PART 31

10.9K 817 27
                                    

Setelah mengantar Diana ke Kantor polisi sesuai dengan keinginan Diana, Prissy akhirnya bisa keluar dari kantor Polisi setelah memberikan keterangan sebagai saksi.

Sedangkan Diana di urus oleh orang tuanya yang langsung datang ke kantor polisi setelah di hubungi tadi.

Entah mengapa siang ini Prissy ingin mengunjungi kampus dibmana tempat suaminya berada.
Maka dengan semangat 45 ia mengayuh sepedanya menuju kampus untuk mendatangi suaminya. Ini sudah lewat jam makan siang jadi, ia tak sempat untuk membuatkan makan siang untuk Digo.

Menurut informasi yang ia dapat dari seorang dosen di ruangannya mengatakan jika Digo tadi izin ingin bersantai di sebuah taman yang terletak di belakang Fakultas Seni yang itu artinya Prissy harus menyusul Digo kesana.

Sementara Digo yang tengah duduk di taman sendirian tengah memeriksa sebuah berkas yang di berikan oleh papanya, Tomy Jarec. Berkas yang berisi laporan keuangan.

Saat Digo tengah pokus dengan berkas-berkasnya, ia di kejutkan dengan kedatangan Manda yang tiba-tiba sudah duduk di sampingnya.

"Nih minuman buat loe." Manda menyerahkan satu botol minuman dingin pada Digo yang tengah asyik dengan berkasnya.

"Thanks," ujar Digo singkat mengambil Minuman tersebut. Lalu di letakkan di pinggir sebelah kiri sisi tubuhnya.

Manda mengambil posisi duduk di sebelah kanan Digo. Kursi taman yang muat dengan tiga orang itu akhirnya di duduki Manda.

Dengan berani gadis itu melongokan kepalanya guna melihat apa yang tengah di kerjakan oleh Digo.

"Loe ngerjain apa sih?" tanya Manda basa-basi.

Digo melirik Manda sejenak sebelum menjawab dengan tenang.
"Laporan keuangan punya Papa gue," jawab Digo singkat.

"Oh," sahut Manda sembari mengangguk-anggukan kepalanya.

Manda melirik ekspresi Digo yang terlihat serius namun, tetap tampan dan bisa memikat hati.

"Loe bahagia hidup sama isteri loe?" tiba-tiba sebuah pertanyaan terlontar dari mulut Manda membuat Digo dengan cepat menoleh pada Manda dan memasang ekspresi dinginnya.

"Kenapa loe tiba-tiba nanya gitu?"

"Ya enggak apa-apa. Pengen tahu saja kalau loe bahagia ya gue juga sebagai seorang sahabat loe juga pastinya ikut bahagia," ujar Manda panjang lebar .

Sesaat setelah Manda mengucapkan kata-kata manis tersebut dengan cepat tubuh Manda yang jaraknya sangat dekat dengan Digo terdorong kesamping hingga menyisakan jarak yang lumayan jauh.
Bukan Digo yang mendorongnya atau juga bukan Manda yang menggeser tubuhnya sendiri. Tetapi, seseorang dengan paksa menduduki tempat duduk di tengah-tengah antara Digo dan Manda.

"Prissy," ujar Digo sedikit terkejut saat melihat Istrinya duduk dengan santai sembari membawa koran di tangannya.

"Hallo Abang, maaf yah bikin kaget. Hehehe," ujar Prissy menyapa Digo di akhiri dengan cengirannya.

Sementara itu Manda hanya diam melongo tidak mampu melakukan apa-apa.

Prissy kemudian membuka koran yang ia bawa entah dari mana lalu membacanya dengan suara keras.

"Seorang wanita di temukan Tewas mengambang di kali Ciliwung.  Di duga korban dengan inisial M di bunuh oleh seorang istri yang merasa jika M sering kali menggoda suaminya. Anggota Tubuh M di temukan terpisah dari tubuhnya. Kaki kanan dan kirinya di temukan di Bawah kolong jembatan, tangan kanannya di temukan di daerah Bandung dan tangan kirinya di temukan di daerah Surabaya," baca Prissy dengan suara kerasnya.

PENGANTIN BAJAKAN [SUDAH TERBIT] Where stories live. Discover now