tak boleh terlambat

33.5K 1.1K 2
                                    

Arin memutuskan kembali kerumah bersama magenta, ia tidak jadi untuk berbelanja karena ia merasa kasihan dengan magenta . Membawa koper besar, wajah lelah, juga ia menguap beberapa kali . Arin memang mengajak magenta, karena dari cerita yang diceritakan magenta, kalau dia dijodohkan dan harus mau menikah dengan pilihan orang tuanya . Kejadian yang sama seperti yang arin alami . Arin pun tau rasanya, bedanya arin menerimanya .

"Eonni?"

Arin menolehkan kepalanya pada magenta sebentar dan setelahnya ia kembali fokus pada jalan .

"Kamu bilang apa?" Tanya arin

"Eonni, itu panggilan kakak perempuan dalam bahasa korea" jelas magenta membuat arin menoleh sekilas dan tersenyum .

"Ohh, kamu orang korea?" Tanya arin membuat magenta menoleh .

"Tidak, aku orang indonesia hanya saja aku berkuliah di seoul national university, jadi sudah terbiasa mengikuti bahasa disana" arin menganggukan kepalanya .

"Kita akan kemana?" Tanya magenta, karena ia sangat tau jika ini bukan jalan yang dikenalnya .

"Kerumahku" jawab arin singkat .

Magenta tersenyum penuh arti, setelah mendengar ucapan arin, ia tau akan dibawa kemana .
Tak lama sampailah ia dirumah yang memang sudah diduga oleh magenta . Senyum senang terus terpancar diwajahnya .

'Aku yakin kamu bisa menjaga rumah ini, eonni'

Arin menatap magenta dengan bingung . Magenta terus saja tersenyum .

"Magenta?

"Ahh, ya"

"Mau terus didalam mobil?" Ucap arin sambil terkikik membuat magenta menggaruk tengkuknya .

Arin dan magenta keluar dari mobil dan memasuki rumah . Hal pertama yang dilihat magenta adalam ruangan yang rapi dan wangi . Semua suasana berwarna putih dari dinding hingga interior . Magenta menatap seluruh ruangan sampai matanya menatap sebuah figura pernikahan . Ia sangat merutuk semua kegiatan yang membuatnya tidak bisa kembali saat itu . Dan harusnya ada dirinya saat foto bersama keluarga dan pengantin .

"Duduklah dulu, aku akan siapkan kamarmu?" Ucap arin membuat magenta terkejut .

"Eonni, untuk apa?" Tanya magenta membuat arin tersenyum .

"Menginaplah beberapa hari, dan aku berjanji akan membantumu mencari tempat tinggal jika kamu tidak menyukai rumahku" ucap arin membuat magenta membelalakan matanya . Ia tak percaya jika arin akan mempercayainya dan mengijinkannya tinggal dirumahnya .

"Kau percaya padaku?" Tanya magenta .

"Kenapa aku harus tidak percaya padamu?" Jawaban arin membuat magenta semakin terkejut .

"Kamu terlalu baik, apa kamu percaya kalau aku tidak akan mencuri atau semacamnya?" Tanya magenta membuat arin tertawa .

"Aku itu baik, tapi tidak bodoh" ucap arin sambil menatap magenta "aku tau kamu tidak akan melakukan itu, dan aku tau mana yang baik mana yang buruk, jadi tidak akan ada orang yang bisa berbohong padaku" arin membanggakan dirinya sendiri . Sedangkan magenta hanya bisa menelan ludahnya .

'Apa eonni tau aku berbohong?'

Arin yang melihat wajah tegang magenta tertawa terbahak bahak membuat magenta menoleh .

"Jangan di fikirkan, berbohong atau tidak, aku tetap percaya kamu baik" setelah mengatakan itu arin pergi meninggalkan magenta dengan masih dengan keterkejutannya .

'Eonni amazing'

*********************
Malam harinya ali pulang dengan gontai, banyak pekerjaan yang harus ia kerjakan dikantor tadi ditambah dengan kedatangan sirana yang menambah pusing kepalanya . Ali memencet bel dan tak lama pintu terbuka .

Arin & AliTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang