kejadian aneh

3.5K 147 0
                                    

*Bel pulang sekolah berbunyi*

Aku langsung kekelas,untuk mengambil tasku.
Dikelas, hanya ada Sartica dan Naomy.

"Lo dari mana aja mel?" Tanya Sartica kepadaku.

"Ada deh" ucapku sambil senyum.

"Enak lo ye bisa bolos, banyak tugas tau hari ini" ucap Naomy sambil memasang muka bt.

"Emang tugas apa aja?" tanyaku sambil merapikan bukuku.

"Noh mak lampir ngasih tugas bejibun, besok dikumpulin lagi" jawab Sartica dengan nada mengikuti Bu Nina.

"Yaudah gue balik duluan ya" kataku sambil membawa tas keluar kelas.

Aku menghampiri ruang OSIS, untuk menemui ka Zidhan. Karena, uangku untuk pulang sudah tidak ada.
Namun, diruang OSIS sudah tidak ada orang.

Aku duduk di meja ruang piket dan membuka handphoneku. Aku langsung menelfon ka Zidhan.

Halo kenapa dek?

Kaka dimana?

Dikelas, kenapa?

Masih lama gak ka?

Lagi kerja kelompok doang ko

Uang aku abis,pulang bareng ya

Yaudah tunggu aja ya,ini bentar lagi selesai

Iya ka aku diruang piket ya

Iya sayang, udah dulu ya

Oke ka

Aku menunggu diruang piket.

Cukup lama aku menunggu, ka Zidhan pun datang.
Aku langsung berdiri, dan menghampirinya.

"Duit abis buat apaan?perasaan tadi jajan kaka yang bayar"tanyanya langsung.

"Ada deh hehehe" jawabku sambil tertawa.

"Yaudah yuk pulang" ajaknya.

****
Sesampainya dirumah,aku langsung pergi ke kamar. Aku tersenyum melihat kalender, yang mana 2 hari lagi adalah usiaku yang ke 16 tahun.

Aku tertidur untuk beberapa menit.

Belum puas terlelap dalam lelahku, akupun terbangun, karena aku mendengar suara yang begitu ramai di ruangan sebelah.

Aku menghampirinya.

Ternyata, mereka adalah teman ka Zidhan yang sudah rutinitas datang untuk bermain.

"Hai mel" sapa seorang pria tampan yang kini menghampiriku.

"Hai kak" sapaku dengan debaran jantung yang begitu cepat.

"Baru bangun ya?" tanyanya yang padahal jawabannya sudah terlihat.

"Iya ka, tau aja" jawabku sambil mengusap mataku.

"Tau dong, yaudah mau gabung main ga Mel?" tanyanya, seolah olah aku datang untuk bergabung dengannya.

"Engga ka, aku mau kebawah aja" aku menolaknya begitu saja.

"Yaudahdeh" jawabnya.

Bukannya aku ingin menolak ajakan ka Fahri, namun aku hanya saja tidak mau terlalu baper lagi dengannya.

Aku turun kebawah, dan memilih untuk mengambil cemilan dan menikmati drama korea di ruang TV.

Belum setengah aku menonton, ka Zidhan memanggilku dari atas.

Terpaksa, aku harus menghampirinya.

" Kenapa ka?" tanyaku dengan bt.

" Mau ikut gak?"

"Kemana?"

"Kaka sama yang lain mau makan di restoran yang baru daerah jaksel" ucapnya membuatku harus berkata iya. Karena, kalau soal kuliner aku tidak bisa menolaknya.

"Boleh deh, aku mandi dulu ya" jawabku langsung pergi kekamar untuk mandi.

"Jangan lama lama ya"

"Iyaa"

Aku mandi dengan terburu-buru. Selesai mandi, aku langsung rapi-rapi.
Benar saja, mereka sudah menungguku di gerbang rumahku.

"Lama banget sih kek putri solo" ucap ka Zidhan

"Bawel ih" jawabku

"Yaudah sana kamu sama Fahri, kaka sama Gaby"

Mau tidak mau, aku menaiki motor ka Fahri.

Selama perjalanan, aku kira akan hening. Namun, dugaanku salah. Kami ngobrol begitu asik. Bahkan, perutku sakit karena terlalu sering tertawa mendengar celetukan lucu dari ka Fahri.

Sesampainya di restoran, ternyata yang lainnya sudah sampai lebih dulu dari pada aku dan ka Fahri.

"Beh kalo udah berduaan mah lama ye datengnya, jalan jalan dulu yakan" ucap ka Zidhan.

"Iya dhan lupa sama kita ya" sahut ka Yusuf.

"Udah udah sirik aja kalian" ucap ka Gaby sambil memberikan buku menu di restoran itu.

Aku dan ka Fahri hanya tertawa mendengar mereka.

Kami memesan makanan sesuai kemauan masing-masing.

Aku memilih makanan yang sama dengan ka Zidhan. Namanya juga kakak beradik, pasti seleranya tidak jauh beda.

Saat makanan datang, tubuhku begitu sesak dan lemas.
Bahkan, penglihatanku sedikit buram.
Tidak lama setelah itu, aku jatuh pingsan.

Terdengar suara kegelisahan mereka, saat melihat aku pingsan. Mereka membawaku kerumah sakit terdekat. Ka Zidhan langsung menelfon kedua orang tuaku.

Aku tidak tau, mengapa tiba-tiba aku jatuh pingsan. Yang aku rasakan saat ini, benar-benar sesak dan tidak bisa membuka mataku.

Setelah beberapa jam aku tertidur, aku terbangun.

Terlihat jelas dihadapanku kini,ada beberapa sosok yang aku sayangi. Orang tuaku, kakaku, dan pastinya orang yang aku sayangi yaitu ka Fahri.

Mamaku langsung memelukku dengan erat, dan seketika ia mengeluarkan air matanya.

"Mama kenapa nangis?amel sakit apa mah?"tanyaku bingung melihat mama yang kini menangis tersedu-sedu.

"Kamu gapapa ko sayang, mama yakin Amel pasti sembuh" jawabnya.

Ka Zidhan menangis dipundak papa. Begitupun yang lain, menangis dengan kebangunanku.

Sebenarnya apa yang terjadi?Mengapa mereka menangis saat melihatku tersadar?Bukankah ini hal yang baik karena aku telah sadar dari pingsan?.



**********************************
Maaf ya pendek hehehe, soalnya gue lagi UKK. Doain ya semoga nilainya memuaskan.

Btw, Amel sakit apa ya? Nahkan pada kepo kan?. Makanya vote dong hehehe biar gue semangat buat updetnya.

Oh iya pada kangen ga sih sama Ka Nathan? Kemana ya dia? Nanti juga tau ko hehehe. Vote terus ya buat cerita Its Hurt ini. Dan makasih buat yang udah setia sama ceritanya💜💜💜💜

Its HurtWhere stories live. Discover now