[6]

864 61 0
                                    

Pyaarrrr ...

Suara pecahan benda kaca itu berhasil membuat ketiga pemuda tampan yang sedang asik terlelap terbangun kembali.Mereka bertida berbondong beranjak dari tidur nya dan membuka pintu kamar secara bersamaan.

"Suara apaan tuh?" tanya pemuda berkaos putih polos dengan celana coklat selutut itu.

"Jangan-jangan ada maling." Duga pemuda berwajah arab itu sambil menoleh ke arah dua pemuda di samping nya.

"Ngaco aja.Mana mungkin bisa maling naik ke lantai 17 kek gini yang ada dia diambil nyawanya sama malaikat."

"Ya mungkin ajalah.Kalo malingnya punya kekuatan spiderman mau apa lo?"

"Ngomong-ngomong Bang Jefin kemana?" tanya pemuda ditengah-tengah mereka.

"Nah itu dia gue juga nggak lihat bang Jefin disini."

"Daritadi pe'a."

"Jangan-jangan Bang Jefin di culik?"

"Lo daritadi nggak bener banget sih ngomongnya Bang.Mending diem aja deh lu."

Suara suara kembali terdengar di gendang telinga mereka.Bau-bau menyengat juga mulai tercium dari yang gosong sampai bau yang sangat gurih.

"Dapur."

Pemuda yang berdiri ditengah-tengah itu tadi berjalan mendahului dua orang yang masih diam menatap kepergiannya.

"Ada apaan di dapur?"

"Ya mana gue tau,daritadi gue juga disini sama lu.Terus gue harus tanya sapa?"

"Ah udah udah berdebat mulu gue sama lo."

Mereka berdua pun ikut berjalan menuju dapur.Dan sampainya mereka bertiga di dapur sungguh mengejutkan.Dapur yang tadinya bersih sekarang sudah menjadi seperti kapal pecah,sayuran bertebaran di mana-mana,piring yang tergeletak tidak pada tempatnya.Juga pemuda tinggi tegap yang memakai celemek sedang asik berkutat dengan aktivitas nya sampai tidak tahu jika ketiga pemuda di belakang nya sedang memperhatikannya.
Saat pemuda itu berbalik sambil membawa potongan-potongan kecil wotel dia pun terjekut karena ketiga adiknya menatap nya dengan aneh.

"Kalian bertiga ngapain disitu?" tanya Jefin meletakkan potongan wortel ke dalam mangkok kecil.

"Bang lo ngapain masak tengah malem begini?" tanya Alan bingung.

"Ada yang salah emang? Gue cuma mau nyoba menu baru yang ada di hotel." jawab Jefin santai.

"Cowok kok mainannya di dapur." ejek Kenzo bersedekap dada.

"Kenzo! Lebih baik lo masuk ke kamar daripada mulut lo nggak bisa ngomong yang bener kayak tadi." tegas Sean.

"Emang gue mau masuk ke kamar nggak penting juga kan gue disini.Lagi enak enak tidur di gangguin." gerutu Kenzo berbalik dan beranjak meninggalkan dapur.

"Kenzo satu langkah lo pergi dari sini gue nggak akan kasih sarapan lo pagi ini." teriak Jefin yang juga ikut menegasi Kenzo seperti hal nya Sean.

"Gue bisa beli di kantin."

"Uang jajan lo gue potong."

"Pakek ATM."

"ATM lo gue blokir.mau apalagi lo sekarang?"

"Gue masih bisa pinjem duit temen." jawab Kenzo mudah dan cepat lalu berlalu begitu saja.

"Gillaaa gue punya adek begitu banget yak?" heran Alan sambil menggelengkan kepalanya.

***

Mobil sport merah masuk ke dalam pelataran sekolah elite yang besar dan mewah ini.Mobil itu terpakir rapi di parkiran.Keluarlah sang pemilik sambil menenteng tas punggung hitamnya kemudian menyelipkan kacamata yang di pakainya dia sela-sela baju bagian atas.Seperti biasa jika pemuda tampan ini sampai di sekolah dari gerbang sampai ke kelaspun banyak siswi yang memujanya bahkan mata pun seakan tak pernah lepas dari pemuda berparas tampan ini.

KU INGIN MENCINTAIMUHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin