JENNIE (REVISED)

15.9K 987 5
                                    

JENNIE

*-*-*

Tanpa terasa tiga hari berlalu begitu saja. Kris, Sophia, dan Krystal harus kembali ke mansion milik Kris. Kris harus kembali bekerja karna masa cutinya sudah berakhir. Membuat Sophia sedikit merasa sedih karena waktu liburannya telah berakhir.

Sesampainya dimansion, ketiganya melihat sebuah mobil yang begitu asing di mata mereka. Kris penasaran, namun ia memilih lebih dulu membawa Sophia dan Krystal masuk dan kemudian baru bertanya pada penjaga. Belum sempat ketiganya mengistirahatkan diri, seorang wanita berbadan mungil dan berpenampilan glamour berdiri dihadapan ketiganya.

" Sophia. " lirih wanita itu. Sophia yang ada dalam dekapan Krystal memandang wanita itu penuh tanda tanya.

" Untuk apalagi kau kemari ? " tanya Kris dengan nada sinis. Wanita itu mendekat dan berdiri dihadapan Kris. Begitu dekat hingga Krystal sendiri merasa risih melihatnya.

" Kris, aku minta maaf untuk semua kesalahanku. Aku tau aku begitu tidak bertanggung jawab karna menyerahkan Sophia begitu saja padamu setelah ia lahir. Tapi sekarang aku sungguh menyesal Kris. Aku iri dengan perempuan-perempuan diluar sana yang bisa bercanda dan berjalan-jalan dengan putri mereka. Dan sekarang aku kemari untuk memperbaiki segala sesuatunya. Aku mohon Kris, berikan aku kesempatan. " pintanya sambil mengelus lengan Kris.

" Jadi kau kemari karena kau iri ? Jennie Kim, maaf. Sophia bukan alat untuk melepaskan rasa irimu. Dia bukan! Dia anakku. Dan aku tidak akan memberikannya begitu saja padamu. " balas Kris dengan Kris.

" Tapi, Kris - - "

" Apa benar kau mommy ku ? " pertanyaan Sophia mengalihkan perhatian Kris, Krystal, dan Jennie. Banyak berharap jika Sophia tidak menerima Jennie begitu saja.

" Eum, aku mommy mu. " jawab Jennie.

" Jen! " Kris memperingatkan.

" Turunkan aku Krys! Aku mau bersama mommy! " pinta Sophia.

" Tidak sayang, jangan. " tolak Krystal.

" Turunkan aku Krys!! Aku sudah punya mommy. Jadi kau tidak perlu lagi menjadi mommyku! " seru Sophia dengan meronta ronta. Hatinya sedikit merasa sakit mendengar seruan Sophia.

" Tidak! Sophia jangan! " Krystal tetap menahan Sophia.

" Turunkan Krys! " titah Kris.

" Tapi Kris - - "

" Turunkan aku bilang! Aku ayahnya dan Jennie adalah ibunya. Dia lebih berhak daripada dirimu! " bentak Kris. Hati Krystal tertohok dengan ucapan Kris barusan. Tanpa pikir panjang lagi Krystal segera menurunkan Sophia dari gendongannya.

" Aku tau. Sangat tau jika aku tidak berhak atas Sophia. Aku permisi. " pamit Krystal dan bergegas melangkah menuju kamarnya.

Kris tercenung di tempatnya. Sadar dan amat sadar ucapannya menyakiti Krystal. Terlebih setelah pengakuan yang ia buat kemarin. Ia benar-benar merasa bersalah. Kris pun segera mengejar Krystal menuju kamarnya. Tidak mempedulikan Jennie dan Sophia yang masih saling melepas rindu.

" Krystal. Hey, buka pintunya. Aku ingin bicara. " seru Kris dan tak ada tanggapan sama sekali dari Krystal

" Krys. Aku minta maaf. Aku tau ucapanku keterlaluan. Aku mohonaafkan aku. " sambung Kris dan tetap tidak sahutan dari Krystal.

" Baiklah. Kau tidur saja. Beristirahatlah. " ucap Kris pada akhirnya. Ia menyerah.

Dengan berat hati Kris meninggalkan depan pintu Krystal. Semalaman tak bisa tidur. Sama sekali tidak memikirkan Jennie dan Sophia. Pikirannya hanya terfokus pada Krystal, Krystal, dan Krystal. Rasa bersalahnya begitu besar. Dia tak berharap banyak akan respon Krystal padanya esok hari. Ia hanya bisa pasrah. Ya, pasrah.

*-*-*

Aroma masakan begitu menyengat. Kris berharap dan sangat berharap jika Krystal lah yang membuat masakan beraroma sedap itu. Namun sayang, harapannya pupus ketika melihat Jennielah yang sedang menyibukkan dirinya di dapur.

" Good morning. " sapa Jennie ketika melihat Kris berdiri diujung meja makan.

" Dimana Sophia ? " tanya Kris dengan maksud lain menanyakan keberadaan Krystal.

" Putriku masih tertidur di kamarnya. " jawab Jennie dengan senyum diwajahnya.

" Ini sudah lebih dari jam bangunnya setiap pagi. Apa Krystal tidak membangunkannya ? " tanya Kris.

" Krystal pergi satu jam yang lalu. " jawab Jennie tanpa minat. Kris menoleh kearah Jennie secepat ia mampu.

" Kemana ? " tanya Kris.

" Aku tidak tau. Dia hanya bilang pergi begitu saja. " jawab Jennie sambil menatap Kris. Ada perasaan cemburu dalam dirinya ketika melihat Kris sangat mengkhawatirkan Krystal.

" Kris. Bagimu, Krystal itu apa ? " tanya Jennie penasaran. Kris merenung sejenak. Mendadak ingatannya memutar semua kenangannya bersama Krystal.

" Bagiku, dia adalah partner yang sangat baik untuk membesarkan Sophia. Ia terus mengutamakan perasaan Sophia diatas segalanya. Dia yang menyadarkan aku untuk mengutamakan Sophia lebih dari pekerjaanku. Dia -- aku tidak tau bagaimana aku bisa mendidik Sophia dengan baik tanpa Krystal. " jawab Kris sambil tersenyum singkat, mengingat segalanya tentang Krystal.

" Ada aku Kris. " seru Jennie. Berharap Kris mau mengakui keberadaannya meski ia sudah lama menelantarkan Sophia

" Aku hanya butuh Krystal. " ujar Kris lalu berjalan meninggalkan Jennie yang merasakan sakit di hatinya. Kris tidak membutuhkannya. Kris hanya membutuhkan Krystal.

*-*-*

Sudah direvisi.

5 Oktober 2019.

Gretadinda :)

STAY [PROSES REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang