DuapuluhSatu 🍁 Perpisahan.

66 5 0
                                    

  Backsound
Lagu apa aja yang penting galau yang kalian punya, silahkan putar
Untuk mendapatkan feel yang
Kena dihati. Trims^^

🍁🍁🍁

  SETELAH Masuk kedalam rumah sakit seorang gadis tengah bersandar pada tembok dengan kaki yang ia tekuk, tatapan nya kosong. Airmata sudah terkuras habis. Ia terduduk di dingin nya lantai rumah sakit. Sedari tadi seorang lelaki membujuknya untuk bangkit dari posisinya namun dirinya tak merubah, dan tak menjawab.

Ia merasa bersalah, menyesal. Sangat menyesal, mengapa dirinya begitu egois kepada lelaki yang selama ini sangat menyayanginya. Tak pernah terfikir dirinya sudah sangat jauh sekarang dengan lelaki itu. Mereka sudah berbeda dunia, Masih tak percaya dengan keadaan yang sekarang dialami nya.

Dering telphone terus bergema digendang telinganya namun ia enggan menjawab, atau mengambil handphone tersebut. Dirinya masih menatap kosong kedepan. Keadaanya sangat kacau, dengan wajah yang terlihat pucat pasi.

“Sheila makan dulu yu, tante sudah belikan makanan buat kamu, kamu belum makan kan dari tadi?”

“Aku gak laper tan, Aku mau fero balik kesini. Nyuapin aku.”

Dian menatap kearah sheila yang masih tak menatap dirinya, dian menangis dalam diam. Tak harus berbuat seperti apa dirinya juga sedih karena telah ditinggal putra kedua nya. Sebagai seorang ibu, pasti akan merasa sangat bersedih terpukul. Namun dian tak memperlihatkan itu didepan semua orang biarlah dirinya yang merasakan sakit sendirian.

“N-nak nanti kamu sakit. Muka kamu pucat, ayo makan dulu sheila.” Paksa dian kepada sheila, namun sheila menggelengkan kepalanya bertanda ia tidak mau.

“Mah?” Panggil andre, anak pertama dian.

Dian menengok mendapati andre sama kacau nya dengan sheila, Baju yang terlihat kusut. Karena andre tengah bekerja tadi dan langsung kesini dengan cepat.

“Fero boleh dibawa pulang untuk dimandikan disana, dan dimakamkan di tpu**. Pihak rumah sakit akan segera membawa fero dengan ambulance.”

“Yasudah, kamu atur saja. Mamah mau menemani sheila. Papah sudah sampai dimana ndre?”

“Papah sebentar lagi sampai mah.”

Dian hanya mengangguk, dan kemabali menatap sheila. Yang lagi-lagi menangis, padahal sedari tadi sheila tak henti-hentinya menangis. Mata sheila sudah sembab.

“Sheila makan dulu ya, kamu gak mau kan liat fero sedih karena kondisi kamu kaya gini. Tante mohon sheila tante gak mau lihat kamu sakit.”

Sheila pun mencoba berdiri dan duduk dibangku yang sudah disiapkan rumah sakit. Ia menatap sebungkus makanan tanpa nafsu sedikit pun. Karena tak ingin membuat tante dian khawatir dengan terpaksa sheila makan dalam diam.

Setelah selesai sheila mengambil handphone nya, dan mendapati banyak sekali notif yang masuk.

12 panggilan tak terjawab
87 pesan baru
145 line
Riko : shel, lo dmna kok ga jenguk gue?
Ciwi-ciwi syantik ulala🌷 : sheila kemana ya?
Fero : selamat malam sheila. ' ini fero ngeline sebelum kejadiaan'

Sheila hanya melihat pesan tersebut, tanpa ada niat membalasnya.Terakhir pesan yang membuat dirinya merasakan kesedihan lagi. Menahan supaya ia tak menangis lagi.

Dirinya mendongakan kepala, tersenyum getir. Saat semua telah pergi. Ia merasa sangat menyesal. Ucapan fero beberapa jam lalu, menusuk hatinya sangat dalam. Sheila bangkit, tanpa berpamitan kepada dian. Dirinya keluar rumah sakit dan menjalankan motornya menuju taman pertama kali dirnya dan fero bertemu.

SHEILA 🌷Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang