bukan siapa siapa

3.6K 168 3
                                    

Kami nonton di salah satu Mall yang cukup terkenal di Jakarta. Sebelum nonton kami makan di restoran korea.

"Eh itu bukannya ketua OSIS kita ya?"tanya Gita kepadaku,fitri,dan Desi.
Aku melihat kebelakang dan benar itu ka Fahri dan ka Rahma sedang berjalan berdua,
"iya itu ka Fahri"jawabku dengan muka cemburu.
Ka Fahri dan ka Rahma berjalan ke arah restoran yang aku tempati.

"Haii amelia bisa ketemu gini ya"sapa ka Rahma.

"Hai ka hehe iya ya bisa ketemu"jawabku dengan senyum terpaksa.

"Zidhan gaikut mel?"tanya ka Fahri padaku.

"Engga ka aku kan sama temen" jawabku sambil menatap metanya.

"Yaudah kita mau cari tempat duduk dulu ya"ucap ka Rahma kepadaku.

"Iya ka"kataku sambil senyum dan melambaikan tangan.
Gita sedari tadi hanya bisa ngomong terus. Bahkan, ia menggosipkan ka Fahri dan ka Rahma. Sesekali ia keceplosan tentang perasaanku ke ka Fahri.

Aku melihat ka Fahri dan ka Rahma dan terkadang ka Fahri juga melihatku sambil tersenyum.

Selesai makan aku dan teman temanku langsung pergi ke bioskop karena filmnya akan segera dimulai.

Selesai nonton aku langsung pulang dijemput oleh ka Zidhan.
Sampai dirumah,ada ka Nathan sedang duduk dibangku ruang tamu.

"Eh ka Nathan udah dateng".

Pertanyaan ku dijawab oleh ka Zidhan.
"Udah tau janjian bukan langsung pulang, kasian Nathan nunggu udah lama"jawab ka zidhan sambil mengacak ngacak rambutku.

"Iya aku salah"ucapku dengan nada bt.
"Nggak dhan salah gue yang kecepetan ko".
Nah bener,padahal ka Nathan seharusnya datang jam 3 tapi jam 2an dia sudah dirumahku.
"Yaudah ka ke kamar aku aja yuk biar enak ceritanya"ajakku sambil memegang tangan ka Nathan.

"Wah mau ngapain kalian"tanya ka zidhan kepada kami.

"Selo ae dhan adek lo ga gua apa apain ko"jawab ka nathan.

"Tau nih nethink aja"sambungku kesal.
Saat dikamar,Kami keluar halaman yang berada diluar kamarku. Dan ka Nathan duduk dibangku, sedangkan aku berdiri di balkon.
"Cerita dong dek lo diapain sama Dita?".
Sebenarnya aku udah malas bahas hal itu. Namun ka Nathan memaksaku untuk menceritakannya.
Aku pun meneceritakannya kepada ka Nathan. Ka Nathan langsung berdiri dihadapanku dan memegang tanganku.

"Kamu gausah khawatir lagi ya aku bakalan negor dia dan gaak akan ganggu kamu lagi"sambil memelukku. Aku membalas pelukannya dan aku menangis terharu karena ka Nathan lebih memilih aku dibandingkan ka Dhita yang sangat sayang kepadanya.

"Yaudah gue pulang ya udah mau malem"pamit ka Nathan.
"iya ka makasih ya udah ngertiin aku"jawabku .

"Iya dek kalo butuh apa apa bilang sama kaka ya". Ka Nathan ternyata sangat baik sekali.
Ia pulang dan aku langsung ke kamar istirhat.
Aku sangat lelah hari ini, apalagi harus menahan cemburu kepada ka Fahri dan ka Rahma. Ah sudahlah lebih baik aku tidur dsripada memikirkan mereka.

Aku terbangun dari tidurku dan aku melihat ka Zidhan yang ada didepanku sedang duduk dipinggi kasurku.
"Dek jadi kamu dilabrak dita?" Tanyanya langsung kepadaku.

"Iya ka" aku bangun dan duduk berhadapan dengan ka Zidhan.

Ka zidhan memelukku dan menangis "kamu tuh kalo diapa apain bilang mama papa sama kaka gapernah kasar sama kamu. Masa dia yang bukan siapa siapa bisa bisanya kaya gitu" ucapnya sambil menatapku.

"iya ka udah jangan nangis aku yang digituin aja kuat ko"kataku sambil mengusap air mata ka Zidhan.

Aku sangat bangga memiliki kaka yang sangat mengerti dan perhatian padaku.

"Oh iya aku ketemu ka Fahri sama ka Rahma tadi pas nonton". Ka zidhan malah memainkan hpnya daripada mendengarkan ceritaku.
"Ohh gitu"jawabnya singkat.

"Parah oh doang"jawabku lebih kesal. Dia langsung senyum dan tertawa karena melihat wajahku yang cemberut.

"Kamu tau gak Fahri suka sama Rahma dan Rahma suka kaka"ucapnya membuatku kaget. Ternyata benar ka Fahri menyukai ka Rahma.
"Jadi ka Fahri suka sama ka Rahma?". Ka Zidhan bingung kenapa aku lebih menanyakan tentang perasaan ka Fahri.
"Ko malah nanya fahrinya sih"tanyanya dengan bingung.

"Eh nggak gapapa udah sana aku mau tidur ah cape"jawabku sambil tidur dan menutu wajahku dengan selimut. Semoga saja ka Zidhan tidak curiga denganku.
"Yaudah istirahat deh kaka ke kamar ya" ucapnya dan meninggalkanku.

Sesungguhnya aku sakit mendengarnya, bagaimana aku bisa mencintai seseorang yang padahal dia mencintai perempuan lain. Apa aku masih bisa bertahan?semoga saja tidak.
Aku lebih baik pergi dari pada bertahan yang akan mengakibatkan sakit hati berlebihan.

Aku membuka hp dan ternyata ada postan terbaru yang mana disitu ada foto ka Fahri dan ka Rahma yang sedang duduk di restoran yang tadi kutempati juga. Captionnya membuatku semakin sakit hati.

Gifahri_ friendship💖💖
256 like 3comment

Auranab jadian udah gih ri
Sasyaffff soswit ka
Gifahri @Auranab belom saatnya nab //@Sasyafff hehehe sa ae dek

Tanpa disengaja,air mataku mentes. Namun,aku tidak punya hak apa apa atas semua ini. Aku cukup memendamnya tanpa harus mengungkapkannya. Yang terpenting ia selalu bahagia walaupun bukan denganku.

Its HurtWhere stories live. Discover now