43. Jealous Kyu

253 39 0
                                    

Aku menatap pria yang saat ini tengah duduk di hadapanku. Wajahnya menegang. Menahan emosi. Aku pun tak tahu apa yang menyebabkan laki-laki di hadapanku memasang raut wajah seperti itu di depanku.

"Kau kenapa, Bby?" Aku khawatir. Sungguh! Tidak biasanya dia seperti ini.

"Aku tidak apa-apa," sahutnya datar.

Bohong! Aku tidak percaya jika dia dalam keadaan 'baik-baik saja'.

"Sungguh?"

Dia tak menjawab. Dia justru memalingkan wajahnya ke samping. Ke arah jendela. Matanya menatap orang-orang yang berlalu-lalang di luar sana.

"Ayolah. Jangan seperti ini. Jika aku melakukan kesalahan yang tidak aku ketahui, beritahu aku."

Dia melirikku sekilas. Sebelum akhirnya dia mengarahkan pandangannya seperti semula. Menatap orang-orang yang tengah berjalan kaki di luar sana.

"Cho Kyuhyun!" Sebuah bentakan meluncur bebas dari mulut mungilku. Sontak, Kyuhyun mengalihkan pandangannya kepadaku. Hilang sudah kesabaranku menghadapi Kyuhyun. Orang-orang di sekitar kami langsung menatap kami.

"Gomen nasai." Kyuhyun berdiri dan membungkukkan tubuhnya dan mengucapkan kata 'maaf' dalam bahasa Jepang berkali-kali kepada pengunjung cafe.

Aku menatapnya jengah.

"Apa yang kau lakukan, Choi Hyun Ae?" Kyuhyun memposisikan bokongnya untuk duduk dan melayangkan tatapan tajam kepadaku.

"Apa yang aku lakukan? Tentu saja untuk menarik perhatianmu! Aku ada di hadapanmu. Tapi, kau lebih memilih memperhatikan orang-orang di luar sana! Apa mereka lebih menyenangkan untuk kau perhatikan dibandingkan aku?" Aku menarik napas sejenak.

"Kau mengabaikanku sejak aku sampai di sini. Aku mencoba untuk memulai suatu percakapan denganmu, tapi kau tidak merespon. Aku menanyakan apakah aku melakukan kesalahan hingga kau bersikap seperti ini. Tapi, apa yang kudapat? Kau memalingkan wajahmu untuk menatap orang-orang di luar sana, Cho Kyuhyun!" Aku meluapkan semua kekesalanku. Kuatur napasku agar stabil kembali.

"Kau ingin tahu apa kesalahanmu, Ae-chan?" Kyuhyun tersenyum sinis.

"Memangnya apa yang telah aku lakukan?"

"Kemarin malam aku melihat Kim Ryeowook keluar dari rumahmu."

Aku membulatkan kedua mataku. Tak percaya. Bagaimana bisa Kyuhyun mengetahui jika Kim Ryeowook berkunjung ke rumahku tadi malam? Kulihat Kyuhyun menyesap segelas Capuccino miliknya yang hampir dingin.

"Kau pasti bertanya-tanya bagaimana aku bisa mengetahui hal itu. Kemarin malam aku berniat untuk mengajakmu berkencan, tapi aku melihat Kim Ryeowook berpamitan kepadamu. Dan kau tahu apa yang kudapatkan? 'Hyun Ae-ya, saengil chukka hamnida.' Dan tangannya mengacak-acak rambutmu. Woaahh, benar-benar sangat romantis." Kyuhyun menepuk kedua tangannya dan tertawa sinis. Lalu, kedua bola matanya menatapku dengan serius.

"Ae-chan, bukankah kau bilang tidak akan menjalin komunikasi lagi dengan MANTAN-mu itu?"

Kyuhyun menekankan kata 'Mantan'. Entah kenapa, Kyuhyun akan lebih sensitif jika berhubungan dengan Kim Ryeowook, mantanku yang pertama. Padahal masih ada Lee Donghae, mantanku setelah Ryeowook.

"Kau mempermasalahkan hal itu, Bby?"

"Tentu! Aku-sangat-tidak-suka-kau-berhubungan-dengan-Kim-Ryeowook-sialan-itu!"

"Cho Kyuhyun. Dengar! Aku tidak pernah membahas mantan-mantan mu. Termasuk Yuuki! Mantan selingkuhanmu. Tapi, kenapa kau sangat senang membahas mantan-mantanku? Anni, kau lebih senang membahas Ryeowook." Sungguh! Aku malas berdebat dengan Kyuhyun hanya karena masalah mantan kekasih!

"Ae-chan, aku sudah tidak pernah berkomunikasi dan berhubungan dengan semua mantanku termasuk Yuuki, sedangkan kau?" Dia menunjuk kearahku. "Kim Ryeowook masih saja datang ke rumahmu! Kau itu tunanganku, Choi Hyun Ae! Dan sebentar lagi kau akan menyandang status 'Nyonya Cho'. Itu artinya, kau akan menjadi milikku seutuhnya!" Kyuhyun memejamkan matanya. Tangannya memijat pelipisnya. Berusaha meredam emosinya.

"Bby, sungguh! Bukan aku yang mengundang Ryeowook untuk datang ke rumahku. Dia sendiri yang datang ke rumahku."

"Benarkah? Aku tidak percaya." Kyuhyun menggelengkan kepalanya.

"Terserah. Aku malas berdebat untuk permasalahan yang terus-menerus diulang." Aku mengambil tasku. Dan pergi meninggalkan Kyuhyun sendirian. Aku muak!

~XXX~

Aku terus melangkahkan kakiku keluar dari cafe itu. Berjalan menuju halte bus. Sesampainya di sana, aku mencari tempat untuk duduk. Menunggu bus datang.

"CHOI HYUN AE!!"

Aku menoleh ke samping dan mendapati Kyuhyun tengah berlari menghampiriku. Kualihkan pandanganku kedepan. Tidak mengindahkan teriakan Kyuhyun yang meneriakkan namaku.

"Kau mau kemana?" Pertanyaan itu meluncur dari bibir Kyuhyun ketika dia sudah tiba di hadapanku dengan napas terengah-engah.

"Bukan urusanmu!"

"Ae-chan, pembahasan kita belum sele—"

"Pembahasan apa?" Aku melayangkan tatapan 'menantang' kepada Kyuhyun. "Pembahasan tentang Kim Ryeowook? Mau kujelaskan hingga mulutku berbusa pun kau tidak akan percaya! Jadi, sekarang lebih baik kau kembali ke cafe tadi. Kau memakirkan mobilmu di depan sana, bukan?"

Aku berdiri ketika sebuah bus berhenti di halte tempat aku dan Kyuhyun sekarang berada.

"Sampai jumpa, Cho Kyuhyun-ssi. Aku harap setelah kau sampai ke rumahmu, kau menjadi lebih tenang dan tidak mempersoalkan masalah mantan kekasihku. Karena aku juga malas jika harus membahas mantan kekasihmu. Kim Ryeowook maupun Lee Donghae, keduanya merupakan bagian dari masa laluku. Dan aku sudah tidak hidup di masa lalu." Kulangkahkan kakiku menuju bus yang sudah menungguku untuk naik.

Ketika diriku hampir mencapai pintu bus, sebuah tangan menahan langkah kakiku.

Aku menoleh ke belakang dan Kyuhyun langsung menarikku ke dalam pelukannya. Aku terdiam. Tidak membalas pelukannya.

"Ketahuilah, Ae-chan. Aku cemburu. Aku cemburu ketika mengetahui kau masih berkomunikasi dengan Ryeowook. Aku takut kau akan meninggalkanku dan kembali kepada Kim Ryeowook."

Dia mengeratkan pelukannya. Mengusap pelan punggungku.

Aku pun membalas pelukannya. Menyandarkan kepalaku di dadanya. "Bby, aku tidak akan meninggalkanmu. Aku tidak akan pergi kemanapun. Walaupun Ryeowook datang kembali dan mencoba untuk menggoyahkan perasaanku, tapi hati dan pikiranku hanya untukmu, Bby. Karena kau calon suamiku. Ryeowook hanya bagian dari masa laluku. Meskipun kini ia hadir di hidupku."

"Kau tahu, Ae-chan?" Kyuhyun melepaskan pelukannya dan beralih memegang kedua bahu ku. Menatap dalam kedua bola mataku. "Rasanya aku ingin segera menikahimu. Agar tak ada lagi pria lain yang mendekatimu."

Aku tersenyum mendengar ucapan Kyuhyun. "Kalau begitu, cepatlah menikahiku."

"Tunggu saja, Ae-chan!" Dia menjawil hidungku dengan gemas.

TIN..TIN..

"Nona, kau jadi masuk atau tidak?!" Supir bus memanggilku. Kubalikkan tubuhku kebelakang.

"Tidak jadi. Gomen nasai." Aku membungkukkan tubuhku untuk meminta maaf.

"Dasar pasangan muda!" Supir bus itu kemudian memacu bus nya melewati halte.

"Haishh! Mengganggu momen romantis saja." Kyuhyun menggerutu dengan suara pelan tapi aku masih dapat mendengarnya.

Aku menegakkan tubuhku. Dan menoleh ke arahnya.

"Ayo pulang, Ae-chan!" Kyuhyun menggendong tubuhku ala bridal style.

"Yak! Kyubby! Turunkan aku!" Aku meronta di dalam gendongannya.

"Diam! Dan cukup kalungkan kedua lenganmu di leherku."

"Kau menyebalkan!" Aku pun menuruti kemauannya. Kukalungkan kedua lenganku di lehernya. Dan Kyuhyun berjalan menuju mobilnya sambil terus menggendongku. []



AeKyu's Moments[📚] [❄]Where stories live. Discover now