30. Daddy?! (Sequel of Good Bye!)

442 50 21
                                    

Suhu di Jepang memang meningkat drastis saat memasuki musim panas. Panasnya sangat tidak wajar. Maka dari itu, warga Jepang memilih untuk berdiam diri di dalam rumah masing-masing daripada harus ke luar rumah dan merasakan kulit mereka tersengat cahaya mentari yang mampu membakar kulit.

Namun, seorang gadis kecil berusia tujuh tahun dengan santainya berjalan menyusuri trotoar. Gadis itu memakai dress selutut khas musim panas berwarna pink, rambutnya berwarna hitam sepunggung tergerai begitu saja, tertiup angin. Kedua matanya berwarna senada dengan rambutnya dan matanya berbentuk bulat tidak seperti orang Jepang pada umumnya yang memiliki mata sipit. Bulu matanya lentik. Bibirnya tipis berwarna pink alami menambah kesan cantik seperti dewi.

Tiba-tiba, seseorang tidak sengaja menyenggol pundaknya dan membuat gadis itu hampir saja kehilangan keseimbangan.

"Ah, gomen nasai¹," ucap pria yang menyenggol bahu gadis kecil itu.

"Iie'². Tidak masalah," sahut gadis itu dengan senyuman di wajahnya. "Apa Anda seorang turis? Maaf, aku menanyakan hal seperti ini. Tapi, logat bicara Anda tidak seperti orang Jepang dan juga-" gadis itu menelisik wajah pria di hadapannya yang jauh lebih tinggi dari tubuhnya dan terpaksa ia harus mendongakkan kepalanya untuk menatap wajah itu, "-wajah Anda bukan wajah orang Jepang."

Pria itu tertawa pelan.

Gadis seusianya sudah pandai meneliti hal seperti ini. Gadis yang cerdas, batin pria itu bermonolog.

"Aku adalah warga Korea Selatan yang kebetulan sedang menikmati liburan di sini."

Gadis kecil itu mengangguk paham. "Kalau begitu, saya permisi. Semoga liburan Anda menyenangkan."

Setelahnya, gadis kecil itu pergi meninggalkan pria tadi setelah sebelumnya membungkuk sedikit sebagai tanda hormat.

Pria tadi hanya menatap punggung mungil yang mulai menjauh itu. Ia lalu melanjutkan perjalanannya yang sempat terhenti.

Heee?? Apa dia tidak tahu jika aku seorang artis?

***


"Tadaima³." Kimi berjalan memasuki rumahnya yang bergaya modern-classic. Ia mengedarkan pandangannya dan menemukan sosok wanita yang mirip dengannya tengah duduk di sofa ruang keluarga dengan sebuah novel di pangkuannya.

"Mommy?"

Wanita itu mendongak, melepaskan perhatiannya dari novel yang ia baca. Dia terkejut, namun akhirnya senyum tipis terpatri di wajahnya.

"Oh, selamat datang, Kimi-chan."

Kimi duduk di samping wanita yang tak lain adalah ibunya itu. Kimi menyandarkan kepalanya di lengan sang ibu.

"Sudah puas jalan-jalan tanpa pengawalnya, Kimi-sama?"

Kimi mengangguk dan tersenyum lebar. "Nee. Nee. Apa Mommy tahu?"

"Tidak."

Kimi menggembungkan pipinya. Wanita itu tertawa melihat anaknya yang tengah kesal.

"Kimi-chan belum bercerita. Jadi, Mommy tidak tahu."

"Jadi begini, Mommy-"

"Oh, begitu."

"Mommy!"

"Hahahaha ... men-go. men-go," ucap wanita itu dengan suara yang dibuat imut dan beberapa kali kelopak matanya mengerjap seperti itu.

"Mou! Mommy jangan bersikap seperti itu. Nanti aku kalah imut."

"Baiklah. Mommy akan mendengarkan cerita Kimi-chan." Wanita mengusap lembut rambut putri kesayangannya sekaligus putri satu-satunya itu.

AeKyu's Moments[📚] [❄]Where stories live. Discover now