Sembilan🍁 Akhir permusuhan.

73 5 0
                                    

"Siapa yang tidak mengerjakan PR?" Tanya seorang perempuan berparas cantik, sambil menatap sangar ke seluruh murid kelas XI.3. Semua murid pun terdiam, hingga sang guru menatap curiga kesatu arah.

"Riko kamu sudah mengerjakan pr atau belum?" tanya sang guru dengan selidik, riko bergerak gelisah tiba-tiba saja bibirnya kelu.

"Ngerjain kok bu?" saut nya dengan nada tenang.

"Yakin ngerjain, tapi kok buku pelajaran ibu masih ada dimeja kamu?" Tanyanya.

Riko mengutuk kebodohan dirinya, dia pun menatap buku yang tergeletak diatas meja nya. Seakan-akan buku itu menertawakan dirinya. Riko pun hanya menggaruk tengkuk nya yang tak gatal.

"Hehe lupa bu, tadi malam ketiduran?" Saut riko.

"Sini kamu!" Suru guru cantik itu.

Riko pun melangkahkan kakinya menuju kedepan , dia melirik kearah teman-temanya. Ternyata teman-temanya sedang menertawakan dirinya, seakan berbicara 'mantap jiwa bro' riko pun langsung melotot kearah mereka berdua.

"Kenapa saya disuruh kedepan bu?" Tanya riko penasaran.

"Pakai nanya lagi kamu, sekarang bersihkan taman sampai bersih. Kalau nanti ibu check tidak bersih hukuman kamu ibu tambah!" Saut sang guru, riko pun menatap sang guru dengan perasaan campur aduk.

"Kenapa masih disini, sudah sana kerjakan!"

"Iya bu?" Saut riko dengan raut malas.

Riko membersihkan taman sekolah, banyak sekali dedaunan yang jatuh. Riko merasa letih, setiap dia menyapu dedaunan terus saja berjatuhan. Seakan sengaja memperlambat pekerjaan riko.

Seorang gadis sedang tertawa dengan temanya dan melirik kearah cowo yang tengah membersihkan taman, keringat sudah memenuhi muka lelaki itu.

"Kenapa lagi tuh anak?" gumam sheila.

"Siapa shel?" Tanya mia. Sheila pun menunjuk kearah taman.

"Oh si riko, Kenapa tuh anak dihukum ya. Sebandel-bandel nya dia gak pernah tuh dihukum sama guru!" Saut mia.

"Masa sih, biasanya orang bandel itu ya sering banget dihukum!" Sheila memberikan senyum sinis nya.

Riko yang tengah mengipas-ngipaskan tangan nya didepan muka nya, tiba-tiba saja melihat sepasang mata milik seorang gadis yang saat ini tengah menatap nya dengan lekat.

Riko pun memasang muka jahilnya nya, dan mengedipkan sebelah matanya kearah sheila. Sheila yang melihat nya langsung bergidik ngeri, dan langsung berjalan dengan cepat.

"Sheila tunggu dong!" Teriak mia, sambil mengejar sheila.

"Haha, lucu juga tuh anak?" gumam riko tanpa sadar.

"Wtf tadi gue bilang apa?dia lucu. Wah kayanya otak gue harus di cuci nih!" Gumam riko sambil menggelengkan kepalanya. Dan melanjutkan aktivitasnya yang sempat berhenti tadi.

***
Kring!!

Bel istirahat pun berbunyi dengan indah, semua murid berhamburan keluar menuju kantin. Sheila dan teman-temanya berjalan menuju kantin.

"Aduh!" Teriak sheila, kejadian beberapa minggu terulang lagi ia terjatuh, dan yang menabrak nys adalah orang yang sama! Riko

Riko pun mengedarkan pandanganya kearah bawah dan mendapati sheila tengah terduduk sambil memegang kakinya.

"Riko, lo kenapa sih hobi banget nabrak orang. Kalau jalan pakai mata bisa gak!" Emosi sheila kembali meluap, teman-temanya yang melihat kejadian itu hanya terdiam.

SHEILA 🌷Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang