Elfarga | Twenty

26.7K 1.3K 27
                                    

Andai saja Felli tidak ingat kalau ia punya penyakit maag, mungkin ia tidak akan memakan makanannya. Sumpah, ia benar-benar tidak punya mood makan karena kejadian tadi. Rini dan Nisa masih belum tahu soal ia yang ditampar kakak kelas gila, soalnya Felli bertingkah seperti biasa seperti tidak ada yang terjadi. Padahal pipinya nyut-nyutan dan ngilu.

Untungnya, rambut Felli lumayan panjang. Jadi, ia bisa menutupi pipinya yang terkena tampar. Mungkin saja memerah.

"Fel, makan yang bener!" Kata Nisa setelah melihat Felli hanya mengaduk-ngaduk makanannya tanpa minat.

"Gue nggak mood," balas Felli lemas. Ia masih kepikiran. Felli mencoba menerima diperlakukan seperti itu. Anggap saja itu ujian awal pindah.

"Kok lo jadi lemes gitu sih? Kesambet?" Tanya Rini heran.

"Nggak ah," Elak Felli.

"Ya udah, makanya makan! Kalo lo kena maag lagi, gue yakin Kak Mark bakal marah besar sama lo."

"Iya-iya! Bawel," cibir Felli ke Rini, lalu langsung makan dengan benar.

Felli makan sambil memikirkan cewek yang tadi menamparnya alias Cinta. Namanya seperti pernah ia dengar sebelumnya.

"Rin, lo tahu Cinta Byanca?" Tanya Felli sambil mengunyah makanan dan menelan dengan susah payah karena
ia benar-benar tidak mood makan. Demi maag-nya yang bisa kambuh, ia paksakan untuk telan.

"Kak Cinta? Tahulah! Siapa coba yang nggak kenal. Gue udah jelasin ke lo waktu itu, kalo dia cewek populer di sekolah."

Felli baru ingat. Rini memang pernah jelasin ke dia tentang orang-orang yang populer dan berpengaruh di SMA Pancasila. Felli sebenarnya tidak terlalu ingat dengan apa yang Rini pernah bilang.

"Emang kenapa lo nanya? Lo ketemu?" Tanya Rini penasaran.

Felli mengangguk, terus menggeleng cepat. Hampir saja ia memperpanjang masalah. Felli sudah tahu kalau Rini akan bertanya terus-menerus karena dia tergolong manusia kepo.

"Maksud lo? Abis ngangguk, geleng-geleng. Apa sih?"

Benar, 'kan dugaan Felli, Rini itu orangnya kepo sekali.

"Nggak ada," jawab Felli cuek, lalu lanjut makan lagi. Tidak peduli susah menelan, yang penting bisa mengalihkan Si Rini dari pertanyaan-pertanyaannya.

"Ya udah, habisin makanan lo. Kalo nggak, gue laporin ke Kak Mark."

Ngomong-ngomong soal siswi rambut ayam yang tadi menampar Felli, Felli yakin dia itu bucin-nya Farga. Cinta menyuruh orang menjauhi Farga sampai begitunya, hingga main tampar-tamparan. Felli pikir mukanya samsak apa ya. Felli bisa saja membalas perlakuan Cinta tadi, hanya saja ia sadar tempat. Ini di sekolah, bukan di dalam ring, atau pun dikejuaraan taekwondo. Kalau Felli tidak sadar, mungkin siswi tadi sudah patah tulang.

Bagaimana pun juga, Felli tidak mau merusak reputasi taekwondo karena emosinya yang tidak bisa terkontrol. Meskipun orang-orang belum tahu Felli itu sabuk hitam ditaekwondo, tapi ia tidak mau sampai mengeluarkan keahliannya untuk membalas siswi tadi. Masalahnya, kalau terlanjur memukul, ia tidak bisa berhenti kecuali ada wasit.

ELFARGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang