Kejutan

35 5 0
                                    

"Pu-haa!!" Sesampainya di toilet (yang jaraknya tidak jauh dari lift) akhirnya Prust bisa bernafas normal kembali.

"Aah... rasanya aku hampir mati" Prust bersender pada dinding toilet.

Prust melihat pantulan dirinya di cermin.

"Tahan sikap tenangmu, Prust! Stay cool! Stay cool! " Ia menunjuk dirinya sendiri yang berada di cermin.

Prust membuka kran wastafel, mencuci wajah dan mengeringkan wajahnya dengan tissue.

"Ok, aku siap! Hmph!"

Prust berjalan keluar toilet dan mendapati teman-temannya sudah berada di luar.

"Ah, uhm..." Prust bingung harus mengatakan apa.

"Kau baik-baik saja?" Semuanya menatap Prust dengan tatapan 'apa kau sehat?'.

"Hehe☆" akhirnya Prust hanya tersenyum memberitahu kalau ia baik-baik saja.

"Aish, sia-sia kami mencemaskanmu!"

~~~

"Oooh!!" Semuanya langsung bersemangat sesampainya di kedai crepe.

"Selamat datang! Silahkan pilih menu crepe kami" dengan ramah penjual crepe melayani Prust dan teman-temannya.

Semuanya langsung tertarik melihat apa saja yang ada di menu.

Yang pertama kali mereka lihat tidak lain adalah nominal yang tertera di samping gambar crepe.

"Harganya murah!"

Tujuh ribu rupiah untuk crepe topping normal, sepuluh ribu untuk topping ice cream, dan dua belas ribu untuk topping daging!

"Ayo kita pastikan bagaimana rasanya!"

Kraus! Kraus!

Para gadis langsung melahap crepe setelah semuanya mendapatkan crepe pesanan masing-masing.

"Enak!" batin Prust.

Crepe yang berada ditangannya memiliki lapisan yang tebal namun renyah dan kaya akan aroma vanilla. Proses pemanasan sempurna hingga crepe memiliki warna cokelat keemasan. Belum lagi, topping selai hazelnut dan matcha yang meleleh ditaburi parutan keju cheddar memiliki perpaduan rasa yang pas di lidah!

"Sepertinya Luna akan tidak sabar mengunjungi kedai crepe ini!" ujar Prust dalan hati.

Selanjutnya ia datang kesini, ia akan mencoba crepe dingin!

Setelah makan crepe, semuanya lanjut bermain di game arcade sampai puas.

***

"Aku juga ingin makan crepe denganmu, Pruust" Luna merengek.

Saat itu Luna sedang mengenakan baju beruangnya sehingga membuat Prust terlihat seperti sedang dimangsa.

"Maafkan aku, tadinya aku ingin mengajakmu tapi jam pulang kita kan berbeda" Prust tertawa kecil.

Sepulangnya dari Y Mall ia sengaja langsung  mampir ke rumah Luna.

"Rasanya sudah berbulan-bulan kita tidak bertemu ya"

"Uh huh.. Kau tahu? Kak Moon akhirnya mendapatkan pekerjaan jadi dia sering pulang malam" ujar Luna.

"Aww.. Malangnya Luna, kau pasti kesepian ya? Ahahaha" Prust memeluk Luna.

"Aah, sesak! Ahaha"

"Tapi.. Kerja sambilan ya..?" gumam Prust.

G R O C E R I E S Where stories live. Discover now