I'M SORRY (REVISED)

18.5K 1.1K 7
                                    

I'M SORRY

*-*-*

Penantian Kris akhirnya berujung. Pergerakan dari gadis kecilnya membangunkan Kris dari tidurnya. Kris terus mengamati bagaimana mata mungil milik Sophia perlahan-lahan terbuka. Senyum Kris merekah. Dia adalah orang pertama yang dilihat oleh Sophia ketika membuka mata.

" Krys. Krystal!! Kau dimana ? Krystal. " seru Sophia setelah mengetahui hanya ada dia dan daddynya di ruangannya. Matanya terus mengedar mencari Krystal. Sementara Kris menahan keterkejutan di dadanya serta laju air matanya saat bukan ia yang Sophia cari.

" Sayang, daddy ada disini nak. Apa yang sakit ? Katakan pada daddy. " pinta Kris. Ia terus berusana membuat Sophia berfokus padanya.

" Krystal!!! Aku mau Krystal. Krystal!! Kau dimana ? " teriakan Sophia semakin kencang. Membuat air mata yang sebelumnya ditahan oleh Kris lolos begitu saja.

Mendengar teriakan Sophia dari dalam, Krystal yang sedang menunggu diluarpun bergegas masuk kedalam ruangan dan berjalan kearah Sophia. Gadis kecil itu segera menghambur ke pelukkannya dan menangis disana.

" Hey sayang, kau kenapa ? Ada daddymu disini. " ujar Krystal sambil menenangkan Sophia yang masih di pelukkannya.

" Tidak mau! Aku hanya ingin kau Krys. Daddy suruh pulang saja. Aku tidak mau melihat daddy. " tolak Sophia yang masih enggan menatap pada Kris.

" Hey, kenapa begitu ? Daddy khawatir padamu. " Krystal berusaha membujuk Sophia.

" Tidak. Aku tidak mau! Daddy tidak peduli padaku! Aku benci daddy! Aku benci! " teriak Sophia.

Air mata Kris semakin mengalir. Ia tidak menyangka jika akan jadi seperti. Ia begitu menyayangi Sophia. Dan tak sanggup hidup tanpa Sophia. Tapi sekarang, putri kecilnya justru mengatakan ia membencinya. Kris lemas. Sangat lemas. Hatinya hancur. Hancur sehancur hancurnya.

" Sophia, kau tidak boleh seperti itu. Itu adalah daddymu. Kau tidak boleh membencinya. " ujar Krystal sambil memeluk Sophia. Pandangannya terarah pada Kris yang menundukkan kepalanya. Bahunya bergetar akibat tangis yang tidak bisa ditahannya. Satu sisi Krystal merasa iba. Namun disisi yang lainnya Krystal merasa hal itu pantas diterima oleh Kris.

" Kau keluarlah dulu. Aku akan menidurkan Sophia. " titah Krystal. Kris pun hanya mengangguk dan berjalan pelan keluar ruangan Sophia.

15 menit kemudian, Krystal memberitahu Kris untuk masuk ke dalam ruangan Sophia.
" Apa yang harus aku lakukan ? Sophia membenciku. " lirih Kris. Tangisnya pun luruh kembali. Krystal yang ada disisinya hanya bisa menatapnya iba.

" Aku tau kalau aku sudah keterlaluan. Aku seharusnya bisa belajar dari Sophia. Ia bisa begitu setia menungguku. Bahkan sampai kehujanan dan kelalahan. Ia tau apa yang harus menjadi prioritasnya. Tapi aku ? Kenapa aku seperti ini ? Aku sungguh menyesal. " lanjutnya. Kemudian Kris memfokuskan pandangannya pada Krystal.

" Aku mohon bantuanmu. Bantu aku untuk bisa mendapatkan maaf dari Sophia. Bantu aku untuk bisa membuat Sophia terus bersamaku. Aku tidak mau kehilangan Sophia. Aku tidak mampu hidup tanpanya. " tak tega, tanpa pikir panjang Kystal merangkum Kris dalam pelukkannya. Pria itu tidak menolak. Semakin mengencangkan tangisnya. Menumpahkan segala kesedihan di pundak Krystal.

*-*-*

Keesokkan harinya, Kris tidak berangkat ke kantor. Krystal bertekad benar-benar membantu Kris mendapatkan maaf dari Sophia. Hingga ketika Sophia bangun, gadis mungil itu langsung mencari daddynya dan memeluknya.

Victoria memandang jengah kedalam ruangan Sophia. Ia mendapat kabar Kris tidak pergi ke kantor dari asisten Kris karena Sophia masuk rumah sakit. Victoria segera pergi ke rumah sakit. Ia harus membuat Kris masuk kerja hari ini karena ada rapat penting dengan para pemegang saham.

STAY [PROSES REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang