Duabelas🍁 Takut.

Start from the beginning
                                    

“Neng mau kemana, ikut abang yo?” Goda lelaki kepada sheila, sheila merasa was-was, dalam keadaan kacau seperti ini sheila tak bisa berbuat apa-apa.

“Ayo neng kita dangdutan?” Paksa lelaki itu, ingin meraih tangan sheila namun segera ditepis olehnya.

“Jangan kurang ajar lo sama cewek!” Sahut sheila dengan sedikit nyalinya.

“Widih galak juga, ayo dah men sikat?”

“Sikat-sikat, lo kira gue baju apa!” Sahut sheila asal.

Lelaki itu memegang tangan sheila namun sheila berteriak “Tolong ada PERAMPOK!” Teriak sheila histeris.

“Gak bakal ada yang denger neng orang sepi.”

“WOI, LEPASIN TANGAN NYA ATAU GUE TEBAS BATANG LEHER LO!” Teriak seseorang dengan lantang, sambil menendang dua lelaki itu.

“Lah ada superhero nih, ayo dah sikat man?”

Terjadilah perkelahian antara ketiga manusia itu, sheila merasa takut. Setelah lama akhirnya preman itu pergi kucar-kacir, sheila masih berjongkok menangis dan tanganya terus gemetar.

“Hei, lo gak apa-apa?” Tanyanya, suara ini sheila mengenalnya, sheila mendongakan kepalanya.

“Leo.” Lelaki itu terkejut, sheila langsung memeluknya, Leo awalnya terkejut namun ia membiarkan nya saja, mungkin sheila reflek,

“Leo gue takut, masa mereka mau sikat gue, emang gue baju apa?”

Leo terkekeh mendengar ocehan sheila, dalam keadaan seperti ini masih saja ia bercanda,

“Iya shel, yang penting sekarang lo gak apa-apa?”

“Hmm, btw lepasin dong gue sesak napas nih?” Ucap leo pura-pura.

Sheila pun langsung melepaskan pelukanya, tersenyum kikuk kerah leo.

“Ah iya maaf.”

“Kok lo bisa disini? Masih pakai baju seragam lagi, lo pergi dari rumah ya?”

Tidak mungkin sheila menceritakan hal yang saat ini terjadi padanya, ia tak mau semua orang kasihan pada dirinya.

“Enggak kok, tadi gak ada ongkos buat naik angkot, jadi jalan kaki,”

“Kenapa gabareng gue, gue kan tau alamat rumah lo?”

“Gak mau ngerepotin,”

“Yaudah yuk balik?”

***

Masih tak percaya dengan kejadian beberapa jam lalu, fero masih ingat bagaimana tatapan sendu sheila dengan mata memerah, akibag terus-terusan terkena air hujan. Tanpa ada Belas kasih fero menatap sheila yang terus-terusan menangis, hatinya sakit melihat gadisnya seperti itu, Fero telah membuat luka dihati sheila, mungkin terbilang egois, kejadian beberapa tahun silam merubahnya menjadi sosok yang sangat pendiam.

“Maafin gue shel.” Sesal fero sambil memukul stir mobilnya, saat ia masuk dalam mobil ia masih memperhatikan sheila, hingga hujan berhenti ia meninggalkan tempat itu.

“Gue juga sayang sama lo shel.” Lirih fero.

Fero melajukan mobilnya kearah perumahan yang terbilang elit, ia memasuki rumahnya. Menaiki anak tangga dan menuju kamarnya, ia melirik kearah meja belajarnya yang tak jauh dari tempatnya berdiri.

Ia melihat sepasang remaja tengah tertawa, seperti tak ada beban diantara keduanya, namun sekarang itu hanya kenangan masalalu nya.

Tok-tok

“Fero, turun ayo kita makan malam dulu?”

“Iya mah,”

Fero melihat foto yang saat ini ia pegang dan meletakan kembali ketempatnya.

Setelah sampai dimeja makan, sudah terdapat kakanya Andre, papah dan mamahnya.

“Lama bgt sih lo, gue udah laper tau.”

“Lebay lo ka?”

Setelah menyelesikan makan malamnya, fero ingin beranjak namun papahnya tiba-tiba saja bersuara ”Fero kamu pindah sekolah ya, papah sudah daftarkan!”

Fero terkejut.

“Loh kok pindah sekolah pah, aku udah nyaman disana?”

“Memang kamu mau tinggal disana sendiri,”

“Engga sih pah, tapi, ah kok pindah sih? Mendadak lagi.”

“Papah sudah mengurus nya dari 1minggu yang lalu, kamu akan bersekolah di SMK DARMA sekolah itu sekolah favorit, banyak murid-murid yang berprestasi,”

“Oke.” Sahut fero mengalah.

***

Setelah sheila diantar pulang, oleh leo. Sheila langsung membersihkan badanya. Saat tengah bergegas ingin tidur, pintu kamarnya diketuk.

Tok-tok

“Sheila ini papah,”

“Kenapa pah, aku mau tidur ngantuk!”

“Sebentar saja sheila.”

Akhirnya pun sheila membuka pintu kamarnya.

“ Sheila papah mau minta maaf soal kemarin, papah kelepasan,” Sahut papah sheila sambil menatap sheila, sebenarnya sheila sudah memaafkan ayahnya.

“Iya pah aku maafin, tapi emang aku sudah maafin papah kok,”

“Bagus lah, sebagai permintaan maaf papah nih papah ganti handphone kamu yang kemarin?” Papah memberikan sebuah kotak bercover handphone, sheila awalnya senang namun tiba-tiba saja mulutnya berkata “Gak usah pah, aku ikhlas kok maafin papah.”

“Loh papah memang belikan ini untuk kamu sayang, tapi kalau kamu gak mau juga gapapa. Biar papah jual lagi?”

“Aduh jangan dong mubazir, buat aku yah pah?” Sheila buru-buru langsung mengambil handphone dari tangan papahnya,

“Makasih yah pah?”

***

Seluruh sekolah heboh karena ada gosip anak baru yang ganteng, kaya, kece. Banyak anak-anak cewe bergosip tentangnya, Sampai ada yang secara terang-terangan akan menembak lelaki itu. Padahal ia belum mengenalnya, Sheila memasuki sekolah nya ada yang aneh, mengapa semua gadis berada di koridor, tidak seperti biasanya.

Sheila melangkah menuju kelasnya, tiba-tiba saja mia datang entah darimana langsung menggebrak meja sheila pun terkejut.

“Lo udah gila ya! Gue kaget.”

“Sorry shel, eh gue mau kasih sesuatu nih. Lo harus tau sumpah!” Sahut Mia histeris, sheila merasa kebingungan melihat tingkah mia ya walaupun mia ini memang tingkahnya sangat ajaib.

“Apaan sih? Bu siska gak masuk, atau harga bakso eh cilok eh apa si itu namanya!”

“Bukan shel, ini ada anak baru GANTENG BANGET! Kaya oppa-oppa koriyah?”

“Ha.” Sahut sheila masih tak connect.

“Ada anak baru ganteng banget sheila?”

“Ha, serius loh? Mana, mayan kan cogan?” Sahut sheila histeris juga.

“Ih giliran cogan aja lo gercep!” Mia pun menarik tangan sheila untuk menuju koridor yang telah ramai dengan para gadis, setelah itu sosok berparas tampan memasuki area sekolah. Awalnya sheila histeris melihatnya, namun seketika dia diam, Deg! Fero. Batin sheila.

“Kenapa lo disini fer…” Lirih sheila bertanya-tanya.

***

Anjay fero jahat bet daah.😂😂

Jangan lupa vote okehhhh.❤❤

Seeyou next chapter

SHEILA 🌷Where stories live. Discover now