penyesalan rino

23.6K 735 2
                                    

Ditempat yang suram dan sunyi terdapa seorang pria yang sedang duduk termenung sambil menopang kepalanya . Ia  bingung harus kemana lagi mencari uang untuk melunasi semua hutangnya .

Ia sangat menyesali perbuatannya dulu yang akhirnya membuat dirinya dalam masalah besar seperti ini dan diusir keluar dari keluarga .

Flashback .

Seorang pria sedang mengacak-acak lemari pakaian sang mama dan mencari apa yang ia inginkan . Setelah mendapatkannya ia langsung bergegas pergi dari kamar sang mama namun ia kalah cepat dengan kedatangan sang mama yang tiba-tiba .

"Rino? Apa yang kamu lakukan di kamar mama?" Tanya citra saat melihat rino berdiri tak jauh darinya sambil memeluk amplop tebal .

"Kamu mengambil uang mama lagi??" Tanya citra telak membuat rino terdiam .

"Kapan kamu berubah rino, jika kakak dan papamu mengetahuinya, mereka pasti tidak akan pernah memaafkan kamu" ucap citra tapi dibalas decihan oleh rino .

"Mereka tidak akan tahu jika mama tak memberitahu" ucap rino dan memasukan amplop berisi uang itu kedalam tasnya .

"Tapi cepat atau lambat mereka pasti akan tahu" ucap citra yang berusaha menyadarkan anaknya .

"Itu akan ku fikirkan nanti . Dan sekarang aku mau pergi" ucap rino dan pergi meninggalkan citra setelah saling dorong dan tahan terjadi .

Citra hanya bisa menangis dan menatap punggung anaknya yang sudah menjauh .

Berganti menjadi di perusahaan tempat rino bekerja .

"Baik pak, saya harap bapak menyukai perusahaan ini" ucap rino dan berjabat tangan dengan seorang pria .

"Saya pasti akan menyukainya"

Rupanya rino menjual perusahaan yang menjadi miliknya dengan alasan ia sudah tak memiliki uang karena sang mama tidak memberikan uang lagi padanya . Dan itu membuat ali dan yudha murka .

Berganti lagi menjadi suasana rumah yang menegang .

"Kamu gila rino, papa memberikan perusahaan itu untuk kamu kelola . Bukan untuk di jual" geram ali pada rino yang malah memasang wajah santai .

"Sudahlah kak, perusahaan papa itu banyak. Jika aku menjualnya satu tidak akan membuat yang lain bangkrut dan kita menjadi miskin" jawab rino membuat yudha yang sedang duduk akhirnya bangkit .

"Anak kurang ngajar!! Siapa yang mengajarkan kamu menjadi seperti ini" yudha berteriak keras membuat ali, citra dan rino memejamkan matanya .

Citra sudah menangis melihat kehancuran keluarganya . Sikap anaknya yang akhirnya diketahui oleh sang suami dan anak pertamannya dan seperti dugaannya . Mereka tak bisa memaafkan rino .

"Papa tidak habis fikir dengan sikap kamu yang seperti ini . Apa selama ini kamu kekurangan uang sampai kamu harus melakukan semua itu . Mengambil uang dilemari mama, menjual perusahaan dan nanti apa lagi!! Rumah ini!!" Bentak yudha membuat rino dan citra mematung . Citra tak menyangka sang suami mengetahui tentang rino yang selalu mengambil uang dilemarinya .

"Jawab papa!! Atau jangan-jangan kamu sudah mengadaikan rumah ini!! Atau lebih parah menjualnya!!!" Bentak yudha lagi yang membuat rino terdiam . Diam-diam memang rino sudah menggadaikan rumah besar milik sang papa dengan harga yang sangat fantastis .

Yudha membanting surat-surat rumah di depan mata rino . Tubuh rino semakin menegang dengan keringat dingin yang mengucur deras .

"Papa sudah tidak bisa terima lagi dengan sikap kamu . Lebih baik kamu pergi tinggalkan rumah papa!!!"

Deggghhhh!!!!

Jantung rino dan citra berdegub sangat cepat . Citra hanya menggelengkan kepalanya dan menghampiri sang suami .

"Pa jangan seperti ini . Rino itu tidak mengerti apapun dan ia hanya mengikuti keinginan tanpa berfikir . Maka dari itu ia melakukan semua ini" bela citra sambil memegang lengan yudha .

"Apanya yang tidak mengerti apapun ma, buktinya anak itu mengerti uang dan akan melakukan hal apapun demi mendapatkannya . Dan pada akhirnya dia terima akibat dari ulahnya itu!!" Ucap ali menatap benci rino .

"Imran, mama mohon. Jangan biarkan rino pergi" pinta citra yang kini beralih menghampiri ali .

"Sudahlah ma . Jangan membela anak tidak tahu diuntung seperti dia . Dia pantas mendapatkan ini semua!!" Ucap ali lembut tapi ada ketegasan di setiap pengucapannya .

Rino geram mendengar semua ocehan yang papa dan kakaknya berikan padanya . Ia mengangkat kepalanya dan berdiri angkuh di depan ali, yudha dan citra .

"Baik. Aku juga tidak membutuhkan keluarga seperti kalian!!" Rino berjalan keluar membuat citra berlari menyusul .

"Rino, jangan pergi sayang!" Citra menangkap tangan rino dan membuat rino menghentikan langkahnya .

"Sudahlah ma, rino sudah muak dengan semuanya . Hanya kesalahan kecil yang rino buat tapi papa dan kakak mengusir rino begitu saja" rino meronta ingin di lepaskan tapi citra mengeratkan pegangannya .

"Cukup ma, jangan bela anak kurang ajar ini lagi" ali datang menepis tangan rino membuat pegangan citra ditangan rino terlepas .

Rino menatap tajam sang kaka yang dibalas ali dengan tatapan benci .

"Tunggu apa lagi!! Apa perlu aku siapkan koper berisi baju-bajumu!!" Bentak ali membuat rino berdecih dan akhirnya benar-benar menghilang dari pandangan ali dan citra .

Citra memeluk ali dengan erat dan menangis dipelukannya . Dalam hati ia pun sangat tidak ingin ada kehancuran didalam rumahnya tapi memang harus terjadi agar membuat efek jera untuk rino .

Flashback off .

************************
"Maafkan rino ma" ucap rino terisak saat mengingat kebodohannya di masa lalu . Ia mengutuk dirinya sendiri karena telah membuat hancurnya keluarga .

Brrrrakkk!!!!!

Gebrakan pintu membuat rino terjengkat dan bangkit dari duduknya . Ia menatap benci siapa yang ada di depannya yang dibalas orang itu tak kalah sengit .

Tanpa bicara apapun dua anak buah dari pria itu memegangi tangan rino dan orang yang adalah bos dari mereka menghampiri rino dan meludah di depan wajahnya .

"Batas waktu lo udah abis!!! Lo emang brengsek!!!"

"Buggghhhh!!!!

"Aaarrrgghh!!!!

"Sebenernya aku tidak ingin kamu melihat matahari besok . Tapi karena hutang kamu masih banyak padaku, jadi aku biarin kamu hidup . Aku akan beri kamu waktu lagi . Jika kali ini kamu tidak bisa membayarnya . Jangan salahkan aku jika aku menganggu keluargamu!!" Ancam pria itu membuat rino mendongak menatapnya .

"Jangan pernah sentuh mereka!!" Ucap rino membuat pria itu berdecih .

"Kita liat saja nanti!!"

**************************
Ahhhh tak lau lagi ahhh .
Pokonnya mahh lagi fokus sama semua judul disini .

Moga aja ga ada gangguan kaya kemaren .
Amiin .

Kiss kiss dari gw .

Arin & AliTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang