37. When Ae-chan Sick

206 30 0
                                    

Haaaatchiiiii.”

“Sudah kubilang untuk selalu membawa jaket, Ae-chan.”

Kyuhyun berjalan memasuki kamar mereka—Kyuhyun & Hyun Ae—dengan membawa beberapa obat, semangkuk bubur, segelas air hangat, dan plester kompres dalam sebuah nampan. Langkah kakinya terhenti di samping ranjang di mana Hyun Ae berbaring.

Wanita itu mengambil posisi duduk. “Aish ... Aku baik-baik saja, Bby. Haaaatchiiiii.”

Kyuhyun menatap Hyun Ae dengan datar, ia mencebik kesal, sedangkan istrinya hanya tersenyum polos dengan tisu yang menutupi hidungnya. Kyuhyun kemudian mengambil termometer yang berada dalam genggaman Hyun Ae dan memerlihatkannya tepat di wajah wanita itu.

“Ini yang kau bilang baik-baik saja, Ae-chan?" Hyun Ae bergeming. “Suhu tubuh mencapai 38,7 derajat Celcius. Tenggorokan sakit dan hidung tersumbat. Dilihat dari mana pun, kau itu sakit.”

Hyun Ae merengut. Ia mengembungkan kedua pipinya pertanda kesal. “Aku hanya terserang flu biasa, Bby. Tak perlu khawatir,” sahut Hyun Ae dengan suara serak.

“Flu biasa?” Kyuhyun mendelik tajam.

Pluk!

Hyun Ae mengerjap. Tangannya bergerak menyentuh keningnya yang sudah tertempel sesuatu. “Aku tidak butuh in—”

“Tidak ada penolakan, Ae-chan.” Kyuhyun mengambil mangkuk yang berisi bubur dan mulai menyuapi Hyun Ae. “Tenang saja. Aku jamin rasanya enak. Kau tidak perlu menatap horor seperti itu, Ae-chan,” ucap Kyuhyun saat mendapati Hyun Ae menatap horor bubur buatannya.

Hyun Ae mengangguk ragu. Ia mulai memakan bubur buatan Kyuhyun.

Tidak buruk, pikir Hyun Ae.

Hyun Ae berhasil menghabiskan tiga perempat bubur dalam mangkuk itu, itu pun karena paksaan dari Kyuhyun dan juga mulut pedasnya yang meluncurkan ceramah tentang kesehatan pada Hyun Ae.

Jadi ... di sini siapa sebenarnya yang berprofesi sebagai dokter?

Setelah selesai makan dan meminum obat, Hyun Ae kembali membaringkan diri di atas ranjang ditemani oleh Kyuhyun. Tangan kekar itu mengusap lembut surai kecokelatan milik Hyun Ae.

“Ae-chan.”

Hm?”

“Kau tidak berniat membagi demammu padaku?”

Kedua alis Hyun Ae menukik tajam. “Apa maksudmu? Demam tidak bisa dibagi, Bby. Lagi pula, aku tidak berniat membuatmu sakit. Cukup aku.”

“Bukankah jika kita berciuman demamnya akan berpindah?” tanya Kyuhyun polos.

Hyun Ae membulatkan matanya. Wajahnya bersemu merah. Dengan segera ia menarik selimut tebal dan menutupi sebagian wajahnya yang merona.

“Bby, kau itu pintar, tapi juga bodoh, ya?” tanya Hyun Ae dengan suara yang sedikit gugup.

MWO? Kau bilang apa, Ae-chan?”

Tch.” Hyun Ae mendecih samar. “Buka lagi buku Biologimu saat SMA, Bby. Entah kenapa aku ragu jika kau tergolong murid pintar saat SMA.”

Bruk!

Aw! Sakit!” Hyun Ae menatap tajam Kyuhyun yang berada di atas tubuhnya.

Kyuhyun mengecup kening Hyun Ae yang tertempel plester kompres dengan lembut lalu beralih ke hidung dan kedua pipi istrinya yang sedikit tirus.

Cuph!

“Akan kubuat kau sembuh dengan cepat.” Bibir Kyuhyun langsung meraup bibir mungil Hyun Ae dengan sedikit rakus. []

AeKyu's Moments[📚] [❄]Where stories live. Discover now