awal kehidupan

43.8K 1.4K 11
                                    

Arin dan ali turun dari kamarnya, rasa lapar membuat mereka harus keluar dari kamar . Karena rasa tak enak juga mengingat ini sudah jam 10 pagi .

Sesampainya di restoran bawah hotel, arin dan ali melihat ibu, juga mama dan papa . Mereka terlihat sedang duduk sambil menikmati secangkir kopi dan teh hangat .

Arin dan ali berjalan dan menyapa ketiganya .

"Maafkan kami pa, ma, bu . Kami baru saja bangun" ucap ali membuat ketiganya tersenyum penuh arti .

"Tidak apa apa sayang, kami mengerti" ucap mama ali . Ali menarik kursi untuk arin dan arin tersenyum lalu duduk, ali mengikuti dan membuka menu makanan .

"Kamu mau makan apa?" Tanya ali .

"Sama sepertimu"

Ali tersenyum dan mulai memesan makanan untuknya dan arin . Arin melihat sebuah koper berada tepat di samping ibu . Ia bangkit dari duduknya dan berjongkok di depan ibu .

"Ibu mau pergi? Kenapa ada koper di samping ibu?" Tanya arin membuat ibu mengusap sayang kepala arin .

"Ibu akan pulang sayang, kamu baik-baiklah bersama suamimu ya" ucapan ibu membuat arin melototkan matanya .

"Kenapa ibu harus pulang, kenapa ibu tidak tinggal bersamaku, lagipula nanti ibu bersama siapa dirumah" ucap arin dengan mata yang sudah berkaca kaca .

"Ada ranti dirumah sayang, ada juga pak satyo dan mbah inah, ibu tidak sendirian" jelas ibu membuat arin malah menangis .

"Kalau ibu mau, ibu bisa tinggal bersama kami" suara ali membuat arin menoleh dan dengan cepat ia menganggukan kepalanya . Ali sangat tau arin tak mau di pisahkan dengan ibu dan akhirnya ia memutuskan hal ini .

"Iya ibu, mas ali sudah mengijinkan . Ibu tinggal bersamaku ya??" Ibu tersenyum dan mengusap airmata arin .

"Tidak sayang, sungguh ibu tidak apa apa, dan kalaupun nanti ibu kangen sama kamu . Ibu bisa kerumah kamu, kalau tidak kamu yang kerumah ibu . Sudah kamu jangan menangis" ibu menarik arin kedalam pelukannya dan arin menangis sesenggukan di pelukan ibu .

Ali yang melihat betapa sayangnya arin pada ibu mertuanya, merasa beruntung karena bisa memiliki wanita yang begitu mencintai orang tuanya . Arin pasti juga akan bersikap begitu pada mama dan papanya . Dan melihat airmata yang keluar dari mata indahnya membuat hatinya ikut merasa teriris .

*********************
Setelah mengantarkan ibu ke bandara . Ali terus saja melihat wajah murung istrinya . Dia hanya diam dan sesekali mengusap airmatanya . Melihat itu ali memutar otaknya agar bisa membuat arin kembali tersenyum .

"Aku ingin menunjukan sesuatu padamu" ucap ali membuar arin menoleh .

"Apa?"

Ali hanya menggenggam tangan arin sebentar lalu kembali fokus pada jalan . Tak lama sampailah mereka di sebuah rumah yang cukup besar dengan gaya minimalis .

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Arin & AliTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang