[30]

271 32 13
                                    

Di sebuah bar remang-remang,  terdapat sekelompok gerombolan pemuda di pojok ruangan sambil memainkan beberapa kartu di meja kaca yang sudah di penuhi kacang dan air soda. Berantakan dan berserakan di mana-mana itu pasti. Bungkus snack, beberapa putung rokok dan kulit kacang.

Salah satu dari mereka terlihat tidak bersemangat bermain dan akibatnya ia membanting kartu yang di pegangnya seperti frustasi. Teman-temannya yang lain terkejut dan menatap ke arahnya dengan tatapan tanda tanya. Tak seperti biasanya pemuda yang notabenenya ketua dari geng mereka tak bersemangat bermain kartu seperti ini.

"Lo kenapa sih Fer?  Gue liat dari tadi muka lo suntuk amat? " tanya salah satu temannya.

"Lo ada masalah? Cerita aja sama kita-kita."

Pertanyaan demi pertanyaan mulai bermunculan.

"Gue masih nggak terima sama apa yang udah di perbuat sama anak baru itu." jawab Fero. Ya dia adalah Fero. Si pembuat masalah di sekolah

"Maksud lo si Evrilqueen itu? "

"Siapa lagi kalo bukan dia."

"Jadi musuh lo sekarang bertambah? Bukannya tadi dia udah minum jus yang seharusnya Yasmin minum ya?  Terus apa yang buat lo kesel sama dia?"

"Soal itu,  apa lo semua nggak ngerasa aneh sama dia. Lo semua tau kan dosis obat pencuci perut itu udah lebih dari dosis normal tapi kenapa cewek itu masih baik-baik aja dan nggak terlihat seperti kesakitan." pikir Fero. Dan teman-temannya saling menatap bergantian.

"Lo yakin dia nggak ngerasain apa-apa?"

"Iya, gue liat sendiri kalo dia baik-baik aja. Sebenernya siapa cewek itu? Apa dia bukan manusia biasa?" tanya Fero bertubi-tubi.

"Maksud lo dia hantu? Mana mungkin orang kakinya aja napak. Wajahnya juga nggak pucet lumayan cantik sih."

"Kalo lo nggak tau apa-apa lebih baik lo diem." Ucap Fero menatap tajam temannya yang akhirnya berhenti berbicara.

"Terus rencana lo selanjutnya apa?"

"Gue harus cari tau siapa dia sebenarnya. Apapun itu gue harus tau kelemahannya dengan begitu gue bisa tau semua tentang dia."

Dengan senyum licik ia meminum sodanya. Fero telah menyiapkan suatu rencana untuk Evril tapi entah apa itu karena pikirannya pun sulit untuk di tebak. Teman-temannya juga hanya mengikuti arahannya nanti.

•••

Prakkk

Seseorang melempar ponselnya ke atas meja dengan keras.  Ia terlihat menyerah dan berkali-kali membuang nafasnya dengan kasar. Dan sesekali pula ia mengusap wajahnya frustasi, sudah ia coba berkali-kali menghubungi gadisnya namun sama sekali tak ada respon. Semua terhubung, chat pun juga masuk tapi dilihat saja tidak. Ada rasa khawatir dalam dirinya dan perasaan kenapa gadisnya itu tiba-tiba tidak mau menjawab telepon ataupun membalas chat nya. Apa dia sibuk?  Itu yang ada di pikirannya, tapi jika sibuk kenapa selama ini.

"Kamu kemana sih sebenarnya?" gumamnya sambil berfikir alias mengira-ngira.

"Bang, gue pinjem mobil lo dong. Mobil gue lagi di bengkel nih. " tiba-tiba suara Kenzo datang ke ruang kerja ini sambil berjalan menghampiri Jefin.

"Mau lo apain lagi sih mobil lo itu? Perasaan baru seminggu yang lalu lo masukin bengkel. Kenapa sekarang masuk bengkel lagi? " tanya Jefin kepada adiknya yang suka sekali modifikasi mobil.

"Ya adalah pokoknya. Mana kuncinya gue mau pinjem nih!" paksa Kenzo pada kakaknya yang tidak segera memberinya kunci mobil.

"Pinjem atau malak kayak begitu?"

KU INGIN MENCINTAIMUOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz