Berbelanja dengan kostum aneh

147 23 5
                                    

"Ok, pencarian di mulai"

Aku meremas bungkus roti, melemparnya ke keranjang sampah, dan memulai pencarian.

"Gara-gara si x aku jadi tidak bisa menikmati roti dengan tenang, huh lihat saja nanti" aku mengepalkan kedua tanganku.

Aku memperhatikan sekeliling.

"Aku makan hanya sebentar, pasti orang itu belum jauh dari sekitar sini"

Ah!

Dari jarak sekitar 100 meter aku melihat troley berisi susu rasa limited edition.

"Hm, pantas untuk di periksa"

Aku berjalan mendekati perempuan yang membawa troley itu dari belakang dan mencoba mengintip barang belanjaannya.

"Eh.. ternyata bukan"

"Huh?!" Perempuan itu terkejut dan dengan spontan membalikkan badannya untuk melihat siapa yang berada di belakangnya.

"Ah, ma-maaf! Aku sedang mencari troleyku" aku meminta maaf dengan panik.

Untunglah perempuan itu tidak ambil pusing. Namun terlihat ekspresinya yang tidak senang dengan alis mengkerut itu, dan mulutnya yang terlihat seperti menggumamkan umpatan.

Hahaha, entahlah

"Huft tante yang sensitif ya.." aku menghela nafas.

"Yah, salahku sih" aku memfokuskan kembali pikiranku dan kembali mencari.

Sesosok laki-laki di kejauhan menarik perhatianku.

Berbelanja?

Dengan baju yang seperti koki itu?

Huh?

Aku memiringkan kepalaku. Tidak ambil pusing aku berjalan dengan pandangan tertuju pada laki-laki itu.

"Kali ini aku yakin 100%, ah tidak. 99%"

Aku berlari mendekati sosok laki laki itu dengan stealth mode.

Aku menyanyikan pelan background music mission impossible untuk memberikan efek suara.

Bak seorang mata-mata, aku berjalan membungkuk dengan kaki berjinjit dan melangkah sesuai tempo background music mission impossible.

Tiap laki-laki itu berbalik menghadap display untuk melihat lihat produk deterjen, aku segera berpura-pura membuka botol pewangi untuk mencium aromanya.

"Ooh~ wanginya~" ucapku sambil sesekali melirik laki-laki itu.

Setelah melihat beberapa produk, laki-laki itu menyimpan kembali produk ke tempatnya.

"Mencurigakan..." aku menyipitkan kedua mata.

Hal yang masuk akal untuk tidak memasukkan barang yang ingin kau beli ke dalam troley berisi belanjaan orang lain.

"99,95%.." keyakinanku mulai bertambah kuat.

Sepertinya aku akan menunggu sebentar lagi sampai aku benar-benar yakin 100%.

Background music terus berlanjut.

Kalau kulihat postur tubuh laki-laki itu dari belakang, kupikir ok juga. Badannya tegap dan sepertinya ia menyembunyikan beberapa roti sobek di depan. Stop.

Wajahnya... aku hanya sempat melihat sekilas. Tapi dia terlihat sebagai sosok yang..

Hm..

Berwajah datar.

***

Laki-laki itu berhenti lagi. Kali ini ia melihat produk bedak bayi. Kali ini ia melihatnya dengan seksama.

"Pffft" aku menahan tawa dengan membungkam mulutku.

Apa-apaan itu?! Wahahaha, ternyata ada lelaki masculine yang memakai produk bayi??

Ok, mungkin aku hanya berpikir yang tidak-tidak. Mungkin itu untuk keponakannya atau.. anaknya?

Sama halnya dengan deterjen, laki-laki itu menyimpan kembali produknya.

"99,99%.. buktinya belum begitu kuat. Bisa saja itu memang troley miliknya" kali ini aku berusaha untuk tidak bertindak gegabah.

Beberapa menit selanjutnya ia berakhir di depan display produk susu kotak.

Susu? Hm... susu?

Seluruh pikiranku terfokus pada laki-laki itu.

Laki-laki yang jaraknya hanya beberapa meter di depanku membungkukkan badannya untuk mengambil sesuatu dari dalam troley.

*GASP*

"SUSUKU!!"

G R O C E R I E S Where stories live. Discover now