua.

"Mr. Devran, saya berhasil mendapatkan surat panggilan untuk Max dan sekarang saya sedang menuju tempat tinggalnya. Saya akan kirimkan alamatnya pada Anda sekarang" ujarnya di seberang sana.

"Thanks Baldi, saya akan ke sana sekarang" jawabku sambil menyambar jaket dan kunci mobil bersamaan dan memberi kode pada Omar untuk mengikutiku.

LEAD TO YOU (Sudah Terbit-Repost-Completed)😍Where stories live. Discover now