Hidup di bagian bumi manapun jika kamu hanya diam tanpa melakukan hal baik maka akan dilupakan sejarah. Namamu hanya tertulis pada nisan yang bahkan jarang disambangi. Ditelan bumi tanpa dikenang.
Aku tidak akan memberimu semangat, karena ku yakin, sudah puluhan manusia yang mengucapkan itu, sebagian kau dengar, namun di beberapa waktu kau masih saja tak ingin beranjak dari tempat tidurmu. Tetap tenggelam melihat beranda sosial mediamu hingga 24 terasa sangat singkat.
Aku datang untuk sedikit memaksamu bangkit. Anggap saja aku temanmu dari masa depan.
Mari bergerak bersama, melakukan satu kebaikan di pagi hari walaupun hanya memberi senyuman pada pedagang kue basah yang kau temui di pasar.
Aku juga ingin membuatmu berfikir
Kebaikan apa yang sudah kau lakukan hari ini?
Kapan terakhir kali kau bersedekah?
Juga kalimat menyakitkan apa yang sudah kau ucapkan pada ibu?
Lalu apa yang kau lakukan selanjutnya untuk menebus kesalahan itu?
Aku tidak pernah absen berbuat salah
Rasanya dalam sehari tidak pernah terhitung berapa dosa yang kubuat
Tapi dari sana aku banyak berfikir bagaimana caranya menebus rasa bersalahku, bagaimana caranya agar aku bisa menggantikan waktu yang terbuang.
Salah satu penyair pernah berkata kepadaku,
Masa mudaku dulu, kupakai sepenuhnya untuk tidur dan bersenang-senang
Dan saat ku terbangun di hari tua, barulah aku sadar bahwa langkah ku tertinggal banyak dengan manusia lain, dengan penyair-penyair lain yang puisinya telah mengudara jauh dibaca jutaan manusia
Maka konsekuensinya,
Setiap pagi aku harus berlari mengejar mereka.
Bahkan terkadang mengorbankan waktu tidur agar ketika yang lain sudah terlelap, aku merasa sedikit unggul karena masih terbangun untuk sekedar membaca buku, menulis beberapa bait puisi atau belajar hal baru
