DelapanBelas🍁 Suka?

58 5 0
                                    

LIBURAN telah tiba semua siswa-siswi mulai disibukan dengan ujian-ujian sekolah. Tak terkecuali dengan Lelaki ini yang sedari tadi terus berkutik dengan rumus-rumus Matematika. Kedua sahabatnya memperhatikan dirinya dengan jengah, Sedangkan mereka tengah sibuk dengan bermain ludo.

“Rik, Ayolah main ludo? Gak bosen apa belajar mulu.” Ajak bily yang masih asik menggerakan dadu didalam handphone nya.

Riko yang tengah serius dengan rumus-rumus dari pelajaran matematika, menengok kearah sahabatnya yang sekarang sibuk dengan handphone. Riko ingin melempar nya dengan batu, tapi kesian. Akhirnya dia hanya meceletuk.

“Gak Mendingan kalian belajar sana jangan main terus.” Tolak riko mentah-mentah.

“Anjir, Gak asik lo rik!”

“Bodoamat! Lagian juga leo ngapain sih ngikutin si bily main ludo, mendingan belajar sini sama gue!”

Ajak riko sambil menatap kearah leo yang tengah menggerakan dadu nya. Leo menoleh kearah riko, dan hanya memberikan cengiran saja.

“Woi, Belajar mah Belajar aja! gak usah ganggu orang.”

Bily yang tak terima riko menghasut leo untuk belajar bersamanya pun kesal. Riko tak habis fikir dengan bily, mengapa anak ini susah sekali untuk belajar. Riko dengan malas hanya memutar bola matanya.

Sedangkan disisi lain seorang lelaki menatap riko dengan tatapan tidak sukanya. Riko yang tengah mengetuk-ngetukan pensilnya mengedarkan pandanganya, Ternyata ada yang tengah memperhatikanya.

“Ngapain lo ngeliatin gue? Emang gue pisang!” Tanya riko kepada Fero yang tengah memegang sebuah buku.
Fero hanya membalas dengan seringai, dan melanjutkan membaca tanpa menghiraukan riko.

“Sialan lo!” Teriak riko emosi sambil berdiri dari duduknya, Leo dan bily yang tengah serius bermain ludo tiba-tiba menghentikan aktivitasnya dan menatap kearah riko.

“Woi rik ngapa lo?” Riko menengok kearah leo yang tengah menegur nya, riko masih menatap kearah fero. Ia mengepalkan tanganya dengan kuat, Rasanya ingin sekali riko memberi pelajaran kepadanya. Padahal hanya hal sepele saja.

“Itu Bocah ngeliatin gua aja! Ngajakin ribut.”

Leo dan bily segera menghampiri riko supaya tidak buat keributan dikelas nya, Seketika kelas XI.3 yang notabe nya adalah kelas yang paling berisik tiba-tiba Hening.
Banyak anak-anak yang merhatikan riko dengan berbagai tatapan.

“Eh jaga amarah lo boy!”

Bily menenangkan riko yang tengah emosi, ia paham betul bila riko tengah emosi. Pasti semua orang yang jadi sasaranya, Aneh memang. Dia yang punya masalah orang lain yang kena imbas nya.

“Boy? Boy anak jalanan yang udeh mati?” Tanya riko polos. Anj saat seperti ini masih aja nih bocah ngelawak, leo menggelengkan kepalanya. Menoyor kepala riko.

“Gila lo! Tadi marah-marah sekarang mendadak ngelucu begini.”

“Bodo amat! Eh lo semua ngapain pada ngeliatin gue. Mau gue…!”

Riko sengaja menggantungkan kalimatnya, sekelas yang mengerti kalimat tersebut langsung sibuk sendiri. Kemudian kelas kembali berisik seperti biasanya.

Kring-kring.

Bel masuk berbunyi menandakan pelajaran pertama akan dimulai. Masuklah seorang guru dengan Badan Kekar dan Berwajah tampan Mr.Robert.

Beliau menjelaskan Materi yang akan disampaikan, Dikarenakan Riko dan teman-temanya bego dalam bahasa inggris. Jadi mereka mulai membentuk lingkaran dipojokan tanpa sepengetahuan Sang guru.

SHEILA 🌷Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang