Kepahitan terbesar ketika kamu kehilangan ibu adalah, ketika mendapatkan kebahagiaan yang selama ini beliau harapkan, namun tidak bisa bercerita tentang itu padanya.
Kau mungkin bercerita, namun ia tidak lagi bisa mendengarkan. Atau mungkin, ia mendengarkan kau bercerita, tetapi kamu tidak menyadari itu.
Ada begitu banyak manusia yang berjanji akan patuh padahal kesempatan untuk mengabdi pada ibunya telah sirna.
Berjanji tidak akan membentak lagi, sekalipun isi kepala mereka jauh berbeda.
Atau berjanji untuk tidak marah ketika beliau menyuruh mu pulang ke rumah sebelum matahari terbenam.
Kau mulai rindu dimarahi,
Rela dicaci maki, juga berharap di doakan lagiNamun, kembali
Bumi telah terlanjur memeluk jasad ibuMaka, belajar dari kepahitan orang lain akan jauh lebih baik daripada harus menunggu kita ada di posisi mereka.