Hari ke-1

68 9 5
                                    

-Author's Point of View-

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

-Author's Point of View-

Siang itu, seusai sekolah, Prust bersikeras mengajak Luna agar mau menemaninya ke Y Mall.

"Ayoo antar aku ke supermarketnya sebentaaar saja" Prust merengek sambil berjongkok menahan tas Luna.

"Aaah lepaskan akuu" Luna berusaha melepaskan dirinya dengan terus berjalan maju.

Prust ikut terseret. Namun karena karet sepatunya yang masih bagus, ia tersungkur ke depan dan tergusur sepanjang jalan.

"Aw.. aw.. aw.."

Prust tetap ngotot menahan sahabatnya itu hingga ia mendapatkan jawaban 'ya'.

"Nggh.."

Luna menghentikan langkahnya.

Ia menoleh ke bawah ke arah Prust dan menghela nafas panjang.

"Baiklah, aku temani!" akhirnya ia mengalah.

"Kya~ sahabatku memang yang paling keren!" Prust heboh menciumi pipi sahabatnya.

"Aaaa- hentikan" Luna menahan-nahan wajah Prust.

Prust berhenti dan hanya tertawa usil.

"Puas kau ya" Luna yang kesal akhirnya ikut tertawa.

Siang itu, keduanya berjalan menuju halte bus terdekat.

"Jadi, kau mau apa ke supermarket?"

Pertanyaan Luna yang tiba-tiba sontak membuat Prust terkejut.

Jika Luna tahu kalau sebenarnya sahabatnya ini mengajak ia pergi untuk melakukan hal yang tidak berfaedah, tanpa pikir panjang Luna akan mengundurkan diri seeecepatnya.

'Menggunakan waktu untuk hal yang bermanfaat' adalah mottonya.

"Uhm.." Prust mencari-cari jawaban yang bisa diterima oleh sahabatnya.

"Roti! Aku.. mau roti, hehe"

"Eeh?" Luna memasang wajah masam.

"Bukan kah di kantin juga ada?" lanjutnya.

"Hiks, kau tak rela ya aku minta antar?" raut wajah Prust berubah sedih.

"Eiy!" Luna menjitak pelan kepala Prust.

"Bukan tidak rela, habis dari dulu kau selalu mengajakku melakukan hal-hal yang aneh!"

G R O C E R I E S Where stories live. Discover now