Bab 61 ( Its Over )

Start from the beginning
                                    


Frieska selama ini selalu terlihat sehat dihadapannya. Bahkan Frieska cenderung aktif saat bersamanya, dia tak pernah mendengar Frieska menggeluh sakit atau sebagaimananya. Dia selalu melihat Frieska dengan senyum terbaik yang selalu diberikkan padanya tanpa rasa sakit sedikitpun. Tapi mendengar fakta yang tak bisa terelakkan lagi membuat Naomi benar-benar merasa bodoh. Dia tak tahu apa-apa tentang seseorang yang mengetahui banyak hal dalam hidupnya.


"kenapa kalian menutupi ini semua ?" tanya Naomi lirih.


Melody menatap senduh pada Naomi yang terlihat sangat syok.


"dia yang meminta kami menutupinya darimu. Dia gak mau kalau kamu menerimanya hanya karena kasihan, tapi dia ingin kamu menerimanya tulus seperti dia mencintai kamu Naomi"


Naomi menunduk bahkan dirinya jatuh terduduk di kursi ruang tunggu. Rasa penyesalan menggendor langsung menggedor hatinya karena sampai detik ini dia tak bisa membuka hatinya sedikitpun pada Frieska. Kali ini Naomi merasa benar-benar sangat jahat pada Frieska. Benar-benar jahat.

Flashback Off


Rasanya Naomi ingin sekali meneriakki Frieska yang masih sempat-sempatnya menyapa dan memberikan senyuman yang sebenarnya sangat palsu itu. Bagaimana bisa dia bersikap seolah dia baik-baik saja sedangkan didalam tubuhnya sudah menyebar sel-sel kanker ganas yang siap membunuhnya kapan saja ? sungguh, Naomi benar-benar tidak bisa mengerti bagaimana jalan pikiran Frieska.


"kenapa kamu berbohong samaku Frieska ? kenapa kamu gak pernah cerita samaku tentang ini semua ? kenapa kamu membiarkan aku tau semua ini dari orang lain? Kenapa fries ?" Tanya Naomi secara beruntun.


Senyum Frieska masih tetap dipertahankan meski dalam hatinya dia merasakan sakit yang luar biasa melihat Naomi menangis dihadapannya. Naomi yang biasanya terlihat cuek bebek dengannya kini menangis seperti anak kecil dihadapannya.


"kalau aku cerita tentang penyakitku, apa kamu mau menerimaku sebagai kekasihmu ? apa kamu mau menerimaku hanya karena kasihan ?" pertanyaan yang dilontarkan balik dari Frieska membuat Naomi menghentikkan tangisannya dan berbalik menatap Frieska penuh dengan rasa bersalah.


"kamu ada dihatiku, tapi aku gak tau dihatimu udah ada aku atau engga" air mata Frieska mulai turun pelan tapi pasti.


"kadang aku bingung denganmu Naomi. kamu bersikap seakan aku memang yang ada dihatimu. Tapi semakin aku mengenalmu, aku semakin yakin bahwa aku memang tak memiliki tempat dihatimu"


"kamu ada dihatiku Frieska.."bantah Naomi.


Senyum Frieska langsung menghilang mendengarnya.


"kalau aku ada dihatimu, coba katakan kalau kamu mencintaiku" tantang Frieska.


Naomi terdiam mendengarnya. Menggucapkan kata cinta mungkin terdengar mudah bagi semua orang, tapi apakah menggucapkan kata cinta tanpa didasari oleh sebuah perasaan membuatnya mudah ? tentu tidak. Ada 3 hati yang dipertaruhkan saat ini. Naomi,Veranda dan Frieska.

Dear Shinta NaomiWhere stories live. Discover now