• Artha #53 •

233K 29.1K 7.7K
                                    

Kebahagiaanmu adalah kebahagiaanku, lukamu adalah lukaku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kebahagiaanmu adalah kebahagiaanku, lukamu adalah lukaku. Sebab kita adalah dua kisah yang telah menyatu.

***

"Kalau ini terus dilakukan, dia bisa sakit dan berada dalam keadaan yang mengkhawatirkan, Tio. Padahal di sini masih banyak stok darah buat anakmu."

Tio mengernyit, menatap Gerald, sahabatnya sejak dulu yang merupakan seorang dokter dengan tatapan tidak suka yang kentara. "Ini semua demi Sherin."

Gerald mendengus, tangannya terlipat di dada. "Bagaimana dengan Agatha? Dia juga anakmu, bukan Sherin saja."

"Keadaan Sherin lebih penting," balas Tio sengit. "Dan Agatha sehat, itu bukan masalah."

"Tapi ini baru satu bulan dari jangka waktu dia mendonorkan darahnya kemarin, Tio." Gerald berujar tidak mengerti. "Itu bisa membahayakan dia."

"I don't care! Sekarang, Sherin jauh lebih penting!"

Gerald menatap Tio tak percaya, dia tidak bisa mengira Tio setega itu pada anaknya sendiri. "Mereka sama-sama anakmu, Tio. Apa yang membedakan mereka? Nggak ada!"

Gerald menatap ke luar jendela ruangan miliknya, tidak ada siapa-siapa di sana. "Ekonomimu stabil, ekonomimu tidak bermasalah. Secara finansial, keluargamu mampu untuk melakukan transfusi darah untuk Sherin tanpa bantuan Agatha."

Sejenak Gerald diam, membiarkan Tio meresapi setiap kata-katanya. "Apa yang membuat perlakuan yang didapat mereka berbeda? Apa karena ibu mereka juga berbeda?"

Pertanyaan Gerald membuat Tio cepat menoleh, keningnya mengkerut dalam-dalam. "Bukan i—"

"Lalu apa? Sebenarnya, yang salah itu bukan mereka, bukan ibu mereka pula. Tapi seorang Tio Agrasatya.

"Apa dibilang manusiawi kalau Agatha diperlakukan seperti ibunya dulu? Kalian memang dijodohkan, tapi bukan berarti perlakukan yang diberikan akan seperti itu!"

Gerald benar-benar tak habis pikir dengan jalan pikiran Tio. Tio dan ibu Agatha memang menikah karena perjodohan yang dilakukan orang tua mereka, namun bukan berarti Tio bisa berlaku semena-mena. Seharusnya sejak​ lama dia berpisah saja dengan ibu Agatha​, bukan menyiksanya dengan cara lain seperti yang selama ini dia lakukan.

Lalu, Tio dan Angel memang memiliki hubungan dekat sejak mereka masih duduk di bangku SMA. Akan tetapi, itu bukanlah dalih yang bisa digunakan untuk berlaku buruk.

Sekarang, yang mendapat imbasnya adalah Agatha. Gerald jadi bertanya-tanya, apakah Tio pantas disebut sebagai seorang ayah?

"Besok, transfusi untuk Sherin bersama Agatha akan dilakukan lagi," ucap Tio dingin.

Artha (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang