23. What's This? Are You Sure?

278 38 5
                                    

From : Kyubby♥
Berdandanlah yang cantik malam ini. Aku akan menjemputmu jam tujuh malam. Aku mencintaimu, Ae-chan. Always♥

Hyun Ae tersenyum malu. Ia kembali membaca pesan masuk yang dikirim Kyuhyun tiga jam yang lalu. Tidak biasanya Kyuhyun bersikap manis seperti ini. Namun, hal ini berhasil menimbulkan rona merah jambu di pipi Hyun Ae.

“Sepertinya Kyuhyun telah melakukan sesuatu hingga membuatmu seperti ini.” Suara datar seorang wanita menusuk gendang telinganya.

Hyun Ae berbalik. Menatap wanita yang saat ini duduk di hadapannya yang terhalang sebuah meja. Hyun Ae memasukkan ponselnya ke saku jas kebesarannya yang berwarna putih. Dia juga meletakan stetoskop di atas meja yang sedari tadi menggantung indah di lehernya.

“Bisakah kau mengetuk pintu sebelum masuk, Nona Han?” Hyun Ae memutar bola matanya.

Song Yi hanya mengangkat kedua bahunya. Tidak peduli. Gadis dingin itu justru menatap manik hazel Hyun Ae dengan serius. Hyun Ae mengernyit. Menatap Song Yi dengan kedua netra yang mengisyaratkan ‘Apa?’

“Aku harus menyampaikan pesan dari Dokter Kim untukmu.”

“Dokter Kim?” Hyun Ae berpikir sejenak. “Maksudmu ... Jong Woon Oppa?”

Dan ... lagi. Song Yi hanya menatapnya datar. Oh, Hyun Ae bisa frustrasi jika berlama-lama dengan gadis yang memiliki mimik wajah sedingin es di Samudera Atlantik ini. Hyun Ae tidak terbiasa berhadapan dengan jelmaan Manusia Eskimo seperti Song Yi.

Yak! Aku bertanya padamu, Han Song Yi.” Hyun Ae benar-benar gemas pada rekan sejawatnya.

“Intinya, Dokter Kim memintaku untuk menyampaikan pesan darinya untukmu. Kau diminta untuk menemaninya melakukan operasi besar nanti malam,” jelas Song Yi, masih dengan mimik datar yang menjadi ciri khasnya.

Mata Hyun Ae membulat sempurna. Giginya gemeletuk. Ia menggeram tertahan lalu memejamkan kelopak matanya. Lantas mendesah kesal.

Malam ini? Yang benar saja!

Hyun Ae membuka kelopak matanya. Manik hazel-nya menatap mata Song Yi yang masih tidak berubah ekspresi. Datar dan dingin.

“Bisakah kau menggantikanku, hm?” Hyun Ae memasang wajah memelas. Berharap temannya ini mengerti.

“Tidak.”

“Ayolah, Nona Han.” Hyun Ae meraih kedua tangan Song Yi dan menggenggamnya erat. “Kyuhyun akan mengajakku keluar nanti malam.”

“Kau harus profesional, Choi Hyun Ae. Jangan mencampur urusan pribadi dengan pekerjaan. Aku yakin, kekasihmu akan mengerti.”

Hyun Ae melepaskan genggamannya di tangan Song Yi dengan kasar. Bibirnya ditekan lurus, menandakan dirinya sedang kesal. Kemudian mengerucutkan bibir mungilnya seraya berucap, “Menyebalkan! Tidak asyik!”

Disaat Song Yi akan menceramahi Hyun Ae lagi, pintu ruangan Hyun Ae terbuka. Baik Hyun Ae maupun Song Yi, keduanya sama-sama menoleh ke arah pintu. Di sana, di ambang pintu, seorang pria berdiri dengan balutan jas putih persis seperti yang dikenakan Hyun Ae dan Song Yi.

Mata Hyun Ae berbinar ketika melihat siapa yang masuk ke ruangannya tanpa mengetuk pintu—lagi—. Pria itu berjalan ke arah Hyun Ae dan Song Yi. Dia terlihat canggung.

“Tepat waktu!” Hyun Ae bersorak riang. Kedua telapak tangannya bertepuk heboh.

Pria itu mengaitkan kedua alisnya. Ia tidak mengerti situasi di ruangan ini. “Apa maksudmu, Ae?”

“Jong Woon Oppa, ada yang ingin kubicarakan denganmu.”

Pria itu—Kim Jong Woon—menatap Hyun Ae dan Song Yi bergantian. “Apa kau sudah menerima pesan dari Dokter Ha—”

AeKyu's Moments[📚] [❄]Where stories live. Discover now