RED ENVELOPE (REVISED)

16.5K 1K 4
                                    

RED ENVELOPE

*-*-*

Hari telah berganti menjadi malam. Kris, Sophia dan juga Jennie sudah berada di mansion sejak satu jam yang lalu. Hari ini Kris memutuskan untuk pulang lebih cepat. Ia ingin memperbaiki segala sesuatunya supaya tidak berlarut-larut. Terutama dengan Krystal.

" Selamat malam. " sapa wanita yang baru saja di pikirkan oleh Kris. Usai mengucapkan salam, Krystal segera melangkah untuk menuju kamarnya. Sebelum suara Kris menginterupsinya.

" Tunggu, Krys! " Sophia dan Jennie menoleh kearah Kris dengan tatapan penasaran. Begitu juga dengan Krystal.

" Duduklah, ada yang ingin aku bicarakan denganmu. " ucap Kris. Tak mau memperpanjang masalah, Krystal pun duduk sesuai dengan permintaan Kris. Kris sendiri merasa lega karena Krystal mau mendengarkan apa yang ia katakan. Berbanding terbalik dengan Jennie yang terlihat begitu kesal karena kehadiran Krystal diantara mereka.

" Krys, sebelumnya aku ingin meminta maaf atas perkataanku beberapa hari yang lalu. Saat itu aku sangat lelah dan kedatangan Jennie memperburuk suasana hatiku. Alhasil, aku pun membentakmu. Itu di luar kesadaranku. Aku minta maaf Krys. " ujar Kris. Jennie menganga tak percaya ketika Kris dengan gamblangnya mengatakan jika kedatangannya memperburuk suasana hati Kris. Separah itukah ?

" Tak apa. Aku sadar diri. Aku hanya di pekerjakan untuk menjadi baby sitter Sophia. Seharusnya memang tidak ada ikatan emosional antara aku dan Sophia. Itu juga terjadi di luar kesadaranku. Lagi pula memang benar kau adalah ayah Sophia dan Jennie adalah ibunya. Jadi kalianlah yang berhak atas Sophia. Dan juga, karena Jennie sudah kembali sepertinya Sophia tidak membutuhkan aku lagi. " Sophia yang mendengarkan apa yang dikatakan oleh Krystal menundukkan kepalanya. Bibirnya ia cekungkan kebawah. Dan matanya mendadak berkaca-kaca.

" Aku membutuhkanmu, Krys. Aku masih membutuhkanmu. " ujar Sophia lalu mengangkat kepalanya. Setitik air mata jatuh dari ujung mata Sophia.

" Tidak apa jika mommy pergi. Tapi kau jangan! Aku sudah terbiasa denganmu. Aku nyaman denganmu. Aku hanya mau bersamamu, Krys. Maafkan aku. " tangis Sophia semakin menjadi setelah usai mengungkapkan perasaannya.

Sophia begitu senang akan kedatangan Jennie sebagai ibunya. Tapi Sophia sadar jika hal itu juga membuatnya jauh dari Krystal, wanita yang sangat disayanginya. Sophia beberapa kali dilanda kebingungan ketika ingin menghabiskan waktunya. Disatu sisi Jennie selalu meminta Sophia untuk bersamanya. Namun Sophia juga ingin bermain dengan Krystal. Dan sadar akan ucapannya yang salah karena mengatakan tidak membutuhkan Krystal lagi, Sophia pun hanya mampu menahan perasaan sakitnya ketika ia tidak bisa berdekatan dengan Krystal.

Disisi lain, Jennie sedang berusaha sekuat tenaga untuk menahan emosi dan tangisnya. Bagaimana mungkin putri yang dilahirkannya mengatakan tak apa jika ia pergi, asal baby sitternya tidak pergi ? Jennie tau dia salah selama ini menelantarkan Sophia begitu saja. Tapi Jennie sedang menebus kesalahannya saat ini. Ia ingin Sophia merasakan memiliki ibu yang selama ini tidak dirasakan gadis mungil itu. Namun rupanya, posisi itu sudah terisi. Bukan dengannya. Tapi dengan Krystal.

" Kemari, sayang. " dua kata yang terucap dari bibir Krystal langsung menghempaskan Jennie pada dasar jurang yang paling dalam. Sophia yang sebelumnya duduk di pangkuannya langsung bangkit dan meninggalkannya begitu saja. Berlari kecil lalu menerjang tubuh Krystal, memeluknya, dan menangis tersedu disana.

" Maafkan aku, Krys. Aku salah. Aku menyayangimu. Aku merindukanmu. " aku Sophia diiringi tangisan sendunya.

" Aku memaafkanmu, sayang. Ssstt, jangan menangis lagi ya. Aku juga merindukanmu. " ungkap Krystal.

STAY [PROSES REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang