Elfarga | Fourteen

27.8K 1.3K 12
                                    

Desahan napas pelan melucur mulus dari mulut Felli. Jari-jarinya bergerak mengetuk-ngetuk meja dengan pelan. Matanya berkeliling seperti sedang mencari-cari sesuatu. Di depannya ada air mineral dingin yang tinggal setengah. Rini dan Nisa sedang mengantri membeli cappucino blender bersama teman-temannya yang lain. Jam olahraga sudah usai sejak beberapa menit yang lalu, dan sekarang ia sudah berada di kantin.

Bel berbunyi tanda jam istirahat dimulai sudah berbunyi lima menit yang lalu, sehingga para siswa mulai berdatangan di kantin. Felli meraih air mineralnya, dan meneguknya satu kali. Matanya tertuju ke arah pintu masuk. Ia sekarang sedang menunggu
Mark datang, mengingat tadi mereka sudah janjian untuk makan bersama.

"Fel, pesen makan, yuk!" Rini tiba-tiba datang sambil membawa minuman dinginnya, disusul Nisa di belakangnya. Felli sama sekali tidak berminat meminum minuman berasa ketika sedang lelah. Ia lebih suka air mineral yang dingin.

"Gue nungguin Mark dulu. Katanya dia mau makan bareng gue. Tadi udah janjian," ucap Felli, mengontrol volume suaranya agar tidak terdengar oleh orang lain. Felli sudah tahu kalau Mark memiliki banyak fans. Bisa saja dirinya menjadi bulan-bulanan fans Mark.

"Lo yakin mau nungguin Kak Mark?" Tanya Rini.

"Iya, udah janji soalnya," jawab Felli, masih kukuh dengan pendiriannya.

"Lima belas menit lagi bel masuk. Yakin, 'kan lo?" Nisa angkat suara.

Felli mengangguk, meski agak ragu-ragu.

"Ya udah. Kita pesen duluan ya. Nanti kalo lo mau pesen, lo kesana aja." Rini menunjuk ke arah pantri kantin.

"Oke!" Felli mengacungkan jempolnya sembari mengembangkan senyumannya.

Rini dan Nisa bergegas pergi memesan makanan mereka. Felli celingak-celinguk, mencoba mencari apakah Mark sudah ada di kantin atau belum. Para siswa sudah mulai memenuhi kantin dan belum ada tanda-tanda kemunculan Mark. Padahal siswa kelas dua belas sudah banyak disana. Felli mengetahuinya dari lambang kelas yang menempel dilengan atas mereka.

Felli mengeluarkan ponselnya dari celana olahraganya, dan mencoba untuk menanyakan dimana Mark sekarang, apakah cowok itu akan datang atau tidak.

10:05
Fellicya.ars
Lo dimana Mark? Jadi
makan bareng ga?
Gue udah di kantin ✅✅

Felli meletakkan ponselnya begitu saja di atas meja. Mark sedang aktif, namun tidak membalas pesannya. Lima belas menit lagi bel masuk akan berbunyi dan jika masih menunggu Mark datang, bisa-bisa Felli tidak makan.

"Fel, belum datang juga Kak Mark?" Rini sudah datang sambil membawa nampan berisi dua mangkuk bakso. Tentu punya Rini dan Nisa, karena Felli tidak ikut memesan.

"Belum," jawab Felli, sembari melirik layar ponselnya untuk mengecek apakah Mark sudah membalas pesannya atau belum. Nyatanya masih sama seperti tadi, dibaca pun belum.

"Pesen sana, Fel. Keburu masuk lho!" Ujar Rini seraya menuangkan kecap ke dalam makanannya.

"Lima menit lagi deh," balas Felli.

"Ya udah deh. Kita makan duluan, ya." Rini mulai menyantap makanannya perlahan-lahan.

Felli melirik meja di sebelahnya. Eric, kakak kelas yang waktu itu menarik kerah bajunya sedang menatapnya dengan tatapan menelisik, seolah-olah ada sesuatu yang tak beres pada Felli. Gadis itu cepat-cepat mengalihkan pandangannya. Ia teringat kalau mereka tidak suka dipandang.

Felli sekali lagi melirik ponselnya. Bukan untuk mengecek pesan dari Mark, tapi untuk melihat pukul berapa sekarang. Waktu sudah berlalu delapan menit, tandanya waktu istirahat tinggal tujuh menit lagi.

ELFARGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang