Enambelas 🍁 😐😐

47 4 0
                                    

“Shel, Sorry gue gak bisa nemenin lo?” Sahut Tia, Sheila hanya menatapnya dengan tatapan melas.

“Yah. Gue sendirian dong!”

“Biasanya juga sendiri, gak usah manja deh.”

“Bodo amat, udah sana pulang lo.” Usir sheila kepada tia, Tia mendengus. Sheila hanya tertawa-tawa namun tawa nya tiba-tiba terhenti.

“Kenapa shel?” Tanya tia.

Sheila tak menjawab malah menatap kearah pintu kelas nya yang terbuka lebar.

“Bisa tinggalin gue berdua gak sama sheila?” Sahut lelaki itu. Tia mengangguk, dan meninggalkan sheila. Yang tengah menatap nya supaya Ia tak pergi.

“Kenapa?” Tanya sheila.

“Biasanya lo kalau Hari rabu sering ketoko buku kan? Gue anterin yah?”

Ya, sheila memang sering ketoko buku setiap hari rabu. Fero mengetahui nya karena dulu ia sering mengantarkan sheila ketoko buku langganan nya.

Sheila tak menjawab, malah keluar kelas. Melewati fero, Fero segera mengejar sheila. Namun sheila terus berjalan dengan cepat.

“Shel gue anter lo ya.”

“Gak usah, gue bisa sendiri,”

“Tapi gue maksa shel, gimana dong!” Sahut fero, sambil memegang tangan sheila.

“Apaan sih fer.” Sheila melepaskan pegangan tangan fero darinya.

“Shel, kenapa sih niat gue cuma mau nganterin doang kok,”

Sheila menghembuskan napasnya kasar, dan menatap kearah fero yang sekarang tengah menatap nya juga.

“Oke sekali ini aja.” Fero tersenyum, dan segera menarik tangan sheila menuju parkiran sekolah.

Setelah sampai diparkiran sekola, Sheila menengok karah kanan&kiri. Sepi. Mungkin karena ini sudah lewat dari jam pulang sekolah, hingga parkiran menjadi sepi.

“Kenapa shel?” Tanya fero, yang tengah Memakai helm nya mengamati sheila yang sedari tadi berdiri dengan gelisah.

“En-nggak papa kok, yaudah ayo.”

Tanpa sheila duga fero memeluknya, Sheila terkejut dan melotot kan mata. Ia tak bisa bereaksi saking terkejutnya, Tak membalas. Sheila hanya berdiam saja.

Hingga seseorang melewati dirinya dan fero, Memasang wajah yang terbilang sangat dingin. Sheila langsung melepaskan pelukan fero kepada dirinya, Fero mengrinyit kan dahi, Sedangkan sheila berusaha tersenyum kepada Seseorang itu. Namun tak dibalas.

Sheila terus memperhatikan nya, Lelaki itu sama sekali tak menatapnya. Menjalankan motor dengan sangat cepat, Sheila tertegun.

“Kenapa shel, Ayo naik keburu sore?”

“E-eh iya.”

★★

Setelah sampai sheila langsung memasuki toko buku tersebut, Penjaga kasir tersenyum kearahnya.

Tak ingin menyiakan waktu, Sheila segera mencari novel yang ingin ia beli. Matanya tertuju pada novel yang bercover sangat menarik namun sederhana. Ia segera mengambil novel tersebut.

sang penjaga hati” gumam sheila setelah membaca judul dari novel tersebut. Ia ingin membaca nya terlebih dahulu, Tapi ia teringat karena dirinya datang bersama fero. Tak mungkin sheila tega membiarkan fero menunggu berjam-jam.

SHEILA 🌷Where stories live. Discover now