Sekolah Baru

45 4 1
                                    

"Prust!" Terdengar suara seseorang yang familiar

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

"Prust!" Terdengar suara seseorang yang familiar.

"Ah, selamat pagi Rei!" Prust tersenyum.

Rei yang berhasil menyusul Prust kini berjalan beriringan dengannya.

"Mengganti model rambutmu, eh?" Rei mengibaskan twin tail Prust.

"Tentu saja! Kan bosan kalau tidak ganti model rambut" ujar Prust.

"Bagaimana menurutmu?" Prust menatap Rei sambil tersenyum memperlihatkan giginya.

"Hmm, lebih lucu kalau dibeginikan" Rei melepas ikatan rambut Prust.

"E-eh?? Apa yang kau lakukan dengan rambutku??"

Prust protes, namun membiarkan Rei mengikat rambutnya. Penasaran akan model rambut  yang menurut Rei lebih lucu.

"Yup, beres!" Rei menepuk-nepukan tangannya dengan ekspresi yang terlihat bangga dengan hasil karyanya.

"Oh, aku tak menyangka kau pandai mengikat rambut" Prust meraba kepalanya.

"Apa ini? Bun?" tangan Prust merasakan  buntalan rambut di kedua sisi kepalanya.

"Hahaha, cocok sekali! Kau harus bercermin" Rei terlihat senang.

Prust mengeluarkan cermin kecil dari sakunya.

"HEEE" Prust terkesima melihat model rambutnya yang sekarang. Model rambutnya mirip dengan karakter anime yang pernah ia tonton di televisi.

"Dengan kekuatan bulan, aku akan menghukummu! Ahahahaha" Rei meniru pose sailor moon lalu segera tertawa setelahnya.

"Huh, sebal! Kau cuma mau mempermainkan aku ya!" Prust berjinjit dan menjitak pelan kepala Rei.

"Aduh sakit!" Rei berpura-pura kesakitan.

Keduanya menatap satu sama lain lalu tertawa.

"Apa kau tahu? Aku tidak begitu suka dengan parkiran sekolah ini" Rei menghela nafasnya.

"Pfft" Prust tertawa.

Tidak aneh Rei kesal dengan parkiran sekolah ini, mau berangkat dengan menggunakan kendaraan umum atau pun pribadi, semua murid harus berjalan terlebih dahulu menuju gerbang bagian dalam.

Inilah yang menjadikan sekolah baru Prust berbeda dengan sekolah lain. Tuntutan minimal olahraga setiap hari.

"Kalau begitu pakai bis saja, aku dengar sekolah ini lumayan ketat aturannya. Bisa-bisa kau ketahuan belum memiliki kartu SIM" saran Prust.

"Benarkah??" Rei mengedipkan matanya.

"Aku baru tahu.."

"Aku juga baru tahu, saat di bis aku sempat mendengarkan pembicaraan tentang sekolah ini"

G R O C E R I E S Donde viven las historias. Descúbrelo ahora