Lead To You | 20

4.7K 329 10
                                    

#156 In GENERAL FICTION (7/2/18) - 12.02 PM

#Edited 10/3/18 #138

Sekarang di #74 IN GENERAL FICTION (19/4/18)

Repost 22/3/19

******

😉😉 udah VOTE part ini kan yah? Jangan lupa komen terus share juga boleh😘

Kalo udah yuk lanjut baca kisah Alghaz dan Gadis-nya

Kalo udah yuk lanjut baca kisah Alghaz dan Gadis-nya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

LEAD TO YOU – PART 20

*****

Aku berlari setelah pintu lift terbuka di lobi, kemudian mengeluarkan ponselku dan memberikannya pada resepsionis dengan menitipkan pesan untuk memberikan ponselku pada Mr. Devran. Aku tidak mau membawa barang apapun pemberian Alghaz, kecuali pakaian yang ada di tubuhku tentunya, karena tidak mungkin aku membukanya. Aku tetap meninggalkan ponselnya pada resepsionis itu, walaupun ekspresinya bingung tapi ia tetap menerima ponselku. Setelah itu aku berlari meninggalkan lobi diiringi dengan tatapan heran dari security yang tadi mengantarku. Tapi baru kali ini aku tidak perduli. Aku berlari sejauh mungkin dari kantor Alghaz, tidak tahu kemana. Aku benar-benar tidak mengenal daerah ini, dan aku tidak tahu kemana tujuanku. Aku akan mengikuti saja kemana kakiku melangkah. Belok kanan, masuk jalan kecil, gang sempit yang padat perumahan, kemudian melewati lapangan, pinggir kali, kemudian melewati jembatan kecil. Aku mencari jalan yang tidak bisa dilalui mobil. Aku melirik jam tangan kecilku, sudah jam 4 sore dan aku belum shalat Ashar.

Setelah bertanya keberadaan masjid, kakiku melangkah menuju ke sana. Sepertinya aku sudah berjalan cukup jauh, karena kakiku terasa sakit dan pegal. Aku menuju tempat wudhu wanita dan menyegarkan diriku dengan air wudhu, Masya Allah, seketika hatiku merasa lapang dan sejuk ketika menyiramkan air wudhu itu ke wajahku.

Menumpahkan air mata di sajadah membuat beban hidupku berkurang, kebetulan tempat shalat bagian wanita tidak begitu banyak orang. Ada tiga orang akhwat selain aku yang juga sedang shalat. Aku jadi teringat Bu Ati dan Bu Ami, aku belum pamit pada mereka dan mengucapkan terima kasih yang banyak. Mereka juga adalah malaikatku, mereka pasti cemas aku tidak mengabari keadaanku. Ya Allah hilangkanlah perasaan khawatir di hati mereka, maafkan aku Bu...

Kemudian aku mendengar suara hujan deras di luar masjid dibarengi suara petir yang keras menyambar. Perutku berbunyi kelaparan, aku belum makan siang hari ini. Sudah benarkah keputusanku pergi dari Alghaz? Bagaimana kalau tiba-tiba Max menemukanku? Seketika ketakutan melandaku. Astagfirullah! Kenapa aku menganggap Alghaz lebih berkuasa dari Allah? Allah adalah sebaik-baik pelindung! DIA pelindungku sekarang, Sang Maha Pelindung.

"Assalamualaikum" seorang wanita bermukena menyapaku.

"Waalaikumsalam" jawabku.

"Maaf mbak, bolehkah saya pinjam ponselnya? Ponsel saya baterenya habis dan saya tidak bawa charger-nya, saya mau telepon rumah, mengabari keluarga bahwa saya sudah sampai" katanya sambil menunjukkan ponselnya yang mati.

LEAD TO YOU (Sudah Terbit-Repost-Completed)😍Where stories live. Discover now