meet again

4.6K 125 0
                                    

Fachri thour

Rindu selalu saja membelenggu. Lelah, pasti itu yang selalu aku rasakan. Belum lagi bila senja datang, aku selalu merindu.

Salah ga sih? Aku masih berharap kalo Amel akan kembali.

Salah ga sih? Masih nunggu Amel dengan perasaan yang sama.

Aku rasa tidak. Toh, emang hatiku sudah memilih Amel. Soal Amel masih berharap kepadaku atau tidak aku tidak peduli.

Singkatnya gini, aku sayang Amel karena hatiku memilih Amel.

"Duh bapake galau mulu, jaman udah now perasaan masih aja old" suara Gaby mengagetkanku.

"Apasih By, kebiasaan banget deh. Kurang kurangin udah gede juga" responku dengan cetus.

"Baperan lo ah ke mak ijah pen ke mekah"

"Apa hubungannya coba" jawabku semakin kesal.

Akupun meninggalkan Gaby dan pergi ke kantin untuk mencari sesuap nasi.

Di kantin, tidak kusangka disana ada sahabatku yang sudah lama tak kembali.
Ya, benar sekali disana ada sosok Zidhan yang pernah menghilang.

Aku langsung lari menghampirinya.

"Woii Dhan gilaa ganyangka"suarku sambik memeluk Zidhan.

Zidhan hanya kaget, karena tiba tiba saja aku langsung memeluknya.

"Selo dong, kaya ketemu sape ae lo broo"jawab Zidhan.

"Bodo Amat gue kangen pokonya" ucapku merindu.

"Udah udah gausah alay, sakit anjir pelukan lo" Zidhan mencoba melepaskan tubuhnya dari pelukanku.

"Iya iya deh, eh btw lo balik lagi apa cuma mampir?" tanyaku penasaran.

"Balik lah, kalo cuma mampir gue ogah banget ke nih sekolah. Yang ada cuma sedih doang" jelas Zidhan membuat mataku berbinar-binar.

"Mantaps, berarti Amel juga?" tanyaku langsung to the point ke wanita yang kutunggu selama ini.

"Iya, dia dirumah noh. Samperin gih" ucap Zidhan.

"Siap, pulsek gue otw your home".

Tidak sabar, hari ini aku dipertemukan kembali olehnya. Tidak kebayang akan seperti apa.

Entah biasa atau berubah. Hanya dua pilihan itu saja yang ada dibenakku.

Ya bodolah, yang penting aku bertemu dengannya lagi.
Seketika rinduku menghilang, padahal belum berjumpa.

Seakan akan tanyaku sudah terjawab namun belum dikata.

Fix, pulang sekolah aku akan menemuinya untuk sekian lamanya.

******
Kringg......kringg.....

Bel pulang sekolah yang ditunggu telah tiba. Aku langsung bergegas pergi untuk kerumah Amelia. Gadis yang kutunggu selama ini.

Namun, langkahku terhenti karena sosok lelaki yang menyaingiku selama ini.

"Lo mau ke rumah Amel kan?" Tanya Nathan sok baik.

"Iya, kenapa emang? Mau ngehalangin?" Tanyaku jutek.

"Nethink terus Ri sama gue, ini gue cuma mau ngasih ini buat Amel. Gue nitip ya ke lo, gue gamau ganggu kalian" Nathan memberikan sekotak hadiah berwarna pink. Yang mana itu merupakan warna favorit Amel.

Jelas aku menolak permintaannya.

"Dengan lo ngasih ini ke Amel, sama aja lo ganggu gue juga goblok" jawabku dengan kasar.

Its HurtDonde viven las historias. Descúbrelo ahora