tiga

4.8K 157 6
                                    


Hari pun berlanjut. saat ini sudah jam 4 petang. merekapun tak kunjung datang. ya kelompokku, alias sahabat dan pacarnya, serta cecunguk gila. kita sepakat untuk mengerjakan tugas dari pak Matho dirumahku.

aku mengganti seragamku dengan dress terusan pink dan menggerai rambutku. aku menambahkan sentuhan aksessoris kecil di rambutku.

aku membuka wa dan mengetik pesan singkat kepada seluruh sahabatku.

merah hati❤

gaes dimana kalian lama
banget sih

Fara: kita udah ada di
depan rumah lo bil :)

Aysi: bukain napa

oke oke wait a minute

aku menutup wa dan meletakkan hpku dimeja. aku menuruni tangga dan segera membuka pintu rumah.

"assalamualaikum bil." ucap mereka serempak.

"waalaikumsalam" jawabku. "ayo masuk"

AUTHOR POV

setelah beberapa jam berlalu, adzan maghrib pun berkumandang, seluruh orang yang ada di rumah tersebut berbondong-bondong mengambil air wudhu. setelah itu anak gadis mengambil mukena mereka.

15 menit telah berlalu. mereka pun selesai melaksanakan kewajiban mereka sebagai muslim dan muslimah.

***

"udah selesai nih, nanti lo aja yang bawa ya Far, jangan teledor" ucap Rere menyerahkan flashdisk kepada Fara.

"iya iya bawel" sahut Fara.

"gue punya usul, gimana kalau kita ke bioskop mini lu bil, mumpung masih jam setengah 7" usul Erta.

ya dia mengusulkan seperti itu karena ada sebabnya, karena dia ingin selalu bersama dengan mantan pacarnya waktu smp dan sekarang menjadi kekasih kesayangannya.(lebay banget ya author, efek kelamaan jomblo nih:v)

flashback on

ERTA POV

saat itu aku masih SMP kelas 2 dan saat istirahat. karena aku orangnya nggak suka makanan kantin dan selalu menjaga kebersihan, aku memilih membawa bekal.

"eh Ta dipanggil Saka tuh dikantin" ucap Rani lalu meninggalkanku di bangku.

"kenapa ya?" tanyaku keheranan sambil berfikir sejenak. "kayaknya ada surprise nih, asik" aku menutup bekalku dan meninggalkan kelas.

sambil senyum senyum sendiri aku melangkah penuh harap kearah tempat Saka yang sudah dikerubungi anak cowok.

"eh Saka kenapa kamu manggil aku?"

"udah deh lu nggak usah panggil aku kamuan, kita putus sekarang!!" ucapnya dengan santai.

aku ternganga tanda tak percaya.

"mungkin Saka punya surprise buat gue" batinku meyakinkan kalau yang dikatakannya hanya tipuan.

"nggak kamu pasti bercanda ya, nggak lucu tau".

"nggak, gue beneran putusin lu karena gue cuma jadiin lu taruhan!! dan asal lu tau ya, lu itu kekanakan banget tau udah SMP masih bawa bekal" ujarnya lalu tertawa diikuti teman-temannya.

"hah dengan santainya lo ngomong kalau lo cuman jadiin gue taruhan dan lu mutusin gue didepan temen lo, dasar BAJI**AN lo!!" umpatku kesal sambil melangkah pergi dan tak terasa air mataku menetes demi sedikit.

Kolaborasi Hati (very slow update) Where stories live. Discover now