• Artha #27 •

297K 28.2K 1.7K
                                    

Happy reading.

Btw ini Agatha

***

Agatha bersandar di sofa ruang duduk dengan mata memejam, flat shoes yang tadi ia pakai kini dilepasnya. Agatha bersenandung pelan, kakinya bergerak tak menentu di atas permadani tebal yang lembut dan terasa hangat.

Di sampingnya ada Sheila, pacar Aland yang tampaknya bingung harus bertingkah seperti apa. Tingkahnya kikuk, seakan hendak melakukan sesuatu tetapi ragu-ragu.

Agatha membuka mata, mengingat kembali ucapan Lalisa tentang Arkan yang tadi salah tingkah. Tak dapat dicegah, hatinya yang mudah baper merasa senang.

Agatha memerhatikan kuku jarinya yang dicat biru, menimang-nimang apakah dia harus menggantinya dengan warna lain. Atau biru lagi? Tetapi lebih tua warnanya.

"Kak Agatha."

Agatha menoleh ketika mendengar seseorang memanggilnya, sempat bingung mengapa Sheila seperti itu. Ia tersenyum dengan kedua alis terangkat naik. "Apa?" tanyanya.

"Kak Agatha sama Kak Arkan udah jadian belum?"

Kok rasanya nyelekit terus kurang ajar ya di telinga gue, batin Agatha dengan dahi mengernyit.

Sepersekian detik kemudian ia menggeleng, karena faktanya memang seperti itu. "Nggak."

"Oh belum." Sheila mengangguk-angguk mengerti.

Lihat, Agatha malah merasa sedikit gondok. Maksudnya itu apa? Apa Sheila meledeknya karena ia belum berpacaran?

Kalau saja Sheila bukan pacarnya Aland, mungkin Agatha sudah menggeplak cewek itu dengan flat shoes-nya.

"Gue bilang nggak, bukan belum," sanggah Agatha. Meskipun ada perbedaan di dua kata itu, dan Agatha menginginkan yang kedua saja.

"Tapi menurutku nanti bakal jadian kok," ucap Sheila mantap, tanpa keraguan.

"Kenapa gue bakal jadian sama Arkan?" tanya Agatha.

"Kan Kak Agatha suka sama Kak Arkan," balas Sheila polos. Matanya mengerjap beberapa kali dan menopang dagu. "Itu keliatan jelas loh, Kak."

Agatha berdeham, terkejut dengan ucapan Sheila. Apa sejelas itu?

"Siapa yang bilang gue suka Arkan?"

"Temen-temennya Kak Arkan. Lagian keliatan kok, kakak ngado aja itu udah nunjukin kalo Kak Arkan spesial buat Kak Agatha."

Sepertinya orang yang harus ia timpuk dengan sepatu bukanlah Sheila, melainkan Sigit dan Fariz. Agatha timpuk dengan tokonya sekalian.

"Ya udah ya, gue jujur karena lo pacarnya si Aland. Gue emang suka sama Arkan, puas?" aku Agatha akhirnya.

Sheila malah menggeleng kuat-kuat. "Nggak."

Artha (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang