The Boy

115 21 2
                                    

Halo. Rain disini.
Biarkan aku memperkenalkan diri.

*ekhem*

Namaku Rain (dibaca Rain bukan Rein). Arti dari namaku bisa kau tebak sendiri.

Jadi.. disini aku berperan sebagai pemeran utama laki-laki yang memiliki keahlian di bidang pastry seperti yang kalian (mungkin) sudah tebak.

Aku tak menyangka di masa depan keahlianku ini bisa berguna untuk membungkam mulut seseorang.

Mungkin cerita fiksi ini begenre romance, tapi aku tidak yakin bisa jatuh cinta pada perempu-

*suara author di belakang layar*

Oh apa aku salah?

*suara author lagi di belakang layar*

Hei, bagaimana mungkin aku jatuh cinta pada seseorang yang mengklaim dirinya sebagai gadis cilik?



Aku tidak ingin dikira pedofil..

*suara author lagi di belakang layar*

Hah..

Jadi begini, sekarang aku sedang mengendarai mobil menuju Y Mall. Temanku meminta tolong padaku untuk membantu memanggang beberapa roti.

Karena hari ini aku lumayan senggang, akhirnya aku datang untuk membantu.

Tentu saja aku dibayar.

Piririririri!

Handphone yang kuletakkan di penyangga yang berada di dashboard mobil berdering.

"Ya?" Aku menekan tombol loud speaker.

"Kau dimana?"

"Sebentar lagi aku sampai. Bersabarlah haha"

"Kau tahu kan disini selalu ramai"

"Ya, tenang saja. 6 menit lagi aku sampai"

"Ok, kalau begitu sampai nanti"

"Ya, sampai nanti"

Pip.

Panggilan terputus.

Kini aku sudah memasuki kawasan Y Mall.

"Parkiran kosong..." mataku melirik ke kanan dan ke kiri mencari tempat parkir yang kosong.



"Ah, itu dia."

G R O C E R I E S Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang