[4]

1K 63 0
                                    

Alona POV

Aku telungkup diatas kasurku setelah aku keluar dari ruangan ayah,sungguh aku tidak tau kenapa ayah akan menjodohkan aku dengan peri petir itu.Aku juga baru tau jika ada tradisi seperti itu di kerajaan ku,aku bingung sekarang apa yang harus aku lakukan? Disisi lain aku sayang sekali dengan ayah dan aku ini adalah anak pertama nya,aku harus bisa menuruti semua apa yang sudah menjadi perintah nya.Tapi kali ini aku tidak bisa menuruti nya karena menurut ku tradisi perjodohan itu tidak penting apalagi di umurku yang masih 22 tahun ini aku tau aku akan menginjak umur ke 23 tahun 1 bulan lagi.Tapi kenapa baru sekarang ayah mengatakan hal sepenting itu hari ini.Memikirkannya membuatku semakin sangat lelah.Tiba-tiba saja ku dengar pintu kamar terbuka dan aku dapat merasakan bahwa Veneza lah yang duduk di samping ranjangku.

"Apa kau baik-baik saja?" tanya Veneza padaku,tentu saja aku tidak baik-baik saja.

"Kau pasti tau apa yang aku rasakan,Eza." Ucap ku yang masih telungkup dan tidak ingin menatap nya sama sekali.Aku tak mendengar suara adikku itu lagi,apa dia takut padaku.

"Eza,kenapa kau diam?" tanya ku dan mengambil posisi duduk bersilang diatas kasur empuk ini.

"Aku diam karena aku tidak ingin menambah beban pikiranmu,aku akan keluar sekarang." Ucap nya seperti kecewa padaku.Aku merasa bersalah karena sudah berbicara yang mungkin dapat menyakiti hati nya.

"Eza,tunggu.Aku butuh kau untuk menemaniku disini,apa kau mau?" tanya ku sedikit memohon.Veneza tersenyum ke arah ku dan kembali duduk disamping ku.

"Aku harus bagaimana? Apa yang harus aku lakukan sekarang,mana mungkin aku di jodohkan dengan Peri Oudyon seperti ini,Eza?" tanya ku padanya dengan mata yang sudah memanas,aku ingin menangis.

"Kak,aku tau kau sangat terkejut akan hal ini.Tapi ini sudah menjadi tradisi kerajaan peri kita,dan kau juga selalu mematuhi perintah ayah bukan?" aku mengangguki ucapannya.

"Selama ini apapun yang ayah katakan padamu,kau selalu menuruti nya karena kau sangat menyayangi nya.Dan kali ini kau juga harus seperti itu kak." Lanjut nya dengan mengusap lembut bahu ku.

"Baiklah,jika memang ini yang ayah inginkan dengan tradisi itu.Aku akan menjalaninya dengan sepenuh hati.Tapi bagaimana dengan Evril? peri kecil itu sangat keras kepala sekali,dan kau tau itu kan?"

Veneza terdiam di depanku ia menundukkan kepalanya,aku juga bingung harus bagaimana dengan Evril karena adik bungsu ku itu sangat keras kepala.Walaupun dia mempunyai sifat yang begitu cuek namun ketika hal seperti ini terjadi di keluarga nya dia tidak akan tinggal diam,dia sangat menyayangi ku dan juga kakak nya yang lain.Dan sekarang aku tidak tau kemana perginya peri cahaya itu.

"Aku akan berusaha untuk menjelaskannya kepada Evril,kak." Ucap Aille yang ternyata sudah berdiri diambang pintu kamarku dengan nampan berisi air.Dia menghampiriku dan Veneza menyodorkan segelas air putih untukku.

"Apa kau yakin,kau bisa menjelaskannya sendiri?" Eza bertanya kepada Aille.

"Hmmm,tentu saja.Dia pasti bisa mengerti." Aille tersenyum dan mengambil duduk disamping ku juga.Mereka berdua adalah adik yang sangat baik,ketika saudaranya yang lain susah seperti ini mereka selalu datang membantu.

"Kau tau kan bagaimana sifat Evril?" tanyaku kepadanya,dia menatapku tersenyum dan mengangguk.

"Tapi jika Evril bisa menemukan cara untuk menghilangkan tradisi itu bagaimana? Apa yang akan kau lakukan,kak?" Veneza kembali bersuara dan kali ini dia berkata benar.

"Entah lah aku juga tidak tau." Jawabku lemas.

Pikiranku menjadi berputar,aku sangat tau bagaimana adikku itu.Jika dia melakukan sesuatu pasti tidak akan setengah-setengah dan dia tidak akan menyerah untuk mencari jalan keluar.Kalau memang nanti Evril menemukan caranya apa yang harus aku lakukan dan bagaimana bisa tradisi itu dihilangkan.Apa aku harus mematuhi tradisi itu dan menikah dengan peri Oudyon ataukah aku melakukan cara untuk menghilangkan tradisi itu? Aku baru akan tau jika Evril memang mengetahui caranya.

KU INGIN MENCINTAIMUWhere stories live. Discover now