Gadis Kecil dan Beban Besar

144 13 0
                                    

Hari ini aku bertemu beberapa anak kecil,
Sekedar diamanahi menjaga mereka untuk dua jam kedepan

Kami bermain bersama, aku mengajarkan mereka menulis abjad, kujelaskan bagaimana caranya menggambar ayam, atau kadang diminta berteriak untuk menirukan suara binatang

Mereka tertawa lepas, bahagia dengan kesederhanaan yang kami punya

lalu seorang gadis kecil ingin duduk di pangkuanku

Ia berbisik, bertanya apakah besok aku datang kembali?

Aku diam, bingung menjelaskan dan hanya tersenyum

Lalu gadis kecil itu bilang,
"Ibuku malam ini pulang, sudah lama pergi. Aku senang!"

"Ibu kerja di luar kota?" Kutanya sambil mengikat rambutnya

Ia mengangguk, kulihat matanya berkaca

"Aku senang, tapi aku sedih"

"Kenapa sedih?" kutanya pelan

"Karena setelah itu ibu pergi lagi. Ibu cuma memberi uang pada nenek, lalu kembali bekerja. Aku sangat senang ketika dibelikan mainan. Ibu bilang uang itu untuk beli mainan, agar aku senang."

Aku diam, kaget mendengar pernyataan itu dari seorang gadis kecil

Lalu teman laki-laki seusianya menyahut,
"Ayahku malah tidak pernah pulang, entah kemana, hahahaha. Pergi dia, tidak pulang-pulang" ucapnya sambil tertawa tanpa beban, tangannya tetap berusaha menggambar ayam yang sebelumnya kucontohkan

Aku kembali diam

Bahkan anak kecil sekalipun sudah dipaksa dewasa, hebatnya mereka menerima

Sama seperti kita, bedanya, kita masih terlalu sering mengeluh dan bertanya 'kenapa' pada Tuhan. Padahal kita hanya sedang disuruh menaiki tangga untuk naik ke posisi lebih tinggi.

Dua jam berlalu, aku pamit pada mereka.
Berterima kasih, karena telah mengajariku bagaimana caranya menjadi selayaknya manusia.

Untuk tetap tertawa meski hati berantakan

Tetap tersenyum lepas meski penderitaan yang hadir rasanya tak berkesudahan

Aku jadi belajar untuk tetap waras,
karena terkadang ada beberapa masalah yang hanya bisa selesai ketika kita pura-pura lupa.

Ada beberapa masalah yang hanya bisa selesai ketika kita berhenti 'merasa paling dewasa'

Aku jadi semakin malu, hari ini aku yang diajarkan banyak hal, mereka cuma menerima ilmu bagaimana caranya menulis huruf 'g' yang menurut mereka sulit. Namun balasannya, mereka mengajariku bagaimana caranya bertahan hidup dan bangkit untuk melanjutkan perjalanan

Teruntuk beberapa manusia kecil yang kutemui di bulan Juli; Terima kasih

Aku mencintai kalian








Sebagian naskah ditulis berdasarkan pengalaman pribadi, gadis kecil yang ku ceritakan itu salah satunya. Tanpa menyebutkan nama atau inisial, malam kemarin ia menghubungiku melalui WhatsApp mama nya. Sederhana, tapi tanpa sadar, ia menambah rasa bahagiaku di hari itu.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Aku dan Kapal KaramTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang