Pernikahan Magenta dan Zio resmi di laksanakan beberapa bulan setelah Magenta lulus kuliah. Magenta selalu ribut ingin menikah dan memiliki bayi-bayi imut seperti Arin dan Bila . Ia sama sekali tidak ingin memakai ijazah tingginya untuk bekerja dengan alasan sudah lelah . Lelah karena terus belajar dan lelah jika harus kembali memutar otak dengan bekerja dengan berbagai tumpukan berkas di hadapanya . Magenta sama sekali tidak malu terus merengek pada Yudha agar di ijinkan menikah . Ia bagaikan anak kecil yang menginginkan balon . Ia tidak sadar jika kehidupan yang sebenarnya itu akan dimulai jika ia sudah memiliki keluarga sendiri .
Yang ada di kepalanya sekarang, hanya bagaimana caranya ia bisa memiliki bayi . Keinginan itu membuat kepala Yudha terasa ingin pecah dan Ali juga Rino rasanya ingin membenturkan kepala mereka ke tembok karena tidak habis fikir dengan fikiran Magenta .
Namun baik Yudha, Ali dan Rino tidak bisa berbuat apapun selain mengijinkannya untuk menikah. Lagipula syarat dari Ali dan Rino hanya Magenta harus lulus kuliah lebih dulu baru menikah . Dan sekarang ia sudah bisa melewatinya .
Magenta terlihat sangat cantik dengan gaun pengantin yang kini melekat indah di tubuhnya . Berdiri di depan cermin berkali-kali hingga berputar-putar dan berteriak senang . Ia senang melihat dirinya begitu cantik hari ini .
"Ohh come on sayang, ingin terus berada disini? Kurasa tamu kita akan pergi jika kamu terus berputar-putar di depan cermin seperti itu" ucap seorang pria yang tidak lain adalah Zio . Magenta menoleh dan menyengir pada Zio dan berlari kecil menghampiri Zio yang tak berada tak jauh darinya. Ia mengapit tangan Zio dan menyandarkan kepalanya di bahu suaminya itu .
Mereka memang sudah melaksanakan Ijab Qabul tadi padi dan siang ini, mereka akan mengadakan resepsi .
"Apa aku cantik?" Tanya Magenta mendongak menatap Zio . Zio menundukan kepalanya menatap lembut Magenta . Lalu ia mengecup singkat bibir Magenta membuat Magenta terkejut .
"Kamu selau cantik" ucap Zio membuat Magenta merona . Ia menundukan kembali kepalanya dan mengangkat tangannya lalu memainkan tangannya di dada Zio menutupi wajah malunya .
"Kamu juga tampan" ucap Magenta kembali mendongak dan tersenyum manis di depan Zio . Zio mengecup dahi Magenta singkat dan melingkarkan tangannya di pinggang Magenta .
"Kita harus keluar, yang lain menunggu" Magenta menganggukan kepalanya dan mereka keluar dari kamar hotel tempat mereka bersiap tadi .
*****************************
"Rrr..rilly, ingin main denganku?" ucap anak kecil perempuan berumur enam tahun . Dengan suara cadelnya, ia menatap balita mungil yang ada di depannya ."Ndak, cama tak Lio" ucap balita itu dengan suara khas bayi sembari menunjuk seorang anak laki-laki yang sedang duduk tak jauh dari mereka . Anak kecil perempuan itu mengerucutkan bibirnya dan mendengus kesal .
"Rrr..rilly... kamu menyebalkan" ucap anak kecil perempuan itu dan pergi meninggalkan balita mungil itu . Wanita cantik yang sejak tadi ada di sampingnya hanya tersenyum geli melihat anaknya sangat tidak mau bermain dengan anak kecil tadi . Ia lebih dekat dan lengket dengan anak laki-laki yang di tunjuk oleh anaknya itu . Dan ia adalah Rilly Abraham Jazli anak pertama dari Rino dan Bila .
KAMU SEDANG MEMBACA
Arin & Ali
FanfictionRasa sayangku pada ibuku membuatku tak bisa menolak apapun permintaannya . karena hanya dia yang ku punya . permintaannya sederhanya yaitu menikah . tapi aku harus menikah dengan siapa? aku terlalu sibuk untuk membuat kantor peninggalan almarhum ay...